19
peranan  penting  terhadap  berlakunya  penghayatan  itu.  Karena penghayatan  inilah  yang  akan  menimbulkan  gerak  pengamalan  siswa
untuk mengamalkan nilai-nilai islami mereka.
2. Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa
Pendidikan  Islam  yang  diberlakukan  dan  diselenggarakan  dengan tujuan agar peserta didik mempunyai kepribadian Islami, cerdas dan berakhlak
mulia  serta  dapat  membawa  diri  seseorang    pada  keseimbangan    hidup, keselamatan, kebahagiaan di dunia maupun di akhirat tentu mempunyai nilai-
nilai ke-Islaman yang terpatri dalam jiwanya sehingga dapat diamalkan dalam kehidupannya sehari-hari.
Nilai-nilai yang di maksud adalah nilai yang ditanamkan dalam pendidikan I
slam.  Menurut  Prof.  Dr.  Zakiyah  Daradjat,  “nilai  adalah  suatu  perangkat keyakinan  ataupun  perasaan  yang  diyakini  suatu  identitas  yang  memberikan
corak  yang  khusus  kepada  pola  pemikiran,  perasaan,  keterikatan  maupun prilaku”.
9
Sedangkan sumber nilai-nilai ke-Islaman dapat disimpulkan kepada dua macam:
1. Nilai  yang  Ilahi  yaitu  nilai  yang  bersumber  dari  Al-Qur‟an  dan  As-
Sunnah. 2.
Nilai yang mondial duniawi yaitu nilai  yang bersumber dari ro‟yu atau pikiran, adat istiadat, dan kenyataan alam.
a. Nilai keimanan
Menurut  keterangan  Abuya  Syekh  Ashari  Muhammad  At- tamami “iman merupakan asas penting yang menjadi landasan tempat
berdirinya  pribadi  seseorang  mukmin”.
10
Agama  Islam  menjelaskan bahwa  iman  dapat  membuat  hidup  bahagia  di  dunia  dan  di  akhirat.
Pentingnya  iman  membuat  seseorang  melakukan  langkah  prevntif
9
Prof. DR. Zakiyah Drajat, dkk, Dasar-dasar agama islam, Jakarta, Bulan Bintang, 1996 cet.X, h.260
10
Abuya  Syekh  Muhammad  At-Tammimi,  iman  dan  persoalannya,  Jakarta:  Giliran Timur, 2002, cet.10, h.8
20
untuk menjaga keimanannya dari hal-hal yang tidak diridhai oleh Allah SWT.
Keimanan  merupakan  salah  satu  landasan  pendidikan, karena:
11
1 Keimanan  seseorang  kepada  suatu  hal  dibuktikan  dengan
pengakuan bahwa sesuatu itu merupakan kebenaran dan keyakinan. 2
Jika keimanan seseorang telah kuat, segala tindak-tanduk orang itu akan didasarkan pada pikiran-pikiran yang telah dibenarkannya dan
hatinya pun akan merasa tentram. 3
Keimanan  yang  didalamnya  terdapat  pembenaran  dan  keyakinan, kadang-kadang, dijalankan secara tidak tepat.
4 Melalui  ketundukan  prilaku,  jalan  hidup,  dan  hibungan  antar
individu pada keimanan yang sahih, kehidupan kelompok individu pun akan teratur dan istiqamah.
Dari gambaran tersebut diatas kita menemukan bahwa rukun iman  merupakan  mata  rantai  yang  satu  dengan  lainnya  tidak  dapat
dipisahkan.  Sebuah  mata  rantai  tidak  akan  berguna  tanpa  mata  rantai lainnya.  Demikianlah,  betapa  pentingnya  keimanan  bagi  pendidikan
generasi yang sehat dan benar serta masyarakat yang kuat dan kokoh. b.
Nilai akhlak Salah  satu  tujuan  pendidikan  Islam  yang  paling  luhur  adalah
terwujudnya  akhlak  mulia  pada  pribadi,  keluarga,  masyarakat  dan sekitarnya  sehingga  akan  terbentuknya  kehidupan  yang  dirahmati
Allah, inilah pula yang menjadi citi-cita Rasulullah SAW sehubungan dengan  diutusnya  beliau  ke  alam  raya  ini,  melalui  sabdanya  yang
diriwayatkan  oleh  Malik  dari  Abu  Hurairah  ra.  Yang  menyatakan bahwa Rasulull
ah SAWbersabda: “sesungguhnya aku diutus Allah ke muka  bumi  ini  untuk  menyempurnakan  akhlak  yang  mulia”.  H.R.
Malik.
11
Abdurrahman  An-Nahwi,  Pendidikan  Di  Rumah,  Sekolah  Dan  Masyarakat,  Jakarta: Gema Insani Press, 1995 cet.1 h.84
21
Ibnu  Maskawaih  menjelaskan  pengertian  akhlak  secara  terminology yaitu sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorong untuk
melakukan perbuatan tanpa memerlukan pikiran dan pertimbangan.
