Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Oleh Mahasiswa Pendidikan Profesi Akuntan (PPAK) Universitas Sumatera Utara

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN OLEH

MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN

(PPAK) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TESIS

Oleh

WIE SHI WUDJUD

087017082/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(2)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN OLEH

MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN

(PPAK) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi pada

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

WIE SHI WUDJUD

087017082/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(3)

Judul Tesis : FANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN OLEH MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN (PPAK) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Nama Mahasiswa : Wie Shi Wudjud Nomor Pokok : 087017082 Program Studi : Akuntansi

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ak) (Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak) Ketua Anggota

Ketua Program Studi, Direktur,

(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS. MBA, Ak) (Prof. Dr.Ir. T. Chairun Nisa,B, M.Sc)


(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 21 Desember 2010

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak Anggota : 1. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ak

2. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak 3. Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak


(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul:

”ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN OLEH MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN (PPAK) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA”.

Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan nyata.

Medan, 21 Desember 2010 Yang membuat pernyataan,


(6)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa PPAk (Pendidikan Profesi Akuntan) Universitas Sumatera Utara. Faktor-faktor yang di analisa dalam penelitian ini adalah penghargaan finansial, pelatihan professional, pengakuan professional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 49 orang mahasiswa, jumlah sample dalam penelitian ini juga 49 orang mahasiswa. Maka penelitian ini dilakukan secara sensus dengan meneliti semua mahasiswa yang mengikuti Pendidikan PPAk dan juga mahasiswa yang sudah mengikuti meja hijau di PPAk. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini membuktikan secara simultan variabel penghargaan finansial, pelatihan professional, pengakuan professional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan oleh mahasiswa PPAk Universitas Sumatera Utara. Secara parsial hanya variabel penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas yang berpengaruh selainnya tidak berpengaruh.

Kata Kunci : Penghargaan Finansial, Pelatihan Professional, Pengakuan Professional, Nilai-nilai Sosial, Lingkungan Kerja, Pertimbangan Pasar Kerja, Personalitas, Kebanggaan dan Karir Menjadi Akuntan.


(7)

ABSTRACT

The aim of this research is to analysis effect by various factor such as toward career on Accountant at PPAk (Studies of Accounting Profesion) Universitas Sumatera Utara. The factors of analysis is financial respect, profesional training, profesional recognation, social value, work occupation, consideration of market employee, personality and pride to career choice on Accounting

The research population is 49 students and sample of a research is 49 students too. The final research is sensus sampling with criterion that is the students who is at PPAk and has passed the final examination of graduate at PPAk. The data collected is classified as primary data which is obtained by questionnaires distribution. Data Processing is conducted by using Multiple Regression Analysis.

The result of this research indicate that financial respect, profesional training, profesional recognation, social value, work occupation, consideration of market employee, personality and pride to career choice on Accounting either it is partially and simultaneously influence, but partially Accounting, while financial respect, work occupation, consideration of market employ and personality have the significantly influence on career choice of accounting.

Keywords : Financial Respect, Profesional Training, Profesional Recognation, Social Value, Work Accupation, Consideration of Market Employee, Personality, Pride and Accounting Career.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya yang telah memberikan kesempatan dan kemampuan untuk menyelesaikan tesis yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengapuhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan oleh Mahasiswa Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) Universitas Sumatera Utara” untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapat gelar Magister Sains, pada Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Dadam menyelesaikan tesis ini tentu saja penulis banyak mengalami kesulitan, kendala dan hambatan. Akan tetapi berkat bantuan bimbingan, petunjuk dan masukkan dari berbagaI pihak lainnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, tulur dan ikhlas penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk lengikuti dan menyelesaikan Sekolah Pascasarjana.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, B., M.Sc, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang senantiasa dengan sabar dan berkesinambungan meningkatkan layanan pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Univarsitas Sumatera Utara, sekaligus sebagai Ketua Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. 4. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Program Studi


(9)

Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. 5. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ak selaku Anggota Komisi Pembimbing

yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini.

6. Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak., dan Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak. Selaku Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. 7. Bapak dan Ibu Dosen serta Pegawai di Program Studi Akuntansi Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan dan motivasi hingga selesainya tesis ini.

8. Nenek, kedua orang tua dan adik-adik penulis yang telah mendukung secara moril maupun materi.

9. Seluruh rekan-rekan mahasiswa di Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis menempuh studi dan menyelesaikan tesis ini.

Penulis menyadari tesis ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Namun harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat kepada seluruh pembaca.

Medan, 21 Desember 2010

Penulis,

Wie Shi Wudjud


(10)

RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi/Personal Details

Nama : Wie Shi Wudjud

Tempat / Tgl. Lahir : Medan, 27 Januari 1974

Jenis Kelamin : Wanita

Agama : Buddha

Alamat : Jl. Wahidin No. 86 Medan

Hand Phone : 08126024420

Email : Wieshi_Wudjud@yahoo.com

II. Latar Belakang Pendidikan/Formal Education

1980 – 1986 : SD Swasta Hang Kesturi Medan 1986 – 1989 : SMP Swasta Hang Kesturi Medan 1989 – 1992 : SMA Swasta Hang Kesturi Medan 1992 – 1997 : S1 Akuntansi Unika St. Thomas Medan 1993 – 1998 : S1 Matematika Unika St. Thomas Medan 1997 – 1999 : S2 Bisnis Administrasi IPWI Jakarta 2001 – 2005 : Akta IV Matematika STKIP Riama Medan

2008 – 2010 : S2 Ilmu Akuntansi Universitas Sumatera Utara Medan III. Latar Belakang Pekerjaan/Summary of Working Experience

1. Tahun : 1997 -1998

Instansi : Kantor Akuntan Prasetio Utomo & Rekan Posisi : Technical Auditor

2. Tahun : 1998 – 2000

Instansi : PT. Sumatera Indopiskatama

Posisi : Accounting Manager

3. Tahun : 1998 – sekarang

Instansi : STIE – STMIK ITMI Posisi : Koordinator Pengembangan

4. Tahun : 2000 – 2001

Instansi : STMIK TIME

Posisi : Puket II

5. Tahun : 2002 – 2007


(11)

Posisi : Dosen Part Time

6. Tahun : 2003 – sekarang

Instansi : Yayasan Perguruan Harapan Mandiri


(12)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ...... ii

KATA PENGANTAR . ... iii

RIWAYAT HIDUP... v

DAFTAR ISI .………...……… vii

DAFTAR TABEL ..………....……… x

DAFTAR GAMBAR ………...……… xi

DAFTAR LAMPIRAN . ………...……… xii

BAB I PENDAHULUAN ……….……… 1

1.1. Latar Belakang……… 1

1.2. Rumusan Masalah………..……… 5

1.3. Tujuan Penelitian………..………. 5

1.4. Manfaat Penelitian………. 6

1.5. Originalitas Penelitian ……… 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………..………. 8

2.1. Landasan Teori ……….………. 8

2.1.1. Pengertian dan Persepsi tentang Karir ……...……… 8

2.1.2. Akuntan Publik sebagai Karir………. 10

2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir …. 13 2.2. Review Peneliti Terdahulu …...……… 16

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS…..………... 20

3.1. Kerangka Konseptual ....………... 20

3.2. Hipotesis ... ..………... 21

BAB IV METODE PENELITIAN ... ………... 22

4.1. Rancangan Penelitian ………... 22


(13)

