membawa surat persetujuan dari istri yang telah ditanda tangani atau dicap jempol, datang ke klinik tempat operasi dengan pengantar dan segera melapor kepada petugas
BKKBN Prov SU, 2008. Keuntungan dan kelebihan menjadi Kontap Pria dibandingkan dengan cara
kontrasepsi lainnya keuntungannya seperti : perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi, dapat dipergunakan seumur hidup, tidak mengganggu
kehidupan suami istri dan bila perlu dengan beberapa alasan dapat disambung kembali, sedangkan kelebihannya seperti : lebih aman, lebih praktis, lebih efektif dan
lebih ekonomis BKKBN Prov SU, 2008. Tindakan vasektomi ini tidak mempunyai efek samping pada akseptor Kontap
Pria dan komplikasi yang mungkin terjadi pada akseptor Kontap Pria seperti : pendarahan atau peradangan bila proses sterilisasi alat proses kurang BKKBN Prov
SU, 2008.
e. Yang Merekomendasikan Untuk Menjadi Akseptor KB Dengan Metode
Medis Operasi Pria MOP Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap informan 2 orang
menyatakan dari istri, 2 orang informan dari petugas kesesatan dan seorang menyatakan dari dokter, seperti yang diungkapkan oleh informan berikut ini :
” Istri saya yang menganjurkan agar saya mau melakukan operasi medis ini, istri mendapatkan informasi ini dari bidan puskesmas ”.
Sedangkan 2 orang informan lainnya ada yang menyatakan dari petugas kesehatan, mengungkapkan hal berikut :
Universitas Sumatera Utara
” Awalnya dari petugas puskesmas, lalu saya ceritakan sama istri apa yang saya
dapat dari petugas puskesmas kepada istri, lalu istri menyerahkan sepenuhnya kepada saya.
Seorang informan lainya ada yang menyatakan dari dokter yang biasa dikunjungi informan, mengungkapkan hal berikut :
” Saya dianjurkan oleh dokter langganan saya, dan istripun sangat setuju dengan keputusan saya”.
Menurut teori L.W.Green, perilaku manusia dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu predisporsing factors, enambling factors dan reinforcing factors. Dalam hal ini,
Reinforcing factors sangat berpengaruh terhadap perilaku pria suami dalam hal tindakan vasektomi. Ini tercermin dari sikap dan perilaku petugas kesehatan setempat
untuk mensosialisasikan atau memberitahukan metode medis operasi pria yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat, khususnya Akseptor KB Pria. Untuk
berperilaku sehat, masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif, namun juga bukan hanya adanya dukungan fasilitas saja, melainkan
diperlukan perilaku contoh dari tokoh masyarakat lebih-lebih dari para petugas kesehatan. Dalam hal merubah perilaku masyarakan banyak tantangan yang sangat
prinsipil yang ditemukan antara lain : norma dan nilai masyarakat, kondisi masyarakat waktu dan biaya, kurang dukungan saran dan prasarana birokrasi dan
yang terakhir yaitu petugas yang tidak responsif sehingga perilaku masyarakat masi jauh dari standart kesehatan yang ditentukan Notoadmodjo, 2003.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Sikap Informan a.