Uji Multikolinearitas Koefisien Determinasi R

77 Pada Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai Asympy.Sig 2-tailed sebesar 0,955 di atas tingkat signifikansi 0,05.

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas mana yang dijelaskan oleh variabel terikat lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel bebas lainnya. Dengan nilai : a. Tolerance value 0,1 atau VIF 5, maka terjadi multikolinieritas b. Tolerance value 0,1 atau VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 Constant 4.065 3.963 1.026 .310 Self_Esteem .475 .102 .526 4.663 .000 .978 1.023 Kecerdasan_Emosi .407 .161 .286 2.535 .015 .978 1.023 78 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 Constant 4.065 3.963 1.026 .310 Self_Esteem .475 .102 .526 4.663 .000 .978 1.023 Kecerdasan_Emosi .407 .161 .286 2.535 .015 .978 1.023 a. Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha Pada Tabel 4.14 memperlihatkan semua nilai variabel bebas memiliki Tolerance value 0,1 atau VIF 5. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas .

4.4.3 Uji Heteroskedostisitas

Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penyebaran atau variasi dari semua variabel yang diobservasi. Kriteria uji heteroskedostisitas yaitu apabila titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y maka disimpulkan suatu model regresi dianggap tidak terdapat masalah heterokedastisitas. 79

4.4.3.1 Hasil Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot

Gambar 4.3 Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot Sumber: Hasi Pengolahan SPSS 2015 Pada gambar 4.3 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas 4.4.3.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser Uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan gletser memiliki kriteria jika Nilai Sig 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 80 Tabel 4.14 Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -2.164 2.234 -.969 .338 Self_Esteem .066 .057 .164 1.151 .255 Kecerdasan_Emosi .082 .091 .129 .908 .368 a. Dependent Variable: absut Pada Tabel 4.15 terlihat semua variabel bebas memiliki nilai Sig 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heteroskedastisitas.

4.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil uji di atas dibuktikan bahwa data telah lulus uji asumsi klasik, sehingga data siap untuk diregresi linear berganda. Hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows dapat dilihat pada tabel berikut ini: 81 Tabel 4.15 Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1 Constant 4.065 3.963 1.026 .310 Self_Esteem .475 .102 .526 4.663 .000 .978 1.023 Kecerdasan_Em osi .407 .161 .286 2.535 .015 .978 1.023 a. Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha Sumber: Hasil Pengelolahan SPSS 2015 Berdasarkan hasil perhitungan data seperti yang terlihat pada Tabel 4.16 kolom kedua Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh nilai b1 variabel self esteem sebesar 0,475, nilai b2 variabel kecerdasan emosi sebesar 0,407 dan nilai konstanta a sebesar 4,065 sehingga diperoleh persamaan regresi linear berganda: Y= 4,065 + 0,475 X1 + 0,407 X2 + e. Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: 82 a. Konstanta a = 4,065 menunjukkan bahwa self esteem dan kecerdasan emosi bernilai konstan, maka keberhasilan usaha pada toko grosir eceran di kawasan Padang Bulan akan diperoleh sebesar 4,065. b. Koefisien b1 X1 = 0,475 menunjukkan bahwa self esteem berpengaruh positif terhadap kecerdasan emosi. Sehingga apabila self esteem dinaikkan sebesar satu satuan maka kecerdasan emosi bertambah sebesar 0,475. c. Koefisien b2 X2 = 0,407 menunjukkan bahwa kecerdasan emosi berpengaruh positif terhadap keberhasilan. Sehingga apabila kecerdasan emosi dinaikkan satu satuan maka keberhasilan usaha bertambah sebesar 0,407. 3.2

4.5.1 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel bebas yaitu self esteem X1, dan kecerdasan emosi X2 dalam menjelaskan pengaruh pada variabel terikat yaitu keberhasilan usaha Y secara bersama-sama, dimana: 0 ≤ R² ≤ 1. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinasi R² semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. 83 Pengujian analisis regresi linear berganda menggunakan program SPSS for windows. Hasil pengolahan dari analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut ini: Tabel 4.16 Uji Koefisien Determinasi Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015 Pada Tabel 4.16 dapat dilihat nilai Adjusted R Square adalah 0.378 berada antara 0 R 2 1 yang berarti bahwa 37,8 keberhasilan usaha dipengaruhi oleh self esteem dan kecerdasan emosi, sedangkan 62,2 lagi sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

4.5.2 Uji Signifikan Simultan Uji F

Dokumen yang terkait

Pengaruh self-esteem dan kecerdasan emosi terhadap perilaku prososial pada santri Pondok Pesantren Daarul Rahman Jakarta

4 48 149

Pengaruh Motivasi, Kepribadian dan Ketersediaan Informasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Grosir di Jalan Palangkaraya Medan

10 49 101

Pengaruh Motivasi, Kepribadian dan Ketersediaan Informasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Grosir di Jalan Palangkaraya Medan

0 1 12

Pengaruh Motivasi, Kepribadian dan Ketersediaan Informasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Grosir di Jalan Palangkaraya Medan

0 0 2

Pengaruh Motivasi, Kepribadian dan Ketersediaan Informasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Grosir di Jalan Palangkaraya Medan

0 0 6

Pengaruh Motivasi, Kepribadian dan Ketersediaan Informasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Grosir di Jalan Palangkaraya Medan

0 0 30

PENGARUH SELF ESTEEM DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA TOKO GROSIR ECERAN DI KAWASAN PADANG BULAN

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Self Esteem 2.1.1. Pengertian Self Esteem - Pengaruh Self Esteem dan Kecerdasan Emosi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Grosir Eceran di Kawasan Padang Bulan Medan

0 0 31

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Self Esteem dan Kecerdasan Emosi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Grosir Eceran di Kawasan Padang Bulan Medan

1 2 9

Pengaruh Self Esteem dan Kecerdasan Emosi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Grosir Eceran di Kawasan Padang Bulan Medan

1 1 11