Kasus Interaksi Obat dengan Penyakit Kasus Interaksi Obat yang Diamati

29 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Kasus Interaksi Obat dengan Penyakit

Tabel 4.15 Kasus interaksi obat dengan penyakit Interaksi Obat Efek Level Kemaknaan Klinis Jumlah Kasus Furosemid -Penyakit ginjal Terjadi peningkatan kadar serum ureum dan serum kreatinin 3 4 57,14 Captopril -Penyakit ginjal Terjadi peningkatan kadar serum ureum dan serum kreatinin 3 1 14,29 Lisinopril - Penyakit ginjal Terjadi peningkatan kadar serum ureum dan serum kreatinin 3 1 14,29 Valsartan - Penyakit ginjal Terjadi peningkatan kadar serum ureum dan serum kreatinin 3 1 14,29 7 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 7 kejadian kasus interaksi obat dengan penyakit yang efeknya terjadi pada pasien geriatri sesuai dengan yang tertulis di literatur, dimana sekitar 57 adalah interaksi antara furosemid dengan penyakit ginjal dan masing-masing sekitar 14 adalah interaksi antara captopril, lisinopril dan valsartan dengan penyakit ginjal. Hasil pengamatan kadar serum ureum dan serum kreatinin pada pasien dapat dilihat pada lampiran 9.

4. Kasus Interaksi Obat yang Diamati

Tabel 4.16 Kasus interaksi obat yang tidak dapat diamati No Interaksi Obat Parameter yang Diamati 1 Domperidon - Paracetamol Kecepatan absorbsi paracetamol 2 Allopurinol - Captopril Jumlah leukosit 3 Bicnat - Sukralfat Efek sukralfat 4 CaCO3 -Sukralfat Efek sukralfat 5 Amlodipin - Simvastatin Kadar metabolit aktif simvastatin 6 Captopril - Digoksin Kadar digoksin dalam plasma 7 Clopidogrel - Omeprazole Semakin parahnya infark miokard 8 Amlodipin – Gangguan hati Risiko dosis berlebih Tabel di atas menunjukkan beberapa interaksi obat yang parameter yang seharusnya diamati pada pasien geriatri tidak dapat diamati oleh peneliti. 30 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 4.17 Kasus interaksi obat yang dapat diamati No Interaksi Obat Parameter yang Diamati Parameter yang Teramati Pada Pasien 1 Captopril - Furosemid Tekanan darah dan fungsi ginjal Kadar serum ureum dan serum kreatinin 2 Amlodipine - Captopril Tekanan darah - 3 Aspirin - Captopril Tekanan darah - 4 Aspirin - Clopidogrel PT dan INR - 5 Captopril - Insulin Kadar glukosa darah - 6 Captopril - Suplemen Kalium Kadar kalium darah - 7 Amlodipine - Aspirin Tekanan darah - 8 Suplemen Kalium - Valsartan Kadar kalium darah - 9 Amlodipine - CaCO3 Tekanan darah - 10 Captopril - Valsartan Tekanan darah dan fungsi ginjal Kadar serum ureum dan serum kreatinin 11 Aspirin - Insulin Kadar glukosa darah - 12 CaCO3 - Captopril Tekanan darah - 13 Captopril - Spironolacton Kadar kalium darah - 14 Ondansetron - Tramadol Efek analgesik tramadol Nyeri pada pasien 15 Simvastatin - Warfarin PT dan INR - 16 Allopurinol - Sukralfat Efek allopurinol - 17 Amiodaron - Warfarin PT dan INR - 18 Amlodipine - Ketorolac Tekanan darah - 19 Aspirin - Bisoprolol Tekanan darah - 20 Captopril - Ketorolac Tekanan darah dan fungsi ginjal - 21 Furosemid -Warfarin PT dan INR - 22 Captopril –Nasi, lauk pauk dan Makanan yang mengandung Kalium Tekanan darah dan kadar kalium darah - 23 Valsartan - Makanan yang mengandung Kalium Kadar kalium darah - 24 Ciprofloxacin - Minuman yang mengandung caffein Efek samping caffein - 25 Captopril - Penyakit ginjal Fungsi ginjal Kadar serum ureum dan serum kreatinin 26 Furosemid - Penyakit ginjal Fungsi ginjal Kadar serum ureum dan serum kreatinin 27 Valsartan - Penyakit ginjal Fungsi ginjal Kadar serum ureum dan serum kreatinin 28 Suplemen Kalium - Penyakit ginjal Kadar kalium darah - 29 Lisinopril - Penyakit ginjal Fungsi ginjal Kadar serum ureum dan serum kreatinin 30 Levofloxacin - Penyakit ginjal Fungsi ginjal - 31 Aspirin - Gangguan hati Fungsi hati - 32 Bisoprolol - Diabetes melitus Kadar glukosa darah - 33 Metyl Prednisolon - Diabetes melitus Kadar glukosa darah - 34 Suplemen Kalium - Gagal jantung Kadar kalium darah - Ket: - Tidak teramati pada pasien Tabel di atas menunjukkan beberapa interaksi obat yang parameter yang seharusnya diamati pada pasien geriatri dapat diamati oleh peneliti. 31 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.2 Pembahasan

