Kerangka berfikir Hipotesis Penelitian

22 Keadilan tidak lepas dengan kata persamaan. Bila keadilan disuarakan tentunya persamaan juga diikutsertakan. Keadilan yang benar adalah keadilan yang mementingkan persamaan hak-hak orang lain pada tempat yang layak dan sewajarnya demi kemaslahatan bersama. Begitu mulianya sikap adil ini sehingga didekatkan maqamkedudukannya dengan taqwa kepada Allah SWT. Penanaman nilai-nilai pendidikan Islam hendaknya selalu dikemas dengan tuntunan yang telah digariskan oleh aturan normative yang berlaku agar lebih dapat menjamin keberadaan yang mendukung kepada kesan yang formal dan diakui oleh khayalak ramai serta mendapat dukungan yang dapat melebarkan sayap dalam rangka mendidik., membina serta mencetak generasi didik yang lebih maju dan kreativ. Agama Islam telah menggaris tuntunan-tuntunannya mengenai etika dan tujuan mendidik secara Islami yang tercantum dalam kitab suci Al- Qur‟an dan Sunnah RasulullahSAW secara jelas dan sarat dengan pesan-pesan Ilahi, diantaranya: melalui penyampaian ummat- ummat terdahulu, melalui keteladanan yang baik dalam memberi kabar gembira dan peringatan dalam Islam, melalui syiar dan syair yang berupa menyampaikan nilai-nilai yang terdapat dalam ajaran Islam, dll.

B. Kerangka berfikir

Pendidikan Agama Islam adalah salah satu materi bidang studi wajib di SMP dalam mengetahui dan memahami serta dapat mengamalkan ajaran- ajaran agama. Secara umum pengajaran Pendidikan Agama Islam pada tingkat pendidikan di sekolah sangatlah penting. Secara umum bahwa lapangan pendidikan yang turut mempengaruhi perkembangan pemahaman terhadap agama bagi seseorang adalah lingkungan pada pendidikan keluarga, lembaga pendidikan dan masyarakat dimana seseorang itu hidup. 23 Keserasian dan keharmonisan antara ketiga faktor tersebut akan memberikan dampak positif bagi perkembangan seseorang, termasuk dalam pembentukan prilaku dan kewajiban seseorang Segi metodologis, proses Pendidikan Agama Islam merupakan sebuah tujuan akhir yang hendak dicapai secara bertahap dalam pribadi manusia.

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teoritis yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis Alternatif Ha a. Hipotesis mayor: terdapat hubungan yang signifikan antara Pendidikan Agama Islam dengan pengamalan nilai-nilai islami siswa SMPN 10 Kota Tangerang Selatan. b. Hipotesis minor: terdapat hubungan yang signifikan antara sub variabel dari variabel Pendidikan Agama Islam dengan pengalaman nilai-nilai islami siswa SMPN 10 Kota Tangerang Selatan. 2. Hipotesis Nihil Ho a. Hipotesis mayor: tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Pendidikan Agama Islam dengan pengamalan nilai-nilai islami siswa SMPN 10 Kota Tangerang Selatan. b. Hipotesis minor: tidak terdapat huubungan yang signifikan antara sub variabel Pendidikan Agama Islam dengan pengamalan nilai-nilai islami siswa SMPN 10 Kota Tangerang Selatan. 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilakukan di SMPN 10 Kota Tangerang Selatan, dengan alasan: penulis sudah mengenal keadaan sekolah dengan baik sehingga memudahkan dalam observasi.

2. Waktu

Waktu penelitian di lakukan pada bulan September – Oktober 2009

B. Metode Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan bentuk korelasional yaitu penelitian dengan melihat hubungan antara Pendidikan Agama Islam dengan pengalaman nilai-nilai islami siswa. Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu variabel bebas independent variabel yaitu Pendidikan Agama Islam X dan variabel terikat dependent variabel yaitu Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa. Sedangkan teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Press tahun 2007.