Definisi dan Epidemiologi Infeksi Menular Seksual

Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi Menular Seksual, 2009. seksual sehingga dapat direncanakan suatu strategi untuk menindaklanjutinya. 2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah dalam memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi pada kalangan remaja. 3. Sebagai bahan masukan bagi orang tua dalam upaya merangsang kepedulian orang tua terhadap pendidikan seksual anak yang dimulai pada usia remaja. 4. Sebagai bahan masukan bagi remaja dalam menyikapi hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Infeksi Menular Seksual

2.1.1. Definisi dan Epidemiologi Infeksi Menular Seksual

Infeksi menular seksual adalah penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual. Cara hubungan kelamin tidak hanya terbatas secara genito-genital saja, tetapi dapat juga secara oro-genital, atau ano-genital, sehingga kelainan yang timbul akibat penyakit ini tidak terbatas pada daerah kelamin genital saja, tetapi dapat juga pada daerah-daerah ekstragenital. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa semuanya harus melalui hubungan kelamin, karena ada beberapa yang dapat juga ditularkan melalui kontak langsung dengan alat-alat, handuk, thermometer, dan ada juga yang dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya yang ada di dalam kandungan Daili, 2007. Infeksi menular seksual didapatkan akibat berhubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi sebelumnya. Setiap orang yang sudah melakukan hubungan seksual, mempunyai risiko untuk terkena infeksi menular seksual. Risiko akan semakin tinggi apabila seseorang berhubungan seksual dengan banyak pasangan yang berbeda, atau pasanganya mempunyai banyak partner yang berbeda ataupun melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom AAFP, 2007. Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi Menular Seksual, 2009. Selama dekade terakhir ini, insidens infeksi menular seksual cukup meningkat di berbagai negera di dunia. Banyak laporan mengenai penyakit ini, tetapi angka-angka yang dilaporkan tidak menggambarkan angka yang sesungguhnya. Hal tersebut Daili, 2007 disebabkan antara lain oleh: 1. Banyak kasus yang tidak dilaporkan, karena belum ada undang-undang yang mengharuskan melaporkan setiap kasus baru infeksi menular seksual yang ditemukan. 2. Bila ada laporan, sistem pelaporan yang berlaku belum seragam. 3. Fasilitas diagnostik yang ada sekarang ini kurang sempurna sehingga seringkali terjadi salah diagnosa dan penanganan. 4. Banyak kasus yang asimtomtik tanpa gejala yang khas terutama pada wanita. 5. Pengontrolan terhadap infeksi menular seksual ini belum berjalan baik.

2.1.2. Penyebab Infeksi Menular Seksual