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian………...… 23

4.4. Metode Pengumpulan Data ………...….. 23

4.4.1. Instrumen Penelitian………...………. 24

4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ……. 25

4.6. Metode dan Teknik Analisis Data ... ………...…. 30

4.6.1. Perumusan Model ....………....……… 30

4.6.2. Uji Kualitas data ...…………...……….... 32

4.6.2.1. Uji validitas data ...…………...……… 32

4.6.2.2. Uji reliabilitas data ...………...………… 33

4.6.3. Uji Asumsi Klasik .... …………...……… 33

4.6.3.1. Uji normalitas data ...……….... 34

4.6.3.2. Uji multikolinieritas ... 35

4.6.3.3. Uji heteroskedastisitas ...…………... 35

4.6.4. Uji Autokolerasi .. ... 36

4.6.5. Pengujian Hipotesis ...………... 36

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 37

5.1. Hasil Penelitian .... ...……….... 37

5.2. Statistik Deskriptif ...……….... 38

5.3. Hasil Uji Validitas Data ...………... 41

5.4. Hasil Uji Reliabilitas Data ……….… 45

5.5. Hasil Uji Asumsi Klasik ……….…… 46

5.5.1. Uji Normalitas Data ………... 46

5.5.2. Uji Heteroskedastisitas... 48

5.5.3. Uji Multikolinieritas ... 49

5.6. Model Uji Hipotesis ...………... 50


(14)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... ...……….. 60

6.1. Kesimpulan ... ... 60

6.2. Keterbatasan ... 61

6.3. Saran ... 61


(15)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 18

4.1. Definisi Operasionalisasi Variabel ... 28

5.1. Jumlah Kuesioner ... 37

5.2. Diskripsi Variabel ... 38

5.3. Uji Validitas Instrumen Penghargaan Finansial (X1) ... 42

5.4. Uji Validitas Instrumen Pelatihan Profesional (X2) ... 42

5.5. Uji Validitas Instrumen Pengakuan Profesional (X3) ... 42

5.6. Uji Validitas Instrumen Nilai-nilai Sosial (X4) ... 43

5.7. Uji Validitas Instrumen Lingkungan Kerja (X5) ... 43

5.8. Uji Validitas Instrumen Pertimbangan Pasar Kerja (X6) ... 44

5.9. Uji Validitas Instrumen Personalitas (X7) ... 44

5.10. Uji Validitas Instrumen Kebanggaan (X8) ... 45

5.11. Hasil Uji Realibilitas Data ... 45

5.12. Uji Normalitas Data dengan Uji Kolmogorov ... 48

5.13. Hasil Uji Multikolinieritas ... 50

5.14. Koefisien Determinasi Hipotesis ... 51

5.15. Uji F atau Uji Simultan Hipotesis ... 52


(16)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

3.1. Kerangka Konseptual ... 20 5.1. Uji Normalitas Data ... 47 5.2. Scatterplot ... 49


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Kuesioner Penelitian ... 64

2. Tabulasi Kuesioner Penghargaan Finansial (X1) ... 68

3. Tabulasi Kuesioner Pelatihan Profesional (X2) ... 69

4. Tabulasi Kuesioner Pengakuan Profesional (X3) ... 70

5. Tabulasi Kuesioner Nilai-nilai Sosial (X4) ... 71

6. Tabulasi Kuesioner Lingkungan Kerja (X5) ... 72

7. Tabulasi Kuesioner Pertimbangan Pasar Kerja (X6) ... 73

8. Tabulasi Kuesioner Personalitas (X7) ... 74

9. Tabulasi Kuesioner Kebanggaan (X8) ... 75

10. Tabulasi Kuesioner Minat Menjadi Akuntan (Y) ... 76

11. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Data ... 77

12. Uji Asumsi Klasik ... 86


(18)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa PPAk (Pendidikan Profesi Akuntan) Universitas Sumatera Utara. Faktor-faktor yang di analisa dalam penelitian ini adalah penghargaan finansial, pelatihan professional, pengakuan professional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 49 orang mahasiswa, jumlah sample dalam penelitian ini juga 49 orang mahasiswa. Maka penelitian ini dilakukan secara sensus dengan meneliti semua mahasiswa yang mengikuti Pendidikan PPAk dan juga mahasiswa yang sudah mengikuti meja hijau di PPAk. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini membuktikan secara simultan variabel penghargaan finansial, pelatihan professional, pengakuan professional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan oleh mahasiswa PPAk Universitas Sumatera Utara. Secara parsial hanya variabel penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas yang berpengaruh selainnya tidak berpengaruh.

Kata Kunci : Penghargaan Finansial, Pelatihan Professional, Pengakuan Professional, Nilai-nilai Sosial, Lingkungan Kerja, Pertimbangan Pasar Kerja, Personalitas, Kebanggaan dan Karir Menjadi Akuntan.


(19)

ABSTRACT

The aim of this research is to analysis effect by various factor such as toward career on Accountant at PPAk (Studies of Accounting Profesion) Universitas Sumatera Utara. The factors of analysis is financial respect, profesional training, profesional recognation, social value, work occupation, consideration of market employee, personality and pride to career choice on Accounting

The research population is 49 students and sample of a research is 49 students too. The final research is sensus sampling with criterion that is the students who is at PPAk and has passed the final examination of graduate at PPAk. The data collected is classified as primary data which is obtained by questionnaires distribution. Data Processing is conducted by using Multiple Regression Analysis.

The result of this research indicate that financial respect, profesional training, profesional recognation, social value, work occupation, consideration of market employee, personality and pride to career choice on Accounting either it is partially and simultaneously influence, but partially Accounting, while financial respect, work occupation, consideration of market employ and personality have the significantly influence on career choice of accounting.

Keywords : Financial Respect, Profesional Training, Profesional Recognation, Social Value, Work Accupation, Consideration of Market Employee, Personality, Pride and Accounting Career.


(20)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap manusia pada dasarnya mempunyai keinginan dan keyakinan bahwa pada saarnya nanti akan mencapai apa yang dicita-citakannya. Bekerja dan mendapatkan kompensasi juga didasarkan pada keyakinan bahwa dengan bekerja seseorang yakin dapat memenuhi berbagai kebutuhannya. Selain itu, setiap individu selalu berkeinginan agar kebutuhan itu akan meningkat sejalan peningkatan karirnya atau jenjang jabatannya dalam perusahan. Sebagai seorang individu yang ingin maju dan berkembang mereka perlu memotivasi diri untuk mau bekerja keras, penuh tanggung jawab, selalu ingin maju dan tidak mudah menyerah, meningkatkan kualitas diri sebagai upaya antisipasi menghadapi persaingan yang semakin berat di antara sesama tenaga kerja.

Pesatnya perkembangan dalam dunia bisnis memberikan lapangan kerja yang beragam untuk angkatan kerja. Salah satu kelompok masyarakat yang tergolong dalam angkatan kerja adalah sarjana ekonomi khususnya lulusan jurusan Akuntansi dari univeritas negeri maupun swasta. Perkembangan dalam dunia bisnis harus selalu direspon oleh sistem pendidikan Akuntansi agar dapat menghasilkan sarjana Akuntansi yang berkualitas dan siap pakai di dunia kerja. Agar dapat mencapai tujuan tersebut maka desain pendidikan Akuntansi harus relevan terhadap dunia kerja bagi sarjana Akuntansi.


(21)

Dewasa ini minat masyarakat terhadap profesi Akuntansi cukup tinggi. Hal ini tampak dari semakin banyaknya jumlah lembaga pendidikan Akuntansi dari tahun ke tahun, yang memberikan layanan pendidikan Akuntansi pada berbagai jenjang, termasuk pendidikan tinggi strata satu (S1). Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada prinsipnya belum dapat memilih karir sebagai profesi Akuntansi umum atau profesi Akuntansi publik, sebelum mereka meraih gelar Akuntan setelah terlebih dahulu melalui Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk). Fenomena yang yang terjadi saat ini banyak lulusan PPAk yang tidak terjun di bidang Akuntan baik Akuntan publik maupun Akuntan non publik. Oleh sebab itu dalam penelitian ini penulis meneliti minat mahasiswa PPAk yang akan memilih karir sebagai Akuntan publik atau Akuntan non publik. Perencanaan pemilihan karir merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam berkarir. Perencanaan tersebut meliputi pertimbangan terhadap beberapa faktor yang dominan terhadap pemilihan karir.

Karir merupakan suatu kumpulan dari pengetahuan yang tertanam pada keahlian khusus, dan jaringan hubungan kerja yang diperoleh melalui serangkaian perkembangan pengalaman kerja yang lebih luas (Bird, dalam Deasy: 2000). Sebaliknya Greenberg dan Baron (2000:215), menyatakan bahwa karir tersebut meliputi urutan pengalaman pekerjaan seorang selama jangka waktu tertentu.

Pilihan karir mahasiswa dipengaruhi oleh stereotype yang mereka bentuk tentang berbagai macam karir (Holland, dalam Deasy: 2002). Jadi, persepsi mahasiswa umumnya dipengaruhi oleh pengetahuan pribadi mengenai lingkungan kerja, informasi dan lulusan terdahulu, keluarga, dosen, dan text book yang dibaca


(22)

ataupun digunakan (Stole, dalam Felton et al., 1994). Secara umum pengajaran Akuntansi di perguruan tinggi termasuk di PPAk cenderung mangarahkan mahasiswa untuk bekerja sebagai Akuntan publik (Widhinugroho, 1999). Minat dan rencana karir mahasiswa yang jelas akan berguna dalam penyusunan program agar materi kuliah dapat disampaikan secara efektif bagi mahasiswa yang memerlukannya. Perencanaan karir merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai sukses (Berry, Messmer, dan Paolillo et al., dalam Rasmini, 2007). Oleh karena itu, diperlukan suatu stimulasi untuk membuat mahasiswa mulai memikirkan secara serius tentang karir yang diinginkan sejak masih di bangku kuliah agar mahasiswa dapat memanfaatkan waktu dan fasilitas kampus secara optimal. Peran Akuntan pendidik sebagai stimulator untuk hal ini dirasa sangat penting.

