Jenis Interaksi Obat Interaksi Obat

8 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta hipertensi. Diagnosis ditegakkan jika tiga atau lebih gejala tersebut muncul dan tidak ditemukannya penyebab lain. d. Interaksi Obat atau uptake neurotransmitter Baxter, 2008 Aksi sejumlah obat untuk mencapai situs aksi pada neuron adrenergik dapat dicegah dengan adanya obat lain. Antidepresan trisiklik mencegah reuptake noradrenalin ke neuren adrenergik perifer. Pasien yang menggunakan antidepresan trisiklik dan diberi noradrenalin secara parenteral menunjukkan peningkatan respon seperti hipertensi dan takikardi. Efek antihipertensi dari klonidin juga dapat dihambat oleh antidepresan trisiklik, salah satu penyebabnya yaitu terjadinya penghambatan uptake klonidin pada SSP.

2.1.3 Jenis Interaksi Obat

2.1.3.1 Interaksi Obat-Obat Interaksi obat-obat dapat terjadi ketika dua obat atau lebih diberikan pada saat yang bersamaan. Interaksi obat-obat dapat meningkatkan atau menurunkan efek terapetik ataupun efek samping suatu obat Moscou dan Snipe, 2009. Interaksi antar obat dapat berakibat menguntungkan ataupun merugikan. Interaksi yang menguntungkan misalnya penisilin dengan probenesid, dimana probenesid menghambat sekresi penisilin di tubuli ginjal sehingga meningkatkan kadar penisilin di dalam plasma dan dengan demikian dapat meningkatkan efektivitasnya dalam terapi gonore. Sedangkan interaksi yang merugikan contohnya interaksi parasetamol dengan fenobarbital yang dapat meningkatkan resiko hepatotoksisitas Setiawati, 2007. 2.1.3.2 Interaksi Obat-Makanan dan Minuman Telah diketahui bahwa makanan dapat menyebabkan perubahan klinis yang penting dalam absorpsi obat melalui efek terhadap motilitas saluran cerna atau dengan ikatan obat Baxter, 2008. Oleh karena itu, beberapa obat tidak boleh digunaan bersamaan dengan makanan. Dua contoh yang umum terjadi yaitu interaksi tyramin dalam makanan dengan MAOI dan interaksi antara grapefruit juice dengan Ca channel blocker felodipin Thanacoody, 2012. 9 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2.1.3.3 Interaksi Obat-Herbal Ekstrak Glycyrrhizin glabra liquorice yang digunakan dalam pengobatan gangguan pencernaan dapat menyebabkan interaksi yang signifikan pada pasien yang mengkonsumsi digoksin ataupun diuretik. Beberapa produk herbal mengandung senyawa antiplatelet dan antikoagulan yang dapat meningkatkan resiko pendarahan ketika digunakan bersama dengan aspirin atau warfarin Thanacoody, 2012. Interaksi obat dengan herbal yang paling banyak dibahas adalah yang melibatkan St John’s wort ekstrak Hypericum yang digunakan untuk depresi Thanacoody, 2012. Bukti menunjukkan bahwa herbal ini dapat menginduksi sitokrom P450 isoenzim CYP3A4 dan juga dapat menginduksi glikoprotein-P. Oleh karena itu, St John’s wort dapat menurunkan level siklosforin dan digoksin Baxter, 2008. 2.1.3.4 Interaksi Obat-Penyakit Interaksi obat dengan penyakit dikatakan terjadi ketika suatu obat yang digunakan memiliki potensi untuk membuat penyakit yang telah ada sebelumnya menjadi semakin parah. Pasien geriatri sangat rentan terhadap interaksi ini karena mereka sering memiliki beberapa penyakit kronis dan menggunakan beberapa jenis obat Lindblad at al., 2005. Menurut Shimp and Masan 1993, dalam pustaka medik interaksi obat dengan penyakit sering disebut sebagai kontraindikasi absolut dan relatif. Kontraindikasi absolut adalah risiko terapi yang menyebabkan penyakit tertentu, jelas kerugiannya melebihi manfaatnya. Dengan kontraindikasi realtif, keseimbangan risiko dan manfaat harus dikaji secara individu. Contoh umum dari kotraindikasi relatif mencakup kehamilan, menyusui, gagal ginjal dan gagal hati Siregar dan Kumolosasi, 2006. 2.1.3.5 Interaksi Obat-Uji Laboratorium Shimp and Masan 1993 menyatakan bahwa interaksi obat dengan uji laboratorium terjadi apabila obat mempengaruhi akurasi uji diagnostik. Interaksi ini dapat terjadi melalui gangguan kimia. Misalnya, laksatif antrakuinon dapat 10 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mempengaruhi uji urin untuk urobilinogen atau oleh perubahan zat yang diukur Siregar dan Kumolosasi, 2006.

2.1.4 Level Kemaknaan Klinis Interaksi Obat Direktorat Bina Farmasi

Dokumen yang terkait

Studi Retrospektif Interaksi Obat pada Pasien Pediatrik Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Periode Januari–Juni 2012

8 116 168

Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2000-2004

0 32 101

Interaksi Obat pada pasien Jantung di ICCU RSUP Fatmawati Periode September –November 2012

1 8 48

POLA PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT Jantung Koroner Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Kudus Tahun 2012.

2 7 12

POLA PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT “A” KUDUS Jantung Koroner Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Kudus Tahun 2012.

0 2 11

TINJAUAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI INSTALASI RAWAT INAP TINJAUAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM ISLAM KUSTATI SURAKARTA PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008.

0 1 16

TINJAUAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II GERIATRI DI INSTALASI RAWAT INAP TINJAUAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II GERIATRI DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2006.

0 2 16

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 20 96

IDENTIFIKASI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN PENYAKIT DALAM RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO

1 1 15

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005 - USD Repository

0 0 94