Jenis Penelitian Pemilihan Informan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode observasi dan wawancara dalam mengumpulkan data.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Medan Labuhan yang masih wilayah kerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kota Medan tahun 2009. Adapun alasan pemilihan lokasi ini adalah : 1. Belum pernah dilakukan penelitian sejenis tentang perilaku pria yang menjadi Akseptor KB. 2. Sedikitnya pria yang menjadi Akseptor KB dengan Metode Medis Operasi Pria MOP.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian di laksanakan mulai Februari 2009 – November 2009.

3.3. Pemilihan Informan

Informan diambil dan dipilih di Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan. Alasan pengambilan informan di Kecamatan Medan Labuhan karena adanya perbedaaan persentase yang besar terhadap penggunaan MOP dan Kondom pada bulan Agustus. Informan dalam penelitian ini adalah pria yang sudah menjadi peserta 25 Universitas Sumatera Utara KB dengan berdasarkan angka kecukupan dan kesesuaian. Jumlah informan 5 orang pria. Informan pertama diperoleh setelah peneliti melakukan observasi di Kecamatan Medan Labuhan. Selama observasi peneliti di damping oleh petugas BKKBN di lapangan. Dari petugas tersebut peneliti memperolah data-data informan yang ada di Kecamatan Medan Labuhan. Pemilihan informan agak sulit dilakukan karena peneliti ingin mengambil informan yang memiliki karakteristik yang yang sesuai dengan yang ingin peneliti lihat. Informan yang pertama sekali di wawancari adalah informan yang bersuku batak di Kelurahan Sei Mati. Informan ini dengan senang menerima peneliti untuk di wawancarai. Setelah selesai melakukan wawancara pada informan pertama, peneliti dan petugas melanjutkan ke informan kedua yang berada di Kelurahan Tangkahan. Informan yang kedua juga bersuku batak, informan ini bekerja wiraswasta berjualan sayur-mayur di pasar, sehingga peneliti melakukan wawancara pada saat pembeli tidak ada. Wawancara selanjutnya di lakukan keesokakan harinya, dimana petugas membawa peneliti ke informan ketiga di kelurahan Martubung. Menurut petugas yang berasama peneliti, informan ini sulit di datangi yang disebabkan mayoritas penduduk disana bersuku cina, tetapi karena peneliti didampingi petugas yang telah dikenal informan sehingga informan mau menerima peneliti untuk melakukan wawancara. Setelah selesai mewawancari informan ketiga, peneliti melanjutkan ke informan keempat, informan ini bersuku melayu yang bertempat tinggal di Kelurahan Pekan Labuhan. Informan ini mempunyai pekerjaan sebagai penarik becak. Universitas Sumatera Utara Wawancara di kedai kopi sehingga informan merasa leluasa untuk menggungkapkan jawaban yang peneliti ajukan. Informan yang terakhir ada di Kelurahan Besar yang bekerja sebagai pedagang ikan di pasar. Informan bersuku jawa. Pada saat wawancara di lakukan sore hari di rumah informan setelah informan pulang dari jualan di pasar. Setelah selesai dengan informan terakhir, peneliti mengambil kesimpulan bahwa dari ke-5 informan yang telah di wawancarai oleh peneliti mengenai perilaku terhadap MOP, peneliti merasa sudah mencukupi darimana yang diharapkan oleh peneliti sendiri terhadap materi dalam penelitian ini. Wawancara pada selruh informan dilakukan selama 3 hari, yaitu 2 informan pada hari pertama, 2 informan pada hari kedua, dan 1 informan pada hari ketiga.

3.4. Hambatan-Hambatan Yang Mewarnai Penelitian

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kesediaan Suami Sebagai Akseptor KB Medis Operasi Pria (MOP) di Kecamatan Sitinjo Kabupaten Dairi

3 43 158

Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Terhadap Keikutsertaan Pria Menjadi Akseptor KB Metode Operasi Pria (MOP) di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Pakam Tahun 2012

2 35 152

FAKTOR PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI METODE MEDIS OPERATIF PRIA (MOP) (Studi pada Akseptor KB Baru di Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo)

0 5 21

FAKTOR PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI METODE MEDIS OPERATIF PRIA (MOP) (Studi pada Akseptor KB Baru di Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo)

0 7 21

FAKTOR DETERMINAN PERILAKU KELUARGA BERNCANA (KB) DENGAN METODE OPERASI PRIA (MOP) DI KECAMATAN Faktor Determinan Perilaku Keluarga Berncana (KB) Dengan Metode Operasi Pria (MOP) Di Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar.

0 2 21

PENDAHULUAN Faktor Determinan Perilaku Keluarga Berncana (KB) Dengan Metode Operasi Pria (MOP) Di Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar.

0 2 6

Latar Belakang dan Kendala Pemasangan MOP (Medis Operasi Pria) pada Kelompok KB Pria Kencana Matur di Nagari Matua Hilia Kecamatan Matur kabupaten Agam.

0 0 8

Sikap Pria Terhadap Penyuluhan Paguyuban Metode Operasi Pria (MOP) di Kecamatan Bale Endah.

0 1 1

A. Identitas - Faktor-faktor yang Memengaruhi Kesediaan Suami Sebagai Akseptor KB Medis Operasi Pria (MOP) di Kecamatan Sitinjo Kabupaten Dairi

0 1 34

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KESEDIAAN SUAMI SEBAGAI AKSEPTOR KB MEDIS OPERASI PRIA (MOP) DI KECAMATAN SITINJO KABUPATEN DAIRI TESIS

0 0 20