Dalam studi ini diteliti beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan karir sebagai Akuntan publik dan non Akuntan publik. Faktor-faktor tersebut adalah nilai instrinsik pekerjaan, gaji, jumlah lowongan pekerjaan, lingkungan kerja, persepsi mahasiswa tentang benefit profesi Akuntan publik, persepsi mahasiswa tentang pengorbanan (cost) profesi Akuntan publik, persepsi mahasiswa tentang pengorbanan (cost) profesi Akuntan publik dengan mengembangkan instrumen kuesioner yang digunakan oleh Astami (2001) dan Rahayuningsih (2002)

Terdapat beberapa jenis karir yang dapat dipih oleh mahasiswa Akuntansi yang telah menjadi Akuntan, yaitu sebagai Akuntan publik, Akuntan perusahaan, Akuntan pendidik dan Akuntan pemerintah. Berdasarkan berbagai jenis karir yang dapat dipilih tersebut akan ditunjukkan bahwa setiap sarjana Akuntansi bebas untuk


(23)

memilih karir apa yang akan dijalaninya. Profesi Akuntan pada masa yang akan datang menghadapi tantangan yang semakin berat, sehingga kesiapan yang menyangkut profesionalisme profesi sangat diperlukan. Oleh karena itu setiap Akuntan yang memilih profesi sebagai Akuntan publik wajib meningkatkan pengetahuannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2001), menunjukkan bahwa mahasiswa Akuntansi akan memilih satu diantara empat karir, yaitu sebagai Akuntan publik, Akuntan perusahaan, Akuntan pendidik dan Akuntan pemerintah. Dalam memilih karir tersebut, mahasiswa Akuntansi mempertimbangkan faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, dan nilai-nilai sosial. Selain itu, dari hasil penelitiannya juga ditemukan bahwa karir yang paling banyak diminati oleh mahasiswa Akuntansi adalah karir sebagai Akuntan perusahaan, kemudian Akuntan pemerintah, Akuntan publik dan Akuntan pendidik.

Sedangkan penelititan dilakukan Andrianti (2001), menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh pandangan mahasiswa Akuntansi mengenai faktor instrinsik, penghasilan, dan pertimbangan pasar kerja dalam memilih karir sebagai Akuntan pubik dan non Akuntan publik.

Dari penelitian-penelitian sebelumnya, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di PPAk USU karena perkembangan jaman yang menuntut untuk peningkatan profesionalisme sehingga setiap mahasiswa yang akan bekerja sebagai Akuntan publik maupun Akuntan non publik wajib mengikuti Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) terlebih dahulu. Dalam hal ini penulis ingin mengetahui


(24)

faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa PPAk untuk memilih karir sebagai Akuntan publik dan Akuntan non publik seberapa besar minat mahasiswa yang melanjutkan karir sebagai Akuntan publik dan Akuntan non publik. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul ”Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan oleh Mahasiswa Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) Universitas Sumatera Utara”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan oleh mahasiswa PPAk Universitas Sumatera Utara ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah: Untuk membuktikan secara empiris pengaruh faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional. nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan oleh mahasiswa PPAk Universitas Sumatera Utara.


(25)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dalam memahami

persepsi mahasiswa Akuntansi dalam minat sebagai Akuntan.

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi lembaga yang telah memperkerjakan tenaga Akuntan sehingga mereka dapat mengerti apa yang diinginkan calon Akuntan dalam memilih karir/profesi dan untuk lebih memotivasi mereka yang sudah bekerja di lembaganya.

3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji masalah yang sama di masa yang akan datang.

1.5. Originalitas Penelitian

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Rasmini(2007) yang meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi Akuntan publik dan non publik pada mahasiswa Akuntansi di Bali. Faktor-faktor yang diperhitungkan sebagai faktor yang mempengaruhi pemilihan karir pada penelitian ini meliputi tujuh faktor, yaitu penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang memilih untuk berprofesi sebagai Akuntan publik lebih mempertimbangkan gaji jangka panjang dan kesempatan kerja yang lebih menjanjikan. Mahasiswa yang memilih


(26)

profesi Akuntan publik percaya bahwa penghargaan diri dan profesi ini lebih besar dari pada pengorbanannya.

Sementara dalam penelitian yang dilakukan ini meliputi delapan faktor, yaitu penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan. Selain itu penelitian yang dilakukan ini difokuskan pada mahasiswa yang mengikuti Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) di Universitas Sumatera Utara.


(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Pengertian dan Persepsi tentang Karir

Hampir semua orang bertanya tentang siklus hidup pekerjaan seseorang, dan ternyata jawabannya tidak membantu mengidentifikasi berbagai tindakan ilmiah yang dibutuhkan untuk pengembangan karir orang tersebut. Karir terdiri dari semua pekerjaan yang ada selama seseorang bekerja, atau dapat pula dikatakan karir adalah seluruh jabatan yang diduduki seseorang selama kehidupan pekerjaannya.. Untuk orang-orang tertentu jabatan-jabatan ini merupakan tahapan dari suatu perencanaan yang cermat, sedangkan bagi sebagian orang karir bisa juga disebut sebagai bentuk peruntungan.

Menurut Handoko (1988) karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang dipegang perusahaan selama kehidupan seseorang. Istilah karir digunakan untuk menunjukkan orang-orang pada masing-masing peranan atau status mereka, pada umumnya istilah ini digunakan dalam tiga pengertian:

1. Karir sebagai promosi atau pemindahan ke jabatan-jabatan yang lebih menuntut tanggung jawab atau lokasi-lokasi yang lebih baik di dalam atau menyilang terhadap hirarki hubungan kerja sama selama kehidupan kerja seseorang.

2. Karir sebagai rangkaian petunjuk pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang membentuk suatu pola kemajuan yang sistematis.


(28)

3. Karir sebagai sejumlah pekerjaan seseorang atau serangkaian posisi yang dipegangnya selama kehidupan kerja. Dalam konteks ini, semua orang dengan sejarah kerja mereka disebut mempunyai karir.

Gomes (2000) menyatakan bahwa ”Karir adalah suatu rangkaian kegiatan kerja yang terpisahkan tetapi berkaitan, yang memberikan keseimbangan, ketentraman, dan arti dalam hidup seseorang”. Sementara menurut Soeprihantoro (2000), menyatakan bahwa ’Karir adalah perkembangan para karyawan secara individu dalam jenjang jabatan/kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan”.

Dengan demikian karir adalah seluruh pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh individu selama masa hidupnya. Karir merupakan pola dari pekerjaan dan sangat berhubungan dengan pengalaman (posisi, wewenang, keputusan dan interprestasi subjektif atas pekerjannya), dan aktivitas selama masa kerja individu. Pengertian ini menekankan bahwa karir tidak berhubungan dengan kesuksesan atau kegagalan, namun lebih kepada sikap dan tingkah laku, dan kontinuitas individu dalam aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaannya.

Tujuan karir adalah posisi di masa mendatang yang ingin dicapai oleh individu dalam pekerjaanya. Jadi, keberhasilan karir tidak lagi diartikan sebagai penghargaan intitusional dengan meningkatnya kedudukan dalam suatu hirarki formal. Apalagi pada saat ini karir telah mengalami penggeseran menuju karir tanpa batas (the boundaryless control). Kunci keberhasilan karir pada masa yang akan datang lebih dicerminkan dari pengalaman hidup seseorang daripada posisi yang


(29)

dimilikinya. Jadi disimpulkan bahwa karir adalah suatu rangkaian posisi, jabatan atau pekerjaan yang dipegang karyawan selama masa karirnya yang meliputi gerakan/mobilitas dalam organisasi.

Persepsi adalah proses di mana kita mengorganisasi dan menafsirkan pola stimulus di dalam lingkungannya (Atkinson, 1991). Chaplin (1999) memandang persepsi sebagai proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indra. Persepsi karir adalah suatu proses koqnitif dan afektif karyawan untuk melakukan pemilihan, pengaturan dan pemahaman serta penginterprestasian terhadap reaksi-reaksi inderawi mengenai gambaran pengembangan karir secara utuh dalam organisasi.

2.1.2. Akuntan Publik sebagai Karir

Sejak tahun 2004, maka setiap alumni jurusan Akuntansi tidak lagi mendapatkan gelar Ak secara otomatis. Hal ini berlaku bukan hanya bagi mereka yang akan berprofesi sebagai Akuntan publik maupun yang non Akuntan publik, yang berminat mendapat gelar Ak diwajibkan untuk menempuh Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) untuk masa studi 2 semester. Jadi jelaslah bahwa seseorang yang memilih jurusan Akuntansi, sesudah selesai pendidikan Akuntan barulah dapat memilih profesi yang khusus sebagai profesi Akuntan publik, Akuntan pemerintah, Akuntan perusahaan maupun Akuntan pendidik.


(30)

Menurut IAI tahun 1998, memilih Akuntan publik sebagai karir harus mematuhi kode etik profesi. Adapun Prinsip Etika Profesi Ikatan Akuntan Indonesia yang harus dipatuhi oleh semua profesi Akuntan adalah:

a. Prinsip Kesatu: Tanggung Jawab Profesi

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.

b. Prinsip Kedua: Kepentingan Publik/Umum

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka kepentingan umum.

c. Prinsip Ketiga: Integritas

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi-tingginya.

d. Prinsip Keempat: Objektifitas

Setiap anggota menjaga onjektivitas dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.

e. Prinsip Kelima: Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh


(31)

manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling muktahir.

f. Prinsip Keenam: Kerahasiaan

Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.

g. Prinsip Ketujuh: Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dalam reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.

h. Prinsip Kedelapan: Standar Teknis

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relavan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan objektivitas.

