masalah untuk memberikan angka 5 untuk yang tertinggi dan skor 1 untuk yang terendah atau sebaliknya. Yang penting adalah konsistensi dari arah
sikap yang diperlihatkan. Demikian juga apakah jawaban “setuju” atau “tidak setuju” disebut yang disenangi, tergantung dari isi pertanyaan dan isi
dari item-item yang disusun. 4. Total skor dari masing-masing individu adalah penjumlahan dari skor
masing-masing item dari individu tersebut. 5. Respon dianalisis untuk mengetahui item-item mana yang sangat nyata
batasan antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total. Misalnya, responden pada upper 25 dan lower 25 dianalisis untuk melihat sampai
berapa jauh tiap item dalam kelompok ini berbeda. Item-item yang tidak menunjukkan beda yang nyata, apakah masuk dalam skortinggi atau rendah
juga dibuang untuk mempertahankan konsistensi internal dari pertanyaan.
3.8.3 Regresi Linier Berganda
Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat dalam memilih Kredit Pemilikan Rumah KPR di bank syariah digunakan
Analisis Regresi Linier Berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel bebas X
1
, X
2
, dan X
3
terhadap variabel terikat Y. Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, maka peneliti menggunakan bantuan perangkat lunak software SPSS Statistical
Package for the Social Science dengan rumus :
Y= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 +ε
Dimana: Y
= Minat masyarakat X1
= Margin keuntungan bank X2
= Pelayanan X3
= Promosi α
= Konstanta β1
= Koefisien Regresi Berganda untuk X1 β2
= Koefisien Regresi Berganda untuk X2 β3
= Koefisien Regresi Berganda untuk X3 ε
= Standard Error
Bentuk hipotesis diatas secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut - Jika terjadi kenaikan pada X1, maka Y mengalami kenaikan, ceteris paribus.
- Jika terjadi kenaikan pada X2, maka Y mengalami kenaikan, ceteris paribus. - Jika terjadi kenaikan pada X3, maka Y mengalami kenaikan, ceteris paribus.
3.8.4 Tes Goodness of fit
Untuk menguji dan mengukur seberapa besar variabel bebas X1, X2 dan X3 baik secara parsial maupun secara serentak bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel terikat Y, digunakan : 1. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien
Determinasi R
2
semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 R
2
1. Sebaliknya, jika R
2
semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah kecil terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti
model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel
bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. 2. Uji Signifikan Parsial Uji-t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial individual terhadap variasi variabel terikat.
Kriteria pengujiannya adalah: - H
: b
1
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
- H : b
1
0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah: - H
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada
= 5 - H
ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada
= 5
3. Uji Siginifikan Simultan Uji-F Statistik Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas X1, X2
dan X3 yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara serentak bersama-sama terhadap variabel terikat Y. Kriteria pengujiannya
adalah: - H
: b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
- H : b1 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
- H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α= 5 - H
ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α= 5
3.8.5 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik