Wawancara di kedai kopi sehingga informan merasa leluasa untuk menggungkapkan jawaban yang peneliti ajukan.
Informan yang terakhir ada di Kelurahan Besar yang bekerja sebagai pedagang ikan di pasar. Informan bersuku jawa. Pada saat wawancara di lakukan sore
hari di rumah informan setelah informan pulang dari jualan di pasar. Setelah selesai dengan informan terakhir, peneliti mengambil kesimpulan
bahwa dari ke-5 informan yang telah di wawancarai oleh peneliti mengenai perilaku terhadap MOP, peneliti merasa sudah mencukupi darimana yang diharapkan oleh
peneliti sendiri terhadap materi dalam penelitian ini. Wawancara pada selruh informan dilakukan selama 3 hari, yaitu 2 informan pada hari pertama, 2 informan
pada hari kedua, dan 1 informan pada hari ketiga.
3.4. Hambatan-Hambatan Yang Mewarnai Penelitian
Walaupun proses penelitian secara keseluruhan berlangsung sesuai dengan harapan peneliti, tetapi sebagaimana manusia terbatas yang masih berada dalam suatu
proses pembelajaran, peneliti tetap saja menemukan ataupun merasakan adanya hambatan-hambatan yang membuat peneliti sadar bahwa memang demikian suatu
proses kehidupan itu harus berlangsung. Wawancara yang sulit dilakukan yaitu pada saat peneliti mau mewawancarai
informan yang bersuku cina. Hal ini disebabkan di masyarakat masih adanya perbedaan yang besar antara mereka yang pribumi dan non-pribumi. Para non-
pribumi dalam hal yang bersuku cina biasa hanya mau terbuka pada orang-orang sudah mereka kenal dan mereka dapat mempercayai orang tersebut, sehingga pada
Universitas Sumatera Utara
saat wawancara peneliti meminta petugas BKKBN untuk mendampingi selama wawancara di lakukan.
3.5. Metode Pengumpulan Data
3.5.1. Data Primer
Data primer diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara mendalam indepth interview dengan panduan pertanyaan yang telah disusun. Informan yang
terpilih diwawancarai pada waktu yang terpisah. Untuk membantu penelitian dalam mengingat hasil wawancara yang dilakukan, peneliti menggunakan alat bantu yaitu
alat tulis dan tape recorder.
3.5.2. Data Sekunder
Untuk melengkapi data dari lapangan, peneliti juga mengambil data dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kota Medan.
3.6. Defenisi Operasional
1. Umur adalah usia informan yang menjadi akseptor pria dengan metode Medis
Operasi Pria MOP. 2.
Pendidikan adalah pendidikan formal terakhir informan, dikelompokkan atas : -
Sekolah Dasar SD -
Sekolah Menengah Pertama SMP -
Sekolah Menengah Umum SMU -
Akademi Perguruaan Tinggi 3.
Pekerjaan adalah jenis kegiatan yang ditekuni informan dan merupakan sumber pendapatan bagi informan, dikelompokkan atas :
- Tani
Universitas Sumatera Utara
- Tarik becak
- PNS ABRI
- Pegawai swasta BUMN
- Dagang Wiraswasta
4. Penghasilan keluarga adalah jumlah penghasilan keseluruahn keluarga yang
dihitung dalam sebulan. 5.
Petugas Kesehatan adalah tenaga medis yang bekerja di bawah Dinas Kesehatan.
6. Media Cetak adalah sarana penyampaian informasi yang dapat berupa koran,
majalah, brosur atau leaflet 7.
Media Elektonik adalah sarana penyampaian informasi yang dapat berupa televisi atau radio.
8. Keluarga adalah orang terdekat yang masih mempunyai hubungan darah dengan
informan. 9.
Teman adalah orang yang berada disekitar dan dikenal oleh informan. 10. Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui pria tentang MOP Medis Operasi
Pria. 11. Sikap adalah tanggapan pria tentang MOP Medis Operasi Pria.
12. Akseptor KB adalah keikutsertaan pria dalam program KB MOP Medis Operasi Pria.
Universitas Sumatera Utara
3.7. Teknik analisis dan Pengolahan Data