Sebagai seorang calon Akuntan yang nantinya akan berprofesi dalam dunia Akuntansi, maka mahasiswa Akuntansi hendaknya harus mengetahui dan memahami tentang etika profesional yang berlaku dalam menjalankan profesinya sebagai Akuntan yang profesional.


(32)

2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir

Wijayanti dalam Rahayu dkk (2003) mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa Akuntansi didasarkan pada tujuh faktor, yaitu penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar dan personalitas.

1. Penghargaan Finansial

Penghargaan finansial atau gaji merupakan salah satu faktor yang paling umum menyebabkan seseorang mencintai pekerjaannya atau tidak. Semakin besar gaji yang didapat secara umum karyawan akan semakin mencintai pekerjaannya, oleh karena faktor gaji menentukan seseorang dapat memenuhi kebutuhan fisiknya atau tidak. Anaraga dalam Mazli dkk (2006) mengatakan bahwa selain gaji/upah, seseorang yang bekerja membutuhkan penghargaan atau hasil karya yang telah dilakukan, baik penghargaan yang bersifat materil maupun non materil. Jika ia mendapatkan penghargaan sesuai dengan karyanya, maka si pekerja akan berbuat sesuai dengan aturan kerja dalam rangka menjaga citra profesinya baik di dalam maupun di luar pekerjaannya.

2. Pelatihan Profesional

Pelatihan Profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian. Pelatihan profesional meliputi pelatihan sebelum mulai bekerja, pelatihan profesional, pelatihan kerja rutin dan pengalaman kerja. Pelatihan Profesional yang terarah akan meningkatkan minat terhadap karir yang di pilih.


(33)

3. Pengakuan Profesional

Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Dengan diakuinya prestasi kerja akan dapat meningkatkan kualitas pekerjaan yang dihasilkan dan dapat memotivasi untuk meningkatkan karir.

Djuwita dalam Mazli (2006) mengatakan bahwa jika seseorang merasa penting dalam suatu pekerjaan, ia cenderung merasa dibutuhkan sehingga ia merasa puas. Hal ini tidak akan dirasakan oleh mereka yang merasa tidak penting dalam pekerjaannya. Mereka biasanya lebih bersikap masa bodoh dan pada akhirnya dapat mengakibatkan produktivitas yang menurun. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pengakuan profesional dalam berkarir akan dapat meningkatkan motivasi yang pada akhirnya juga akan meningkatkan produktivitas kerja.

4. Nilai-nilai sosial

Nilai-nilai sosial merupakan faktor yang memperlihatkan kemampuan seseorang di masyarakat, atau nilai seseorang dapat dilihat dari sudut pandang orang lain di lingkungannya. Djuwita dalam Mazli dkk (2006), mengatakan bahwa orang-orang yang memiliki tipe sosial lebih menyukai pekerjaan yang tidak terlalu berhubungan dengan kemampuan intelektual yang amat rumit, menghindari jenis pekerjaan sistematis yang berhubungan dengan mesin dan alat. Berdasarkan uraian diatas, nilai-nilai sosial berhubungan langsung dengan lingkungan, bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Selanjutnya dapat diketahui bahwa nilai sosial merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam memilih karir.


(34)

5. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja. Lingkungan kerja merupakan sesuatu yang berkaitan dengan sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan kerja. Hal ini berhubungan dengan rutinitas sehari-hari, atraktif dalam kerja dan seringnya memerlukan waktu lembur.

6. Pertimbangan pasar kerja

Keterbatasan informasi bagi sebagian kalangan akan mempengaruhi banyak tidaknya lapangan pekerjaan yang bisa diketahui atau diakses sehingga pertimbangan pasar kerja turut menjadi faktor yang mempengaruhi pilihan karir. 7. Personalitas

Rahayu dkk (2003), mengatakan bahwa personalitas merupakan salah satu determinan yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan situasi/kondisi tertentu. Hal ini membuktikan bahwa personalitas berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Personalitas menunjukkan bagaimana mengendalikan atau mencerminkan kepribadiaan seseorang dalam bekerja.

Selain ketujuh faktor tersebut diatas, peneliti menambahkan faktor lainnya yaitu kebanggaan.

8. Kebanggaan

Kebanggaan merupakan suatu hal yang spesifik dalam diri seseorang, karena kebanggaan merupakan salah satu determinan dalam pertimbangan pemilihan karir. Ranupandojo dan Husnan (1986), mengatakan bahwa kebanggaan merupakan pendekatan yang dijadikan pedoman untuk memotivasi orang lain,


(35)

yaitu pendekatan ini dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada seseorang untuk mengalahkan tantangan, penyelesaian seseuatu pekerjaan yang diberikan menimbulkan rasa puas dan bangga.

Karir sebagai Akuntan apabila dihubungan dengan kedelapan faktor diatas merupakan faktor-faktor yang menarik minat mahasiswa PPAk untuk memilih karir ini. Karir ini mempunyai prospek masa depan yang jelas di lihat dari kedelapan faktor diatas.

2.2. Review Peneliti Terdahulu

Felton et.al (1994) meneliti beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa sekolah bisnis untuk memilih profesi sebagai Akuntan publik. Faktor-faktor yang diperhitungkan sebagai faktor yang mempengaruhi pemilihan karir pada penelitian ini meliputi lima hal, yaitu nilai instrinsik, gaji, jumlah tawaran lowongan kerja, persepsi mahasiswa tentang benefit profesi Akuntan publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa tentang benefit profesi Akuntan publik lebih memepertimbangkan gaji jangka panjang dan kesempatan kerja yang lebih menjanjikan. Mahasiswa yang memilih profesi Akuntan publik percaya bahwa penghargaan dari profesi ini lebih besar daripada pengorbanannya.

Andriati (2001) meneliti tentang beberapa faktor yang mempengaruhi mahasiswa Akuntansi di Jawa dalam memilih karir sebagai Akuntan publik dan non publik. Faktor yang di teliti adalah Faktor intrinsik, penghasilan, pertimbangan pasar kerja dan personalitas terhadap karir sebagai Akuntan publik dan non publik. Hasil


(36)

penelitiannya menunjukkan ada perbedaan pendapat mengenai personalitas diantara mahasiswa Akuntansi yang memilih karir sebagai Akuntan publik dan Akuntan non publik. Hasil penelitian faktor lainnya menunjukkan tidak ada perbedaan pendapat untuk memilih karir sebagai Akuntan publik

Wijayanti (2001) dalam penelitiaannya mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa Akuntansi menunjukkan bahwa dari 7 (tujuh) faktor yanga diteliti, yaitu: penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, pengakuan profesional, lingkungan kerja, keamanan kerja dan tersedianya lapangan kerja, hanya faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial yang dipertimbangkan mahasiswa Akuntansi dalam memilih karir. Sedangkan faktor pengakuan profesional, lingkungan kerja, keamanan kerja, dan akses lowongan kerja tidak dipertimbangkan mahasiswa Akuntansi dalam memilih karir.

Rahayu dkk (2003) dalam penelitiannya menemukan bahwa mahasiswa dan mahasiswi Akuntansi dari universitas negeri dan universitas swasta banyak yang berminat untuk memilih karir sebagai Akuntan perusahaan. Hasil penelitiannya juga menunjukkan terdapat perbedaan pandangan mengenai penghargaan finansial, pelatihan profesional, lingkungan kerja, dan pertimbanngan pasar kerja, sedangkan untuk faktor nilai-nilai sosial dan personalitas tidak terdapat perbedaan mengenai karir sebagai Akuntan publik. Berdasarkan gendernya, maka perbedaan persepsi/pandangan mahasiswa Akuntansi terlihat pada faktor penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja dan personalitas tidak terdapat perbedaan pandangan mengenai profesi sebagai Akuntan publik.


(37)

Rasmini (2007) meneliti faktor-faktor yang berpengaruh pada keputusan pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik pada mahasiswa Akuntansi di Bali. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi Akuntan publik dan non Akuntan publik pada mahasiswa dan mahasiswi S1 Akuntansi di Bali.

Pada Tabel 2.1 berikut ini ditunjukkan matriks dari beberapa penelitiaan terdahulu.

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Kesimpulan 1. 2. 3. Felton Sandra, dkk (1994) Andrianti (2001) Wijayanti (2001)

Factor Influencing the Business Student’s Choice of a Career in Chartered Accountancy

Faktor-faktor yang mempengaruhi

mahasiswa Akuntansi di Jawa dalam memilih karir sebgai Akuntan publik dan non publik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa Akuntansi di Yogyakarta. Nilai instrinsik pekerjaan, gaji, jumlah tawaran lowongan kerja, persepsi mahasiswa tentang benefit profesi Akuntan public, profesi Akuntan publik dan persepsi tentang pengorbanan mahasiswa profesi Akuntan publik Faktor intrinsik, peng-hasilan, pertimbangan pasar kerja dan personalitas. Penghargaan finansial, pelatihan profesionalitas, nilai-nilai sosial, pengakuan profesional,

Hasil penelitian ini menunjukkan

mahasiswa yang memilih untuk berprofesi sebagai Akuntan publik lebih mempertimbangkan gaji jangka panjang dan kesempatan kerja yang lebih menjanjikan. Mahasiswa yang memilih profesi Akuntan publik percaya bahwa penghargaan dari profesi ini lebih

besar daripada pengorbanannya. Ada perbedaan pendapat mengenai personalitas diantara mahasiswa Akuntansi yang memilih karir sebagaia Akuntan publik dan Akuntan non publik

Faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional dan nilai-nilai sosial yang dipertimbangkan


(38)

Lanjutan Tabel 2.1. 4. 6. Rahayu, dkk (2003) Rasmini (2007) Persepsi mahasiswa Akuntansi di beberapa universitas negeri dan universitas swasta yang ada di wilayah Jakarta, Yogyakarta dan Surakarta mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan karir sebagai Akuntan publik, Akuntan perusahaan, Akuntan pendidik dan Akuntan pemerintah.

Faktor–faktor yang berpengaruh pada Keputusan Pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik pada Mahasiswa Akuntansi di Bali.

lingkungan kerja, keamanan kerja dan tersedianya lapangan kerja. Penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas.

Jenis Pekerjaan, Gaji, Jumlah lowongan Pekerjaan,

Lingkungan Kerja, Persepsi Benefit Akuntan Publik.

dalam memilih karir

Mahasiswa dan mahasiswi Akuntansi dari universitas negeri dan swasta banyak yang berminat untuk memilih karir sebagai Akuntan perusahaan.

Terdapat perbedaan yang signifikan pada faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan profesi Akuntan publik dan non Akuntan publik pada mahasiswa dan mahasiswi S1 Akuntansi di Bali.


(39)

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konseptual

Kerangka Konseptual ini menunjukkan hubungan variabel Penghargaan Finansial (X1), Pelatihan Profesional (X2), Pengakuan Profesional (X3), Nilai-nilai

Sosial (X4), Lingkungan Kerja (X5), Pertimbangan pasar kerja (X6), Personalitas

(X7) dan kebanggaan (X8) terhadap minat sebagai Akuntan (Y). Hubungan yang

diteliti adalah hubungan secara simultan dan hubungan secara parsial.

Personalitas (X7)

Penghargaan Finansial (X1)

Pelatihan Profesional (X2)

Pengakuan Profesional (X3)

Nilai-nilai Sosial (X4)

Lingkungan Kerja (X5)

Pertimbangan pasar kerja (X6)

Kebanggaan (X8)

Pemilihan Karir Sebagai Akuntan (Y)


(40)

Proses pengambilan keputusan mahasiswa Akuntansi dalam memilih karir dipengaruhi oleh banyak pertimbangan. Wijayanti dalam Rahayu dkk (2003) menyatakan bahwa dalam memilih karir mahasiswa Akuntansi mempertimbangkan faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, dan nilai-nilai sosial. Felton

dalam Rahayu dkk (2003) menyatakan bahwa mahasiswa juga dipengaruhi oleh pertimbangan pasar kerja dalam memilih karir. Rahayu dkk (2003) menyatakan bahwa mahasiswa Akuntansi dalam memilih karir yang dipengaruhi oleh personalitas, sedangkan kebanggaan merupakan pendekatan yang dijadikan pedoman untuk memotivasi orang lain. Siregar (2006) menyatakan bahwa komponen kebanggaan merupakan salah satu yang berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai Akuntan.

3.2. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1: penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan.


(41)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian hubungan kausal (causal effect). Penelitian ini dirancang untuk menguji pengaruh fakta dam fenomena serta mencari keterangan-keterangan secara faktual yaitu penelitian yang bersifat menjelaskan mengenai faktor-faktor yang menentukan pemilihan profesi Akuntan bagi mahasiswa Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) di Universitas Sumatera Utara.

4.2. Populasi dan Sampel

Sekaran (2000), mengatakan bahwa populasi adalah perkumpulan orang, kejadian, atau segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian, sedangkan sampel adalah bagian populasi yang akan mewakili populasi untuk diteliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) di Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 56 orang mahasiswa tahun 2009.

Sampel adalah himpunan bagian (subset) dari unit populasi. Menurut Kuncoro (2009), karakteristik sampel yang baik adalah:

1. Sampel yang memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan besaran sampel untuk memperoleh jawaban yang dikehendaki.


(42)

2. Sampel yang baik mengidentifikasikan probabilitas dari setiap unit analisis untuk menjadi sampel.

3. Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung akurasi dan pengaruh (misalnya kesalahan) dalam pemilihan sampel daripada harus melakukan sensus. 4. Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung derajat kepercayaan yang

diterapkan dalam estimasi populasi yang disusun dari sampel statistika.

Penentuan Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sensus, yaitu setiap populasi dipilih menjadi sampel yakni berjumlah 56 orang mahasiswa.

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada program studi Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Yang dilaksanakan pada sekitar bulan April 2010 hingga Oktober 2010.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik kuesioner dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan. Teknik kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang terdiri dari pertanyaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat menjadi Akuntan yaitu faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar, personalitas, kebanggaan dan minat sebagai Akuntan publik kepada responden. Pertanyaan yang digunakan adalah daftar yang bersifat tertutup


(43)

karena telah disediakan alternatif jawaban yang mungkin dipilih sehingga responden merasa mudah dalam mengisi kuesioner.

Kuesioner di distribusikan secara langsung kepada mahasiswa yang bersangkutan.

4.4.1. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama kuesioner ini berisi pertanyaan tentang data diri responden yang berisikan nama, nama Perguruan Tinggi, dan jenis kelamin responden. Bagian kedua dari kuesioner ini dibagi lagi menjadi 9 bagian, yaitu bagian gaji dan penghargaan finansial yang berisi 5 pertanyaan , bagian Pelatihan Profesionalisme yang berisi 4 pertanyaan, Bagian pengakuan profesionalisme berisi 4 pertanyaan, bagian nilai-nilai sosial berisi 5 pertanyaan, bagian lingkungan kerja berisi 7 pertanyaan, bagian pertimbangan pasar kerja berisi 4 pertanyaan, bagian personalitas berisi 4 pertanyaan, bagian kebanggaaan berisi 4 pertanyaan dan bagian minat menjadi Akuntan publik berisi 8 pertanyaan, jumlah seluruh pertanyaannya adalah 45 butir pertanyaan. Kuesioner ini diadopsi dari Sembiring (2009).

Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tertutup karena telah disediakan alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh responden. Setiap pernyataan dari variabel yang diteliti menggunakan skala interval dan masing-masing butir pernyataan diberi skor 1 sampai 5, yaitu : tidak setuju (1), kurang setuju (2), netral (3), setuju (4), sangat setuju (5).


(44)

4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. Variabel independen (X) terdiri dari:

1. Penghargaan Finansial (X1)

Penghargaan Finansial adalah hasil yang diperoleh sebagai kontra prestasi dari profesinya. Penghargaan finansial diukur dengan 5 (Lima) butir pernyataan yaitu: gaji awal yang tinggi, potensi kenaikan gaji, tersediannya dana pensiun, mendapatkan uang lembur dan mendapatkan bonus akhir tahun yang besar. Skala pengukurannya adalah menggunakan skala Interval.

2. Pelatihan Profesional (X2)

Pelatihan Profesional adalah pelatihan-pelatihan yang diberikan untuk meningkat tingkat profesionalisme karyawan. Pelatihan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian. Pelatihan profesional diukur dengan 4 (empat) pernyataan mengenai pelatihan sebelum mulai bekerja, pelatihan profesional, pelatihan kerja rutin dan pengalaman kerja. Skala pengukurannya adalah menggunakan skala Interval.

3. Pengakuan Profesional (X3)

Pengakuan profesional adalah pengakuan terhadap prestasi yang dicapainya. Pengakuan profesional ini di nilai dari profesionalisme atas pelayanan dan prestasi yang telah diberikan untuk perusahaan. Pengakuan profesional diukur dengan 4 (empat) pertanyaan mengenai kemungkinan bekerja dengan ahli lain,


(45)

kesempatan untuk berkembang dan pengakuan prestasi. Skala pengukurannya adalah menggunakan skala Interval.

4. Nilai-nilai Sosial (X4)

Nilai-nilai sosial adalah faktor yang menunjukkan kemampuan seseorang di masyarakat, atau nilai seseorang yang dapat dilihat dari sudut pandang

orang-orang lain di lingkungannya. Nilai-nilai sosial diukur dengan 5 (lima) pertanyaan mengenai cara untuk naik pangkat, kesempatan untuk melakukan pelayanan sosial, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi di luar pekerjaan, perhatian terhadap perilaku individu dan gengsi pekerjaan di mata orang lain. Skala pengukurannya adalah menggunakan skala Interval.

5. Lingkungan Kerja (X5)

Lingkungan kerja adalah situasi yang berkaitan dengan sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan kerja. Lingkungan kerja diukur dengan 7 (tujuh) pertanyaan mengenai sifat pekerjaan (rutin, atraktif, cepat selesai, sering lembur), lingkungan kerja dan tingkat kompetisi karyawan, tekanan kerja.

Skala pengukurannya adalah menggunakan skala Interval. 6. Pertimbangan Pasar Kerja (X6)

Pertimbangan pasar kerja adalah suasana kenyamanan kerja dan tersediannya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja. Kenyamanan kerja merupakan faktor di mana karir yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Karir diharapkan bukan pilihan karir sementara, tetapi dapat terus


(46)

berlanjut sampai seseorang pensiun. Pertimbangan pasar kerja diukur dengan 4 (empat) pertanyaan mengenai kenyamanan kerja, kemudahan mengakses lowongan kerja, memperluas akses dan jaringan dengan dunia bisnis, memperluas akses dan pengetahuan isu-isu dunia bisnis dan Akuntansi terkini. Skala pengukurannya adalah menggunakan skala Interval.

7. Personalitas (X7)

Personalitas adalah ssuatu perlakuan yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan situasi/kondisi tertentu. Hal ini membuktikan bahwa personalits berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Personalitas diukur dengan 4 (empat) pertanyaan mengenai kesesuaian pekerjaan dengan kepribadian yang dimiliki seseorang, keyakinan klien, keyakinan atasan, dan profesionalisme. Skala pengukurannya adalah menggunakan skala Interval.

8. Kebanggaan (X8)

Kebanggaan adalah rasa bangga atas profesi yang di jalaninya., bangga sebagai seorang yang memiliki profesionalisme kerja. Kebanggaan diukur dengan 4 (empat) pertanyaan, yaitu kebanggan karena merasa lebih bergengsi, kepuasan, opini publik tentang profesional Akuntan, kebanggaan atas gelar Akuntan (Ak). Skala pengukurannya adalah menggunakan skala Interval.

Variabel Dependen (Y) terdiri dari pemilihan karir sebagai Akuntan yaitu keinginan yang kuat menjadi praktisi individual atau anggota Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa Akuntansi yang profesional kepada klien dan juga minat sebagai Akuntan non publik. Minat menjadi Akuntan diukur dengan indikator


(47)

Akuntan dapat menjadi Konsultan Bisnis yang terpercaya, Akuntan dapat memperluas wawasan dan kemampuan Akuntansi, Akuntan dapat menjanjikan lebih profesional dalam bidang Akuntansi, bekerja pada Akuntan mudah mendapat promosi jabatan, imbalan yang diperoleh sesuai dengan upaya yang diberikan, kepuasan pribadi dapat dicapai atas tahapan karir, keamanan kerja lebih terjamin dan memperoleh penghargaan yang tinggi di masyarakat (Felton, 1994). Skala pengukurannya adalah menggunakan skala Likert/Interval.

Tabel 4.1. Definisi Operasionalisasi Variabel

Jenis Variabel

Nama Variabel

Definisi Indikator Skala

Pengukuran Independen Independen Independen Independen Penghargaan Finansial

(X1)

Pelatihan Profesional

(X2)

Pengakuan Profesional (X3)

Nilai-nilai Sosial

(X4)

Penghargaan Financial adalah hasil yang diperoleh sebagai kontra prestasi dari profesinya

Pelatihan Profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian.

Pelatihan Profesional adalah pelatihan-pelatihan yang diberikan untuk meningkat tingkat profesionalisme karyawan.

Pengakuan profesional adalah pengakuan terhadap prestasi yang dicapainya.

Nilai-nilai sosial adalah faktor yang menunjukkan kemampuan seseorang di masyarakat, atau nilai seseorang yang dapat dilihat dari sudut pandang orang-orang lain di lingkungannya.

Gaji awal yang tinggi, potensi kenaikan gaji, tersediannya dana pensiun, mendapatkan uang lembur dan mendapatkan bonus akhir tahun yang besar.

Pelatihan sebelum mulai bekerja, pelatihan

profesional, pelatihan kerja rutin dan pengalaman kerja.

Kemungkinan bekerja dengan ahli lain, kesempatan untuk berkembang dan pengakuan prestasi.

Cara untuk naik pangkat, kesempatan untuk melakukan pelayanan sosial, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi Interval Interval Interval Interval


(48)

Lanjutan Tabel 4.1 Independen Independen Independen Independen Dependen Lingkungan Kerja

(X5)

Pertimbangan Pasar Kerja

(X6)

Personalitas (X7)

Kebanggaan (X8)

Profesi mejadi Akuntan

(Y)

Lingkungan kerja adalah situasi yang berkaitan dengan sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan kerja

Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersediannya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja.

Pertimbangan pasar kerja adalah suasana kenyamanan kerja dan tersediannya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja.

Personalitas adalah ssuatu perlakuan yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan situasi/kondisi tertentu.

Kebanggaan adalah rasa bangga atas profesi yang di jalaninya., bangga sebagai seorang yang memiliki profesionalisme kerja.

Minat menjadi Akuntan yaitu keinginan yang kuat menjadi praktisi individual atau anggota Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa Akuntansi yang profesional kepada klien.

di luar pekerjaan, perhatian terhadap perilaku individu dan gengsi pekerjaan di mata orang lain.

Sifat pekerjaan (rutin, atraktif, cepat selesai, sering lembur), lingkungan kerja dan tingkat kompetisi karyawan, tekanan kerja. Keamanan kerja, kemudahan mengakses lowongan kerja, memperluas akses dan jaringan dengan dunia bisnis, memperluas akses dan pengetahuan isu-isu dunia bisnis dan Akuntansi terkini. Kesesuaian pekerjaan dengan kepribadian yang dimiliki seseorang, keyakinan klien, keyakinan atasan, dan profesionalisme Kebanggan karena merasa lebih bergengsi, kepuasan, opini publik tentang profesional Akuntan, kebanggaan atas gelar Ak. Akuntan dapat menjadi Konsultan Bisnis yang terpercaya. Akuntan dapat memperluas wawasan dan kemampuan Akuntansi. Interval Interval Interval Interval Interval


(49)

4.6. Metode dan Teknik Analisis Data 4.6.1. Perumusan Model

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model persamaan regresi. Model yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah:

Y

Y ε

=f( X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7,X8)

Model tersebut ditransformasikan dalam bentuk regresi linier berganda (Multiple Regression Analysis).

= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7+ b8X8+

Di mana ;

Y : Minat menjadi Akuntan X1 : Penghargaan Finansial

X2 : Pelatihan Profesional

X3 : Pengakuan Profesional

X4 : Nilai-nilai Sosial

X5 : Lingkungan Kerja

X6 : Pertimbangan Pasar Kerja

X7 : Personalitas

X8 : Kebanggaan

a : Konstanta

b1,b2,..,b8 : Koefisien Regresi

ε : Error / Residual

Regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen disebut regresi berganda. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi (α) 0,05 atau 5%. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka dilakukan pengujian terhadap variabel-variabel penelitian dengan cara menguji secara simultan melalui uji signifikansi simultan (uji Statistik


(50)

F), yang bermaksud untuk dapat menjelaskan pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen. Sedangkan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel secara parsial digunakan uji Statistik t, yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen

Data yang terkumpul melalui hasil pertanyaan kuesioner ditabulasi kemudian dihitung dengan statistik analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk menentukan signifikansi pengaruh penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas terhadap minat menjadi Akuntan.

Untuk menunjukkan kuat lemahnya pengaruh variabel bebas secara simultan (R) dan secara parsial (r) terhadap variabel terikat diperlukan analisis koefisien korelasi (R) dan (r), di mana nilai ini terletak antara -1 dan 1. Hubungan secara simultan berarti semua variabel bebas digabungkan menjadi satu dan dilihat pengaruhnya terhadap variabel dependen. Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F, di mana jika Fhitung > Ftabel maka semua variabel bebas

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Bila nilai r = 0 atau mendekati 0, maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sangat lemah atau tidak ada pengaruh, dan demikian pula sebaliknya. Pengaruhnya adalah hubungan parsial, di mana regresi yang terjadi dengan hanya melibatkan satu per satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai tertinggi dari r ini berarti variabel bersangkutan mempunyai pengaruh tertinggi dengan variabel terikat. Pengujian secara parsial dilakukan dengan menggunakan uji t, di mana jika


(51)

thitung > ttabel atau t hitung < ttabel maka variabel bebas secara parsial berpengaruh

signifikansi terhadap variabel terikat.

4.6.2. Uji Kualitas Data

Sebelum data diolah untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian kualitas data dengan uji validitas dan realibilitas untuk melihat apakah data yang diperoleh dari responden dapat menggambarkan secara tepat konsep yang diuji.

4.6.2.1. Uji validitas data

Uji validitas data bertujuan untuk mengukur ketepatan data dengan suatu instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur, dengan perkataan lain, instrumen tersebut dapat mengukur validitas konstruk (construct validity) sesuai dengan yang diharapkan peneliti.

