27
tim dalam mengembangkan program.
33
Kegiatan penghimpunan sesungguhnya terletak pada dua hal, yaitu:
34
1. Penggalangan Dana Dalam bidang ini, kegiatan yang dilakukan lebih mengarah pada
penetrasi kepada market donatur. Diantara kegiatan dan layanan yang dapat dilakukan dalam penggalangan dana, adalah:
a. Promosi, penyadaran zakat harus dilakukan dengan terus menerus sebagai proses yang tidak pernah selesai.
b. Kerja sama program, menawarkan program untuk dikerjasamakan dengan lembaga atau perusahaan lain. Pilih program yang masterpiece konseptor
yang diyakini bisa menarik perusahaan untuk bekerja sama. c. Seminar dan diskusi.
d. Pemanfaatan rekening Bank untuk memudahkan donatur menyalurkan zakatnya.
35
2. Layanan Donatur Layanan donatur tak lain adalah costumer care atau dalam
perusahaan disebut costumer service. Istilah donatur di sini mempunyai pengertian yang sama dengan muzakki.
36
Tugas yang dilakukan layanan donatur, di antaranya: a. Data donator, data donatur harus didokumentasikan, data ini diperoleh
dari berbagai sumber diantaranya dari bukti transfer Bank, dari kwitansi para donatur yang datang langsung dan dari surat-surat.
33
Eri Sudewo, Manajemen Zakat, hlm. 189
34
Eri Sudewo, Manajemen Zakat, hlm. 190
35
Eri Sudewo, Manajemen Zakat, hlm.190-199
36
Eri Sudewo, Manajemen Zakat, hlm. 201
28
b. Keluhan dari donatur, mitra kerja atau masyarakat umum. c. Follow up keluhan.
37
5. Pendayagunaan Zakat
Pendayagunaan berasal dari kata “daya” yang artinya kemampuan untuk melakukan sesuatu atau tindakan, dan kata “Guna” yang berarti manfaat. Adapun
pengertian pendayagunaan sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI yaitu:
1. Pengusaha agar mampu mendatangkan hasil dan manfaat. 2. Pengusaha tenaga dan sebagainya agar mampu menjalankan tugas dengan
baik.
38
Maka dapat disimpulkan bahwa pendayagunaan adalah bagaimana cara atau usaha dalam mendatangkan hasil dan manfaat yang lebih besar serta lebih
baik. Disinilah aplikasi pendayagunaan dana zakat, bagaimana zakat yang dikeluarkan oleh wajib zakat itu dapat berfungsi sebagai ibadah baginya dan
sekaligus dapat juga berlaku sebagai dana sosial yang dimanfaatkan untuk kepentingan mengatasi berbagai masalah kemasyarakatannya. Misalnya dengan
memberikan bantuan dana kepada mustahik yang dikategorikan sebagai fakir miskin.
39
37
Eri Sudewo, Manajemen Zakat, hlm. 203
38
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, hlm. 242
39
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, Jakarta: UI Press, hlm. 69
29
Adapun pendayagunaan berarti usaha atau kegiatan yang saling berkaitan dalam menciptakan tujuan tertentu dari penggunaan hasil zakat secara baik, tepat
dan terarah sesuai dengan tujuan zakat itu disyariatkan.
40
Ada dua bentuk penyaluran dana zakat, yaitu: a. Zakat diberikan lansung kepada mustahik. Dalam hal ini bahwa
penyaluran kepada mustahik tidak disertai target terjadinya kemandirian ekonomi pemberdayaan mustahik.
b. Zakat disalurkan dengan produktif pemberdayaan yaitu penyaluran zakat yang disertai merubah keadaan penerima lebih dikhususkan kepada
golongan fakir miskin dan kategori mustahik menjadi muzakki.
41
Menurut M. Daud AliPemanfaatanpendayagunaan zakat dapat digolongkan ke dalam empat kategori:
1 Pendayagunaan zakat yang konsumtif tradisional sifatnya. Dalam
kategori ini zakat dibagikan kepada orang yang berhak menerimanya
untuk dimanfaatkan
langsung oleh
yang bersangkutan, seperti zakat fitrah yang diberikan kepada fakir-
miskin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau zakat harta yang diberikan kepada korban bencana alam.
2 Pendayagunaan zakat konsumtif kreatif. Maksudnya zakat yang
diberikan dalam bentuk alat-alat sekolah atau beasiswa dan lain- lain.
40
Hamid Abidin, editor, Reinterpretasi Pendayagunaan Zakat, Jakarta: Piramedia, 2004,hlm.8
41
Lili Bariadi, dkk., Zakat dan Wirausaha, hlm. 25