Kerangka Konsep Penelitian Definisi Operasional

Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi Menular Seksual, 2009. Kaplan Sadock 2007, menyatakan bahwa fase remaja terdiri atas fase remaja awal 12-14 tahun, fase remaja pertengahan 14-16 tahun, dan fase remaja akhir 17-19 tahun.

2.3.2. Perilaku Seksual Remaja

Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini dapat beraneka ragam, mulai dari perasaan tertarik hingga tingkah laku berkencan, bercumbu dan bersenggama. Objek seksual dapat berupa orang, baik sejenis maupun lawan jenis, orang dalam khayalan atau diri sendiri. Sebagian tingkah laku ini memang tidak memiliki dampak terutama bila tidak menimbulkan dampak fisik bagi orang yang bersangkutan atau lingkungan sosial. Tetapi sebagian perilaku seksual yang dilakukan sebelum waktunya justru dapat memiliki dampak psikologis yang sangat serius, seperti rasa bersalah, depresi, marah dan agresi Reiss, 2006. Selama masa remaja, seksualitas dan masalah-masalah seksual diperkirakan sebagai masalah yang sangat penting bagi sebagian remaja, dan pada masa ini, banyak remaja yang sudah aktif secara seksual Goodenov et al., 2008.

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: Pengetahuan Remaja Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi Menular Seksual, 2009.

3.2. Definisi Operasional

Pengetahuan adalah apa yang diketahui para remaja tentang pengertian infeksi menular seksual, jenis dan penyebab infeksi menular seksual, cara penularan, gejala, pencegahan, pengobatan, dan komplikasi infeksi menular seksual. Pengukuran tingkat pengetahuan remaja mengenai infeksi menular seksual dilakukan berdasarkan jawaban pertanyaan yang diberikan oleh responden. Instrumen yang digunakan berupa angket dengan jumlah pertanyaan sebanyak 9 pertanyaan. Apabila jawaban responden benar, akan diberi nilai 1, dan bila jawaban responden salah diberi nilai 0. Dengan demikian, skor tertinggi adalah 9. Pengukuran tingkat pengetahuan responden dilakukan dengan menggunakan sistem skoring Arikunto, 2007, yakni dengan skala ordinal sebagai berikut: a. Tingkat pengetahuan baik, apabila jawaban responden benar 75 dari nilai tertinggi, yaitu skor 7 b. Tingkat pengetahuan cukup, apabila jawaban responden benar antara 56-75 dari nilai tertinggi, yaitu skor 6-7 c. Tingkat pengetahuan kurang, apabila jawaban responden benar antara 40-55 dari nilai tertinggi, yaitu skor 4-5 d. Tingkat pengetahuan buruk, apabila jawaban responden benar 40 dari nilai tertinggi, yaitu skor 4 Sikap adalah tanggapan atau respon remaja terhadap hal-hal yang berhubungan dengan infeksi menular seksual. Pengukuran sikap remaja mengenai infeksi menular seksual dilakukan berdasarkan jawaban pertanyaan yang Sikap Remaja Infeksi Menular Seksual Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi Menular Seksual, 2009. diberikan oleh responden. Instrumen yang digunakan berupa angket dengan jumlah pertanyaan sebanyak 6 pertanyaan. Untuk pertanyaan nomor 1, 2, 4, dan 5 apabila responden menjawab pilihan ‘b’ tidak setuju, maka akan diberi nilai 1, dan untuk pertanyaan nomor 3 dan 6 apabila responden menjawab pilihan ‘a’ setuju, akan diberi nilai 1. Sedangkan untuk pilihan jawaban selain ketentuan di atas akan diberi nilai 0. Dengan demikian, jumlah skor total adalah 6. Pengukuran sikap responden dilakukan dengan menggunakan sistem skoring dengan skala ordinal sebagai berikut: a. Baik, apabila skor yang diperoleh responden 75 dari skor maksimum, yaitu 5 b. Cukup, apabila skor yang diperoleh responden antara 56-75 dari skor maksimum, yaitu 4-5 c. Kurang, apabila skor yang diperoleh responden antara 40-55 dari skor maksimum, yaitu 2-3 d. Buruk, apabila skor yang diperoleh responden 40 dari skor maksimum, yaitu 2 Remaja adalah masa peralihan, yang ditempuh oleh seseorang dari anak- anak menuju dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Infeksi menular seksual adalah penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual.

BAB 4 METODE PENELITIAN