30
Tabel 2.1 Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan
Ciri-ciri Watak
1 Percaya diri
Keyakinan, ketidaktergantungan, individualitas, dan optimisme.
2 Berorientasi pada tugas dan hasil
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad
kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif.
3 Pengambilan resiko dan suka
tantangan Kemampuan untuk mengambil resiko
yang wajar. 4
Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul
dengan orang lain, menanggapi saran- saran dan kritik.
5 Keorisinilan
Inovatif dan kreatif serta fleksibel. 6
Berorientasi ke masa depan Pandangan ke depan, perspektif.
Sumber : Suryana 2003 Berwirausaha merupakan suatu keberanian mengambil resiko, mengutamakan
kreatifitas dan keteladanan dalam menangani usaha atau perusahaan dengan berpijak pada kemauan dan kemampuan sendiri. Seorang wirausaha harus jeli untuk melihat
dan menganalisa peluang yang ada, kemudian memanfaatkan segala macam bentuk peluang tersebut kedalam lingkup usahanya, sebagai strategi dalam menyiasati
peluang pasar.
2.3.2 Pengertian Keberhasilan Usaha
Menurut Astamoen 2005 : 251 Keberhasilan itu adalah “suatu proses dari sesorang dalam mencapai tujuan atau prestasi dengan cara yang terbaik dan benar
sehingga mencapai keberhasilan. Didalam proses tersebut termasuk resiko yang
31
harus dihadapi bahkan kegagalan yang harus dialami. Keberhasilan yang baik itu bisa membawa seseorang kepada kebahagiaan bagi dirinya dan adanya manfaat untuk
orang lain”. Menurut Nasution 2001: 12, sebuah perusahaan dikatakan meraih
keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan anggota
dari perusahaan tersebut bertambah pengusaha seperti itu disebut dengan wirausaha. Menurut Farisi 2013:27, keberhasilan usaha adalah “tujuan utama dari sebuah
perusahaan atau bisnis yang segala aktivitas didalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan atau kesuksesan”.
2.3.3 Faktor Keberhasilan Usaha
Faktor yang menyebabkan wirausaha berhasil antara lain rasa percaya diri, selalu berorintasi pada hasil, suka tantangan dan resiko, jiwa kepemimpinan,
mempunyai ide kreativitas, dan berorientasi pada masa depan Zulkifi 2009 : 33. Untuk menjadi wirausaha yang sukses, seseorang harus memiliki ide atau visi usaha
yang jelas, kemauan dan keberanian dalam menghadapi risiko.Apabila ada kesiapan dalam menghadapi resiko, langkah selanjutnya adalah membuat perencanaan usaha,
mengorganisasikan dan menjalankan. Adanya kerja keras, usaha agar berhasil maka, wirausaha harus mampu
mengembangkan hubungan baik dengan mitra usaha maupun pihak yang terkait dengan wirausaha. Berikut ini adalah tahapan dalam membangun kewirausahaan
32
yang sukses. Dalam buku Suryana 2009: 67 mengemukakan tiga faktor penyebab keberhasilan seorang wirausaha, antara lain:
1 Kemampuan dan kemauan.
Wirausaha yang memiliki kemampuan tetapi tidak memiliki kemauan dan wirausaha yang memiliki kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan,
keduanya tidak akan menjadi wirausa yang sukses. Misalnya seseorang yang memilikikemauan untuk membuka toko tapi tidak memilikikemampuan
untuk mengelolanya, maka lama kelamaan tokonya akan tutup. Begitu juga dengan orang yang memiliki kemampuan mengelola usaha tetapi tidak
memilikikemauan untuk membuka usaha, maka selamanya orang tersebut tidak pernah memiliki usaha.
2 Tekad yang kuat dan kerja keras.
Wirausaha yang tidak memiliki tekad kuat tetapi mau bekerja keras dan wirausaha yang mau bekerja keras tetapi memiliki tekad yang kuat,
keduanya tidak akan menjadi wirausahawan yang sukses. 3
Kesempatan dan peluang Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan
merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan seorang wirausaha.
