Popyram Asriyani : Budaya Lokal Sebagai Aset Pariwisata Di Gorontalo, 2009. USU Repository © 2009
Atas dasar itu, maka kata “pariwisata” seharusnya di artikan sebagai perjalanan yang di lakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat lain, yang dalam bahasa
Inggris disebut dengan kata “tour”, sedangkan untuk pengertian jamak, kata “Kepriwisataan” dapat di gunakan kata “Tourisme”atau “Tourism”.
Hal semacam ini sudah menjadi kebiasaan untuk memberikan pengertian yang lebih luas bagi suatu kata.. Biasanya kata tersebut di beri awalan “ke-“ dan akhiran “an-“, seperti
juga di lukukan dalam bahasa Inggris dan bahasa Belanda dengan menambah akhiran “-ism” atau “-isme”.
2.1.3 Arti Wisatawan
Buku “Pengetahuan Kepariwisataan” pengarang Drs. Happy Marpaung, SH, MH. Di halaman 36 BAB III, definisi wisatawaan dan yang memberi definisi adalah World Tourism
Organization WTO sebagai berikut:
Pengunjung adalah setiap orang yang berkunjung ke suatu tempat lain dimana ia mempunyai tempat kediaman, dengan alasan melakukan pekerjaan yang di berikan oleh
Negara yang dikunjunginya. Wisatawan adalah setiap orang yang bertempat tinggal di suatu Negara tanpa memandang
kewarganegaraanya, berkunjung ke suatu tempat pada Negara yang tujuan perjalannanya dapat diklasifikasikan pada salah satu hal berikut ini:
a. Memanfaatkan waktu luang untuk berekreasi, liburan, kesehatan, pendidikan, keagamaan, dan olah raga.
b. Bisnis atau mengunjungi kaum keluarga. Darmawisata atau excursionist, adalah pengunjuna sementara yang menetap kurang dari
24 jam di tempat wisata yang di kunjunginya termaksuk orang yang berkeliling dengan kapal persiar, namun tidak permaksuk orang persiar yang memasuki tempat secara legal
contohnya orang yang hanya tinggal di ruang transit pelabuhan udara.
Popyram Asriyani : Budaya Lokal Sebagai Aset Pariwisata Di Gorontalo, 2009. USU Repository © 2009
Menarik untuk sedikit di bahas tentang penumang kapal persiar, yaitu mereka yang mengunjungi suatu tempat yang merapat dan berlabuh dengan kapal yang sama, secara statistic
mereka biasanya di tempatkan dalam klasifikasi yang berbeda dan wisatawan lainya. World Tourism Organization
WTO telah merekomendasikan bahwa penumpang kapal persiar diklasifikasikan sebagai darmawisata apabila akomodasi mereka di atas kapal dan wisatawan
apabila akomodasi mereka di luar kapal tersebut. Di Indonesia, pengertian “wisatawan” tercantum dalan intruksi presiden RI No.9 Tahun
1969, yaitu setiap orang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungannya itu.
Definisi ini telah mencakup wisatawan dalan dan luar negri namun tidak memberikan batasan waktu kunjungannya. Untuk tujuan wisatawan sebagai berikut: Wisatawan bisa saja
adalah setiap orang yang melakukan perjalanan dan menetap untuk sementara di tempat lain selain tempat tinggalnya, untuk salah satu atau beberapa alasan, selain mencari pekerjaan.
2.1.4 UUD Kepariwisataan di Indonesia