Sistem Kepariwisataan Sejarah Kepariwisataan dan Pegertian Kepariwisataan .1 Sejarah Kepariwisataan

Popyram Asriyani : Budaya Lokal Sebagai Aset Pariwisata Di Gorontalo, 2009. USU Repository © 2009

2.1.6 Sistem Kepariwisataan

Dalam penyelenggaraan kepariwisataan terdapat proses pergerakaan wisatawan dari daerah asalnya menuju daerah tujuan wisata, seperti gambar dibawah ini : Sistem Kepariwisataan Dalam kepariwisataan terdapat unsur-unsur terkait dimana unsure-unsur yang satu dengan yang lainnya membentuk suatu system yang terdiri dari:  Wisatawan, adalh pihak yang melakukan perjalanan  Dunia usaha, adalah pihak pengusaha yang mengusahakan fasilitas penunjang bagi wisatawan.  Pemerintah adalah pihak yang berkepentingan untuk menciptakan iklim yang sehat dan kesejahteraan bagi masyarakat melaliu pembangunan kepariwisataan.  Masyarakat adalah pihak penduduk uang menerima dampak dan kegiatan kepariwisataan di daerahnya. Operasional tidak hanya berdiri sendiri karena diantara Industri kepariwisataan ini ada kegiatna yang sangat erat dan saling mempengaruhi kegagalan salah satu industri kepariwisataan untuk meberi kesan yang baik bagi wisatawan akan mempengaruhi citra seluruh daerah di sekitar lokasi industri pariwisata. Masyarakat Pemerintah Wisatawan Dunia Usaha Popyram Asriyani : Budaya Lokal Sebagai Aset Pariwisata Di Gorontalo, 2009. USU Repository © 2009 2.2Wisata Budaya 2.2.1 Pengertian Kebudayaan Drs. Supratono W. M. M. dalam bukunya yang berjudul Ilmu Budaya Dasar mengartikan kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa sanskerta yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi tunggal atau budhaya majemuk, sehingga kebudayaan di artikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adal akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsur jasmani, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan adalah culture, berasal dari culere bahasa Yunani yang berarti mengerjakan tanah. Dengan mengerjakan tanah, manusai mulai hidup sebagai penghasil makanan. Hal ini berarti manusia telah berbudi daya mengerjakan tanah karena telah meninggalkan kehidupan yang hanya memungut hasil alam saja.Dalam sejarah kebudayaan, bajak dijadikan benda sejarah sebagai buktu manusia telah berbudaya. Kata cultuur dalam bahasa Balanda, masih mengandung pengertian pengarjaan tanah. Pemilihan definisi kebudayaan yang tepat sangat sukar karena begitu banyak orang yang medefinisikannya.

2.2.2 Motif Wisata Budaya