Menurut Sekaran (2003) validitas menunjukkan ketepatan dam kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat.

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai Correlated Item-Total Correlation pada setiap butir pertanyaan dengan nilai rtabel. Jika nilai Correlated Item-Total Correlation (rhitung) > nilai rtabel

dan nilainya positif, maka butir pernyataan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid (Ghozali,2005). Untuk melakukan pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS).


(52)

4.6.2.2. Uji reliabilitas data

Uji Realibilitas bertujuan untuk mengukur keandalan suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu variabel dikatakan reliabel atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Ghozali (2005) menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan kuesioner (pertanyaan) yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya.

2. One Shoot atau pengukuran sekali saja, dilakukan dengan cara hanya sekali saja kuesioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Pengujian realibilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan one shot

atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian realibilitasnya digunakan uji stastistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnally, 1978 dalam Ghozali, 2005:133).Untuk melakukan pengujian realibilitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS).

4.6.3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis yang menggunakan analisis regresi, maka diperlukan pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran asumsi klasik yang


(53)

merupakan dasar dalam model regresi berganda. Asumsi-asumsi klasik tersebut meliputi sebagai berikut (Gujarati,2004):

1. Data terdistribusi secara normal (Normalitas data)

2. Tidak terdapat multikolinieritas diantara atau semua variabel independen.

3. Tidak terdapat heterokedastisitas, yaitu ragam error yang tidak konstan pada setiap variabel.

4. Tidak terjadi autokolerasi, yaitu korelasi antar error atau tidak dipengaruhi oleh unsur gangguan.

4.6.3.1. Uji normalitas

Uji Normalitas yaitu bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal (Ghozali, 2005:27).

Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, dapat dilihat melalui

normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal, yang pengujian bisa dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS). Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan

ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal maka garis yang mengambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2005, 74).


(54)

4.6.3.2. Uji multikolinieritas

Uji Multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui apakah ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Selain itu deteksi terhadap multikolinieritas juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Deteksi multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka variabel tersebut dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas.

VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 = 0,1

4.6.3.3. Uji heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi perbedaan variance residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan

variance residual suatu pengamatan dengan pengamatan yang lain, atau homokesdastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar

scatterplot model tersebut (Ghozali, 2005:62). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya > 0,05. Jika tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, maka model regresi layak dipakai untuk melakukan uji hipotesis.


(55)

4.6.4. Uji Autokorelasi

Bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode sebelumnya (Ghozali,2005;62) atau data yang bersifat time series. Karena dalam penelitian ini data bersifat cross section maka uji autokorelasi tidak diperlukan.

4.6.5. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis maka alat uji yang digunakan adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2001):

1. Uji F, dengan maksud apakah secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tidak bebas, dengan tingkat keyakinan 95% (α=0,05).

2. Uji Koefisien Determinasi (R2), melihat berapa proporsi variasi dari variabel bebas secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel tidak bebas.

3. Uji t stastistik, untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan dengan tingkat keyakinan 95% (α=0,05) dengan kriteria pengujian:


(56)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang bersumber dari jawaban responden atas beberapa jumlah pertanyaan tentang gaji atau penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas, kebanggan dan pemilihan profesi Akuntan, Responden yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 56 mahasiswa PPAk USU stambuk 2009 Adapun tingkat pengembalian kuesioner sebagaimana disebutkan dalam tabel berikut:

Tabel 5.1 Jumlah Kuesioner

Sumber Data Jumlah Persentase

Jumlah kuesioner yang disebar 56 100%

Jumlah kuesioner yang tidak kembali 7 12,5%

Jumlah kuesioner yang kembali 49 87,5%

Jumlah kuesioner yang dapat diolah 49 87,5%

Sumber: Data primer diolah, 2010

Dari Tabel 5.1 tersebut tampak bahwa tingkat pengembalian kuesioner sebesar 87,5% yang berarti tidak semua kuesioner yang disebar kembali kepada peneliti dan jumlah kuesioner yang tidak kembali berjumlah 7 kuesioner atau sebesar 12,5%.


(57)

5.2. Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi setiap variabel, yaitu:faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir menjadi Akuntan. Penilaian diambil dari perbandingan antara rata-rata skor jawaban responden dan standar deviasi. Hasil analisis frekuensi untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 5.2. Deskripsi Variabel

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

gaji_x1 49 15 25 19.78 2.257

Pelatihan_x2 49 8 19 14.90 2.312

pengakuan_x3 49 8 20 15.10 2.134

nilai_sosial_x4 49 12 22 17.80 2.291

lingk_kerja_x5 49 15 30 23.98 2.817

pasar_kerja_x6 49 7 14 11.51 1.543

personalitas_x7 49 9 18 14.22 1.896

kebanggaan_x8 49 8 19 14.69 2.535

Professi_Akuntan_y 49 20 35 25.27 3.245

Valid N (listwise) 49

Sumber: Lampiran 2

Dari Tabel 5.2 dapat dilihat rata-rata hitung (mean) dari variabel faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir menjadi Akuntan yang dijelaskan oleh gaji atau penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas, kebanggan menunjukkan bahwa rata-rata responden memiliki minat yang tinggi untuk pemilihan karir menjadi Akuntan.

Gaji atau penghargaan finansial diperoleh rata-rata hitung skor jawaban sebesar 19,78 yang menunjukkan bahwa rata-rata responden memilih karir menjadi Akuntan dari segi gaji atau penghargaan finansial. Gaji atau penghargaan finansial


(58)

maksimun adalah 25. Standart deviasi gaji atau penghargaan finansial sebesar 2,257 lebih kecil dari nilai rata-rata gaji atau penghargaan finansial, hal ini menunjukkan bahwa variabel X1 berdistribusi normal.

Pelatihan profesional diperoleh rata-rata hitung skor jawaban sebesar 14,90 yang menunjukkan bahwa rata-rata responden memilih karir menjadi Akuntan dari segi pelatihan profesional. Pelatihan Profesional maksimun adalah 19. Standart deviasi pelatihan profesional sebesar 2,312 lebih kecil dari nilai rata-rata pelatihan profesional, hal ini menunjukkan bahwa variabel X2 berdistribusi normal.

Pengakuan profesional diperoleh rata-rata hitung skor jawaban sebesar 15,10 yang menunjukkan bahwa rata-rata responden memilih karir menjadi Akuntan dari segi pengakuan profesional. Pengakuan Profesional maksimun adalah 20. Standart deviasi pengakuan profesional sebesar 2,134 lebih kecil dari nilai rata-rata pengakuan profesional, hal ini menunjukkan bahwa variabel X3 berdistribusi normal.

Nilai-nilai sosial diperoleh rata-rata hitung skor jawaban sebesar 17,80 yang menunjukkan bahwa rata-rata responden memilih karir menjadi Akuntan dari nilai-nilai sosial. Nilai-nilai-nilai sosial maksimun adalah 22. Standart deviasi niali-nilai-nilai sosial sebesar 2,291 lebih kecil dari nilai rata-rata nilai-nilai sosial, hal ini menunjukkan bahwa variabel X4 berdistribusi normal.

Lingkungan kerja diperoleh rata-rata hitung skor jawaban sebesar 23,98 yang menunjukkan bahwa rata-rata responden memilih karir menjadi Akuntan dari lingkungan kerja. Lingkungan kerja maksimun adalah 30. Standart deviasi


(59)

lingkungan kerja sebesar 2,817 lebih kecil dari nilai rata-rata lingkungan kerja, hal ini menunjukkan bahwa variabel X5 berdistribusi normal.

Pertimbangan pasar kerja diperoleh rata-rata hitung skor jawaban sebesar 11,51 yang menunjukkan bahwa rata-rata responden memilih karir menjadi Akuntan dari pertimbangan pasar kerja. Pertimbangan pasar maksimun adalah 14. Standart deviasi pertimbangan pasar kerja sebesar 1,543 lebih kecil dari nilai rata-rata pertimbangan pasar kerja, hal ini menunjukkan bahwa variabel X6 berdistribusi

normal.

Personalitas diperoleh rata-rata hitung skor jawaban sebesar 14,22 yang menunjukkan bahwa rata-rata responden memilih karir menjadi Akuntan dari personalitas. Personalitas maksimun adalah 18. Standart deviasi personalitas sebesar 1,896 lebih kecil dari nilai rata-rata personalitas, hal ini menunjukkan bahwa variabel X7 berdistribusi normal.

Kebanggaan diperoleh rata-rata hitung skor jawaban sebesar 14,69 yang menunjukkan bahwa rata-rata responden memilih karir menjadi Akuntan dari kebanggaan. Kebanggaan maksimun adalah 19. Standart deviasi kebanggaan sebesar 2,535 lebih kecil dari nilai rata-rata kebanggaan, hal ini menunjukkan bahwa variabel X8 berdistribusi normal.

