Skala Pengukuran Variabel Metode Pengumpulan Data Gambaran Umum Grosir Eceran di Kawasan Padang Bulan

45

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social Sugiyono 2012:132. Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian memberikan empat alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 dilihat pada tabel 1.3 berikut ini. Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert No. Pernyataan Skor 1 Sangat Setuju 4 2 Setuju 3 3 Tidak Setuju 2 4 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Sugiyono 2012:134

3.6 Populasi Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Populasi Sugiyono, 2012:115 adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha toko grosir eceran di kawasan jalan besar Padang Bulan Medan seperti : Jl. Jamin Ginting Padang Bulan, Jl. Ngumban Surbakti Padang Bulan dan Jl. Tj. Sari Padang Bulan yang berjumlah 38. 46

3.6.2 Sampel

Sampel Sugiyono, 2012:116 adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan sampling jenuh Sugiyono, 2012:122 yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel dimana hal ini dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 44 sampel. 3.7 Sumber Data dan Jenis Data Penelitian menggunakan dua jenis data dalam melakukan penelitian ini untuk membantu memecahkan masalah, yaitu: a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung di lokasi peneleitian melalui kuesioner dan wawancara mengenai variabel yang diteliti. a. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh untuk melengkapi data primer dalam bentuk yang sudah jadi seperti buku-buku, jurnal, majalah, internet serta data lain yang mendukung yang sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: a. Kuesioner 47 Kuesioner yaitu suatu dataftar yang berisi pernyataan-pernyataan untuk ditanggapi oleh para responden. b. Wawancara Wawancara yaitu suatu cara pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti denga Tanya jawab secara lisan maupun tatap muka face to face dengan responden. c. Studi Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan cara meninjau, membaca dan mempelajari berbagai macam buku, jurnal, dan informasi dari internet yang berhubungan dengan penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 orang responden penelitian yang dilakukan di daerah Amplas sampai dengna Tanjung Morawa Medan lalu data diproses dengan menggunakan program software SPSS for windows. Instrument yang valid dan reliable merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Valid artinya data-data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian ini, sedangkan reliabel artinya konsisten atau stabil bila digunakan untuk penelitian lain.

3.9.1 Uji Validitas

Validitas Azwar, 2003:5 berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi 48 atau r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r Tabel. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: 1 Jika r hitung ≥ r Tabel maka pertanyaan dinyatakan valid. 2 Jika r hitung ≤ r Tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas Azwar, 2003:4 merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran reliabel reliable.Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1 Jika r alpha positif atau ≥ dari r Tabel maka pertanyaan reliabel. 2 Jika r alpha negatif atau ≤ dari r Tabel maka pertanyaan tidak reliabel.

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Metode Analisis

a. Metode Analisis Deskriptif Tan Soejono Abdurrahman, 1999:22 mengemukakan bahwa penelitian yang bersifat deskriptif, bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat. Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti 49 mengumpulkan, mengklasifikasikan, menggambarkan dan menyajikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. b. Metode Regresi Linear Berganda Metode ini untuk mengetahui pengaruh self esteem dan kecerdasan emosi terhadap berwirausaha. Metode statistic yang digunakan adalah metode regresi linear berganda multiple linear regression, dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y = Keberhasilan Usaha a = Konstanta Y b = Koefisien Regresi X 1 = Self Esteem X 2 = Kecerdasan Emosi e = Standar Error

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil Erlina, 2011 : 100. 2. Uji Heteroskedastisitas 50 Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila suatu model regresi terdapat kesamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain, maka disebut homoskedastisitas, dan jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastitas atau tidak heterokedastitas. Heteroskedastisitas dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji scatterplot. Deteksi adanya heteroskedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized. Hipotesis yang diajukan: H : Model regresi tidak ada heteroskedastisitas. H A : Model regresi terdapat heteroskedastisitas. Cara memprediksinya menurut Lubis dkk 2007 : 34 adalah jika pola gambar Scatterplot model tersebut sebagai berikut: 1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. 3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. 4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. 3. Uji Multikolinieritas 51 Uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi Umar, 2008 : 177-178. Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas menurut Lubis dkk, 2007 : 32 yaitu: 1. Jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. VIF = 1Tolerance, jika VIF = 0 maka Tolerance = 110 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance. 2. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolinieritas. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolinieritas.