12
c. Nilai Ilmu Pengetahuan
Tiada  yang  lebih  utama  dari  keutamaan  seorang  „abdi  Allah kecuali  taqwa  kepada  Allah.  Adapun  manifestasi  keimanan  seseorang
itu dikaitkan dengan ilmu yang dimilikinya sehingga ia mengamalkan apa yang dilaksanakannya itu dengan ilmunya. Begitu pentingnya ilmu
sehingga  diibaaratkan  seperti  curahan  air  hujan  yang  dapat menyuburkan  tanah  bumi  setelah  kegarsangannya,  sedangka  ilmu
dapat menghidupkan hati yang keras, tandus dan mati. Ilmu pula yang dapat mengangkat derajat seorang hamba dihadapan Allah.
Ilmu  yang  harus  diketahui  pertamakali  oleh  pribadi-pribadi jema‟ah adalah ilmu yang mengenal Allah, untuk mentaatinya, untuk
menegakkan  dirinya  dan  yang  menjauhkan  mereka  dari  bermaksiat kepada-Nya.
13
Akhlak  yang  baik  Akhlaqul  karimah  ialah  pola  prilaku  yang dilandaskan  pada  dan  memanifestasikan  nilai-nilai  iman,  islam  dan
ihsan.  Ihsan  berarti  berbuat  baik.  Orang  yang  ihsan  disebut  muhsin berarti orang yang berbuat baik.
14
d. Nilai Musyawarah
Diterangkan  bahwa  Rasulullah  SAW.  Memberi  pujian  kepada orang  yang  mengedepnkan  musyawarah  sebagai  orang  yang  dapat
dipercaya.  Dengan  kata  lain  hanya  orang  yang  benar  dan  menghargai kemaslahatan  umat,  merekalah  yang  mau  muyawarah  adalah  ajaran
yang  sangat  dianjurkan  dalam  Islam  dan  merupakan  salah  satu  nilai keislaman  yang  mampu  mendidik  umat  kearah  tujuan  yang
bermaslahat dan bermufakat. e.
Nilai Keadilan dan Persamaan
12
H. Abudi Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997, cet.2 h.2
13
DR Najib Ibrahim, ikrar amaliah islami, Jakarta: Gema Insani Pres, 1993, cet 1. , h.242
14
Zakiah Daradjat, dkk, Dasar-Dasar Agama Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1994, h.255
22
Keadilan  tidak  lepas  dengan  kata  persamaan.  Bila  keadilan disuarakan  tentunya  persamaan  juga  diikutsertakan.  Keadilan  yang
benar  adalah  keadilan  yang  mementingkan  persamaan  hak-hak  orang lain  pada  tempat  yang  layak  dan  sewajarnya  demi  kemaslahatan
bersama.  Begitu  mulianya  sikap  adil  ini  sehingga  didekatkan maqamkedudukannya dengan taqwa kepada Allah SWT.
Penanaman  nilai-nilai  pendidikan  Islam  hendaknya  selalu dikemas dengan tuntunan yang telah digariskan oleh aturan normative
yang berlaku agar lebih dapat menjamin keberadaan yang mendukung kepada  kesan  yang  formal  dan  diakui  oleh  khayalak  ramai  serta
mendapat  dukungan  yang  dapat  melebarkan  sayap  dalam  rangka mendidik.,  membina  serta  mencetak  generasi  didik  yang  lebih  maju
dan kreativ. Agama  Islam telah menggaris tuntunan-tuntunannya mengenai
etika  dan  tujuan    mendidik  secara  Islami  yang  tercantum  dalam  kitab suci  Al-
Qur‟an  dan  Sunnah  RasulullahSAW  secara  jelas  dan  sarat dengan  pesan-pesan  Ilahi,  diantaranya:  melalui  penyampaian  ummat-
ummat terdahulu, melalui keteladanan yang baik dalam memberi kabar gembira  dan  peringatan  dalam  Islam,  melalui  syiar  dan  syair  yang
berupa menyampaikan nilai-nilai yang terdapat dalam ajaran Islam, dll.
B. Kerangka berfikir
Pendidikan Agama Islam adalah salah satu materi bidang studi  wajib di  SMP  dalam  mengetahui  dan  memahami  serta  dapat  mengamalkan  ajaran-
ajaran agama. Secara umum pengajaran Pendidikan Agama Islam pada tingkat pendidikan di sekolah sangatlah penting.
Secara  umum  bahwa  lapangan  pendidikan  yang  turut  mempengaruhi perkembangan  pemahaman    terhadap  agama  bagi  seseorang    adalah
lingkungan  pada  pendidikan  keluarga,  lembaga  pendidikan  dan  masyarakat dimana seseorang itu hidup.