5.2.1 Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini masih banyak variabel lain yang belum diukur. Hal ini karena adanya keterbatasan waktu penelitian, keterbatasan dana penelitian dan keterbatasan pengetahuan peneliti.Hasil pengamatan dilapangan menunjukkan bahwa tidak semua efek dari interaksi obat dapat diamati oleh peneliti.

5.2.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian tentang interaksi obat pada pasien geriatri ini dilakukan di Instalasi Rawat Inap B Teratai RSUP Fatmawati selama periode bulan Oktober sampai November 2012 dan didapatkan 100 orang pasien geriatri yang memenuhi kriteria inklusi sebagai sampel. Hasil pengamatan menunjukkan bahwasanya obat- obat untuk penyakit kardiovaskular merupakan obat yang paling banyak digunakan oleh subjek penelitian pasien geriatri, dimana terlihat juga bahwa penyakit yang paling banyak diderita adalah penyakit kardiovaskular. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis 1 dan 3 terbukti, dimana ada interaksi antara obat dengan obat dan obat dengan penyakit pada pasien geriatri yang menderita penyakit jantung dan penyakit dalam di Instalasi Rawat Inap B Teratai RSUP Fatmawati, dan hipotesis 2 tidak terbukti karena tidak ditemukannya interaksi antara obat dengan makanan dan minuman. Berdasarkan identifikasi interaksi obat secara literatur, didapatkan pasien geriatri yang mengalami interaksi obat lebih banyak 61 pasien dibandingkan dengan pasien geriatri yang tidak mengalami interaksi obat. Hasil pengamatan terhadap efek interaksi obat tersebut pada pasien geriatri didapatkan bahwa pasien geriatri yang tidak mengalami interaksi obat jauh lebih banyak dibandingkan dengan pasien geriatri yang mengalami interaksi obat 8 pasien, dimana jumlah pasien geriatri yang mengalami interaksi obat dengan jenis kelamin perempuan dan jenis kelamin laki-laki adalah sama banyak, yaitu masing-masing 4 pasien. Pada penelitian ini, pasien geriatri yang berusia antara 60-69 tahun lebih banyak mengalami interaksi obat dibandingkan pasien geriatri dengan umur 70 tahun atau lebih. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ningsih 2004, Restalita 2010 dan Soherwardi et al 2012 dimana juga didapatkan

Dokumen yang terkait

Studi Retrospektif Interaksi Obat pada Pasien Pediatrik Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Periode Januari–Juni 2012

8 116 168

Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2000-2004

0 32 101

Interaksi Obat pada pasien Jantung di ICCU RSUP Fatmawati Periode September –November 2012

1 8 48

POLA PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT Jantung Koroner Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Kudus Tahun 2012.

2 7 12

POLA PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT “A” KUDUS Jantung Koroner Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Kudus Tahun 2012.

0 2 11

TINJAUAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI INSTALASI RAWAT INAP TINJAUAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM ISLAM KUSTATI SURAKARTA PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008.

0 1 16

TINJAUAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II GERIATRI DI INSTALASI RAWAT INAP TINJAUAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II GERIATRI DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2006.

0 2 16

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 20 96

IDENTIFIKASI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN PENYAKIT DALAM RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO

1 1 15

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005 - USD Repository

0 0 94