Variabel pemilihan profesi Akuntan diperoleh rata-rata hitung skor jawaban sebesar 25,27 yang menunjukkan bahwa rata-rata responden dalam pemilihan profesi Akuntan. Pemilihan profesi Akuntan maksimun adalah 35. Standart deviasi


(60)

kebanggaan sebesar 3,245 lebih kecil dari nilai rata-rata kebanggaan, hal ini menunjukkan bahwa variabel Y berdistribusi normal.

5.3. Hasil Uji Validitas Data

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Variabel yang dilakukan uji validitas adalah variabel gaji atau penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas, kebanggan dan pemilihan profesi Akuntan.

Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel gaji atau penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas, kebanggan dan pemilihan profesi Akuntan terhadap 49 responden dengan 44 item pertanyaan, di mana hanya terdapat 1 item pertanyaan yang tidak valid yaitu pada variabel pertimbangan pasar kerja (lampiran 3), yang terdapat pada kolom Corrected Item-Total Correlation yang seluruhnya lebih besar dari r tabel Product Moment di mana r tabel 0,238 ( 49-2=47). Untuk pengujian ini dilakukan dengan Statistical Product and Service Solutions.


(61)

Tabel 5.3. Uji Validitas Instrumen Penghargaan Finansial (X1)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

x11 16.1020 3.927 .254 .107 .622

x12 15.9184 3.202 .479 .286 .506

x13 15.8367 3.431 .344 .133 .584

x14 15.7959 3.582 .394 .191 .555

x15 15.4490 3.711 .412 .277 .551

Sumber: Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan dari pengujian validitas tersebut menunjukkan ke 5(lima) item pertanyaan tersebut valid.

Tabel 5.4. Uji Validitas Instrumen Pelatihan Profesional (X2)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

x21 11.0612 2.809 .574 .398 .695

x22 11.1020 3.385 .561 .359 .696

x23 11.3265 3.391 .599 .407 .679

x24 11.2041 3.416 .502 .340 .726

Sumber: Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan dari pengujian validitas tersebut menunjukkan ke 4(empat) item pertanyaan tersebut valid.

Tabel 5.5. Uji Validitas Instrumen Pengakuan Profesional (X3)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

x31

11.2041 2.874 .415 .173 .576

x32

11.2857 3.000 .441 .195 .561

x33

11.7143 2.833 .416 .175 .575

x34

11.1020 2.760 .415 .174 .578


(62)

Berdasarkan dari pengujian validitas tersebut menunjukkan ke 4(empat) item pertanyaan tersebut valid.

Tabel 5.6. Uji Validitas Instrumen nilai-nilai Sosial (X4)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

x41 14.1020 3.635 .557 .423 .485

x42 13.9592 3.915 .348 .329 .568

x43 14.6327 3.196 .282 .249 .639

x44 14.3061 3.092 .487 .307 .486

x45 13.9388 4.267 .269 .215 .602

Sumber: Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan dari pengujian validitas tersebut menunjukkan ke 5(lima) item pertanyaan tersebut valid.

Tabel 5.7. Uji Validitas Instrumen Lingkungan Kerja (X5)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

x51 20.7755 7.011 .298 .133 .724

x52 20.7755 6.011 .517 .451 .678

x53 20.3265 6.516 .265 .272 .739

x54 20.4694 6.213 .402 .211 .704

x55 20.4694 5.671 .488 .312 .684

x56 20.4694 5.213 .684 .513 .629

x57 20.5918 6.038 .439 .416 .696

Sumber: Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan dari pengujian validitas tersebut menunjukkan ke 7(tujuh) item pertanyaan tersebut valid.


(63)

Tabel 5.8. Uji Validitas Instrumen Pertimbanngan Pasar Kerja (X6)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

x61 11.4898 1.672 .436 .387 .558

x62 11.7551 1.980 .675 .495 .412

x63 11.4694 2.171 .416 .226 .561

x64 11.5102 2.380 .218 .081 .691

Sumber: Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan dari pengujian validitas tersebut menunjukkan ke 4(empat) item pertanyaan diatas, item x64 tidak valid karena Corrected Item-Total Correlationnya

0,218 lebih kecil dari r tabel 0,238. Sedangkan pertanyaan 3(tiga) item diatasnya adalah valid.

Tabel 5.9. Uji Validitas Instrumen Personalitas (X7)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

x71 10.8367 2.598 .285 .111 .798

x72 10.6735 2.224 .665 .453 .603

x73 10.5306 2.088 .574 .400 .638

x74 10.6327 1.904 .614 .454 .611

Sumber: Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan dari pengujian validitas tersebut menunjukkan ke 4 (empat) item pertanyaan tersebut valid.


(1)

Case Processing Summary

N %

Valid 49 100.0 Excluded

(a) 0 .0 Cases

Total 49 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .731 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation R table

Corrected Item-Total Correlation

> R table x71 10.8367 2.598 .285 .238 Valid x72 10.6735 2.224 .665 .238 Valid x73 10.5306 2.088 .574 .238 Valid x74 10.6327 1.904 .614 .238 Valid

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 14.2245 3.594 1.89589 4


(2)

Case Processing Summary

N %

Valid 49 100.0 Excluded

(a) 0 .0 Cases

Total 49 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .780 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation R table

Corrected Item-Total Correlation

> R table x81 11.3469 4.065 .593 .238 Valid x82 10.9388 3.309 .702 .238 Valid x83 11.0408 3.332 .692 .238 Valid x84 10.7551 4.814 .376 .238 Valid

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 14.6939 6.425 2.53479 4


(3)

Case Processing Summary

N %

Valid 49 100.0 Excluded

(a) 0 .0 Cases

Total 49 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .682 7

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation R table

Corrected Item-Total Correlation

> R table y1 21.4898 7.922 .440 .238 Valid y2 21.4082 9.205 .316 .238 Valid y3 21.5714 9.042 .249 .238 Valid y4 21.8367 8.848 .261 .238 Valid y5 21.8571 7.292 .490 .238 Valid y6 21.6122 7.451 .481 .238 Valid y7 21.8163 7.278 .490 .238 Valid

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 25.2653 10.532 3.24535 7


(4)

Uji Asumsi Klasik

Grafik Uji Normalitas Data

Uji Normalitas Data dengan Uji Kolmogorov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 49

Mean .0000000 Normal Parametersa

Std. Deviation 2.15427760 Absolute .066 Positive .038 Most Extreme Differences

Negative -.066 Kolmogorov-Smirnov Z .459 Asymp. Sig. (2-tailed) .984 a. Test distribution is Normal.


(5)

Unstandardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Tolerance VIF

(Constant) -12.687 5.500

gaji_x1 .413 .177 .727 1.375 pelatihan_x2 .244 .165 .795 1.258 pengakuan_x3 .051 .173 .847 1.180 nilai_sosial_x4 .154 .175 .718 1.392 lingk_kerja_x5 .327 .140 .744 1.344 pasar_kerja_x6 .556 .248 .792 1.263 personalitas_x7 .555 .204 .773 1.293 1

kebanggaan_x8 .035 .161 .695 1.440 a. Dependent Variable: professi_akuntan_y

Uji Heterokedastisitas dengan Grafik Scatterplot

Uji Autokolerasi Model

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson 1 .748(a) .559 .471 2.35989 1.970 a Predictors: (Constant), x8, x2, x3, x1, x7, x6, x5, x4

b Dependent Variable: y

Lampiran 13


(6)

Koefisien

Determinasi

Model

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .748(a) .559 .471 2.35989 a Predictors: (Constant), x8, x2, x3, x1, x7, x6, x5, x4

Uji F

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Regressio

n 282.787 8 35.348 6.347 .000(a) Residual 222.764 40 5.569

1

Total 505.551 48 a Predictors: (Constant), x8, x2, x3, x1, x7, x6, x5, x4

b Dependent Variable: y

Uji T atau Uji Parsial

Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant

) -12.687 5.500 -2.307 .026 x1 .413 .177 .287 2.333 .025 x2 .244 .165 .174 1.475 .148 x3 .051 .173 .034 .294 .770 x4 .154 .175 .108 .875 .387 x5 .327 .140 .284 2.333 .025 x6 .556 .248 .264 2.241 .031 x7 .555 .204 .324 2.716 .010 1

x8 .035 .161 .028 .219 .827 a Dependent Variable: y


Dokumen yang terkait

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan

4 54 136

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK OLEH MAHASISWA AKUNTANSI PTS Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Akuntansi Pts Se-Surakarta.

2 14 24

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK OLEH MAHASISWA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Akuntansi Pts Se-Surakarta.

5 19 17

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Akuntansi Pts Se-Surakarta.

0 2 9

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA DALAM PEMILIHAN KARIR AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Dalam Karir Akuntan Publik dan Akuntan Non Publik (Studi Perbandingan Pada Universitas Muhammadiyah

0 2 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi (Studi Kasus Pada Universitas Sebelas Maret Surakarta).

0 1 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi (Studi Kasus Pada Universitas Sebelas Maret Surakarta).

0 1 16

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN FORENSIK

0 0 94

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR LULUSAN SARJANA MENJADI AKUNTAN PUBLIK

0 0 24