3.10.3 Uji Hipotesis

1. Uji Signifikan Simultan Uji F Uji signifikan simultan yaitu uji secara bersama-sama untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh faktor self esteem dan faktor kecerdasan emosi X 1 , X 2 sebagai variabel bebas terhadap faktor berwirausaha Y sebagai variabel terikat. H : b 1 = b 2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H : b 1 ≠ b 2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 52 Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung F table pada α = 5 H ditolak jika F hitung F table pada α = 5 2. Uji Signifikan Parsial Uji t Uji signifikan parsial yaitu uji secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang faktor self esteem X 1 , faktor kecerdasan emosi X 2 sebagai variabel bebas terhadap faktor berwirausaha Y sebagai variabel terikat. H : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H 1 : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika t hitung t table pada α = 5 H ditolak jika t hitung t table pada α = 5 6. Koefisien Determinan R 2 Signifikan variabel diperoleh dengan mencari koefisien determinan R 2 .Koefisien determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 terhadap variabel terikat Y. Nilai koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya variabel bebas yang diteliti yaitu pengaruh self esteemX 1 , kecerdasan emosi X 2 terhadap variabel terikat yaitu berwirausaha Y. Nilai R 2 akan berkisar antara 0 sampai 1, jika determinan R 2 semakin besar atau mendekati nilai 1 satu, maka hubungan variabel bebas X 1 , X 2 terhadap variabel terikat Y semakin 53 kuat. Jika determinan R 2 semakin kecil atau mendekati nilai 0 nol, maka hubungan variabel bebas X 1 , X 2 terhadap variabel terikat Y semakin lemah. 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Grosir Eceran di Kawasan Padang Bulan

Perkembangan toko grosir eceran di kawasan Padang Bulan mengalami kemajuan yang cukup pesat dari waktu ke waktu, hal ini dapat dilihat dari semakin bertambahnya jumlah toko grosir. Dulu hanya beberapa saja toko grosir yang ada di kawasan Padang Bulan seperti di jalan Jamin Ginting. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan pembangunan yang ada maka perkembangan toko grosir sudah meluas. Perkembangan pembangunan yang terjadi seperti pembangunan fly over, adanya pelebaran jalan, pembangunan perumahan yang semakin banyak, dan juga bertambahnya kampus di kawasan AH Nasution dan Ngumban Surbakti, hal ini yang membuat ada nya peningkatan penduduk sehingga menjadikan peluang bagi wirausaha di sepanjang jalan kawasan Padang Bulan seperti jalan Ngumban Surbakti dan jalan AH. Nasution. Toko grosir eceran tersebut bukan hanya bertambah dari segi jumlah tetapi varian barang yang dijual juga semakin beragam. Toko grosir eceran yang dimaksudkan adalah toko grosir yang menjual bahan-bahan sembako untuk keperluan rumah tangga dan berbagai aneka macam makanan dan minuman ringan yang dijual bisa dalam jumlah yang besar maupun eceran serta menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan harga toko lainnya. Dapat dilihat bahwa toko-toko grosir tersebut hampir seluruhnya terletak di jalan-jalan besar, hal ini dikarenakan bagi para pedagang grosir jalan besar termasuk salah satu nilai tambah bagi kemajuan usaha 55 mereka, akan ada banyak sekali kendaraan yang melewati jalan tersebut dan akan menjadi peluang bisnis bagi para pedagang grosir eceran. Usaha toko grosir eceran perkembangannya semakin pesat dilihat dari jumlahnya yang bertambah pada tahun ketahun. Keberhasilan dalam membuka bisnis toko grosir tersebut yang membuat jumlah toko grosir yang terletak pada kawasan Padang Bulan khususnya di jalan besar Jamin Ginting, Ngumban Surbakti dan AH Nasution terus meningkat. Dapat dilihat bahwa perkembangan untuk membuka usaha grosir semakin pesat, akan tetapi untuk melaksanakan kegiatan usaha tersebut didasarkan oleh keinginan dari dalam diri sendiri.

4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh self-esteem dan kecerdasan emosi terhadap perilaku prososial pada santri Pondok Pesantren Daarul Rahman Jakarta

4 48 149

Pengaruh Motivasi, Kepribadian dan Ketersediaan Informasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Grosir di Jalan Palangkaraya Medan

10 49 101

Pengaruh Motivasi, Kepribadian dan Ketersediaan Informasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Grosir di Jalan Palangkaraya Medan

0 1 12

Pengaruh Motivasi, Kepribadian dan Ketersediaan Informasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Grosir di Jalan Palangkaraya Medan

0 0 2

Pengaruh Motivasi, Kepribadian dan Ketersediaan Informasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Grosir di Jalan Palangkaraya Medan

0 0 6

Pengaruh Motivasi, Kepribadian dan Ketersediaan Informasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Grosir di Jalan Palangkaraya Medan

0 0 30

PENGARUH SELF ESTEEM DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA TOKO GROSIR ECERAN DI KAWASAN PADANG BULAN

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Self Esteem 2.1.1. Pengertian Self Esteem - Pengaruh Self Esteem dan Kecerdasan Emosi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Grosir Eceran di Kawasan Padang Bulan Medan

0 0 31

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Self Esteem dan Kecerdasan Emosi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Grosir Eceran di Kawasan Padang Bulan Medan

1 2 9

Pengaruh Self Esteem dan Kecerdasan Emosi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Grosir Eceran di Kawasan Padang Bulan Medan

1 1 11