Terdapat beberapa persyaratan untuk mencapai keberhasilan wirausaha Suryana 2003: 98 diantaranya:
33
a Mandiri tetapi bisa bekerja sama dengan orang lain dan mampu berinteraksi
dengan prinsip. b
Mempunyai cita-cita, impian, visi, harapan, ambisi tapi bukan ambisius, obsesi, tantangan dianggap sebagai titik awal untuk mencapai tujuan dalam
meraih kesuksesan. c
Selain bermanfaat bagi diri sendiri dan keluarganya, tetapi juga bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan.
d Berusaha semaksimal mungkin untuk menghilangkan sifat negatif ketika
memandang dan memperlakukan orang lain. e
Selalu berpandangan dan bersikap positif terhadap orang lain. f
Berpikir sebagai wirausaha yang sukses, karena wirausaha yang sukses harus berpikir seperti seorang wirausaha yang sukses dan bukan berpikirselayaknya
orang yang gagal. g
Merubah kebiasaan, sifat, dan pola pikir sebagai pribadi yang unggul Penelitian yang dilakukan oleh bird dalam Sjabadhyni 2001 : 271
menyatakan banyak wirausaha gagal karena tidak tepat dalam menentukan harga penjualan, tidak terampil dalam menempatkan karyawan, dan buruknya hubungan
dengan supplier. Wirausaha dikatakan berhasil apabila dapat belajar dari pengalaman, memanfaatkan sumber lain dan peluang yang menunjang keberhsilan usahanya.
Keterampilan yang diperoleh tersebut nantinya dapat meningkatkan motivasi menjalankan usaha dan memperkecil risiko yang akan ditemui dikemudian hari .
34
Menurut Hutagalung dkk 2010 : 11 Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan usaha skala kecil, dengan asumsi bahwa pendidikan
yang lebih baik akan memberikan pengetahuan yang lebih baik dalam mengelola usaha. Hal yang terpenting dari seseorang Entrepreneur adanya visi dalam
membentuk sistem bisnis. Sistem bisnis ini yang di harapkan mampu bekerja secara optimal untuk memberikan passive income yang berkelanjutan pada sang
Entrepreneur. Secara khusus Chelland Sjabadhni 2001: 273 menggolongkan dua faktor yang
menentukan keberhasilan usaha antara lain : 1.
Faktor Internal, meliputi : a
Motivasi Motivasi akan membantu seseorang untuk member semangat kerja. Motivasi
tersebut daintaranya keinginan untuk menjadi kreatif, inovatif, serta semangat atau minat dalam memenuhi kebutuhan serta menjalankan usaha.
b Kepribadian
Kepribadian yang rapuh akan berdampak negatif terhadap pekerjaan. Pribadi yang berhasil yaitu apabila seseorang dapat berhubungan baik dan menyesuaikan diri
dengan lingkungannya secara wajar dan efektif. 2.
Faktor Eksternal, meliputi : a
Lingkungan keluarga Keadaan keluarga dapat mempengaruhi keberhasilan usaha seseorang.
35
Lingkungan keluarga yang harmonis dalam interaksinya akan membantu memotivasi kesuksesan dan meningkatkan produktivitas kerja.
b Lingkungan Usaha
Lingkungan tempat dimana seseorang menjalani usahanya mempunyai Pengaruh yang cukup penting dalam menjalankan usaha. Seperti menjalin hubungan
baik dengan mitra kerja atau supplier akan mempermudah dalam mendukung atau memotivasi untuk menyelesaikan konflik dengan baik. Memahami situasi kerja
secara fisik dengan menciptakan pekerjaan dalam situasi apapun melalui bakat dan keterampilan yang dimiliki terutama dalam mencari peluang atau mengambil inisiatif
agar usahanya bias maju.
2.4 Kerangka Konseptual