Pengertian Hukum Perdata BEBERAPA PENGERTIAN-PENGERTIAN

ada yang qath’y dan dzanni dan nash yang qath’y dilalahnya itu ada yang bersifat ta’abudi dan ada yang bersifat ta’aquli.

B. Pengertian Hukum Perdata

Pada dasarnya hukum dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu hukum public dan hukum privat hukum perdata. Hukum Public merupakan ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur kepentingan umum, sedangkan hukum perdata mengatur kepentingan yang bersifat keperdataan. Istilah hukum perdata pertama kali diperkenalkan oleh Djojodiguno sebagai terjamahan dari Burgerlijkrecht pada masa penduduk jepang. Disamping istilah itu, sinonim hukum perdata adalah Civielrecht dan privatrecht. 36 Hukum perdata adalah hukum yang mengatur kepentingan yang mengatur kepentingan antara warga Negara perseorangan yang satu dengan warga Negara perseorangan yang lain. 37 Kaidah hukum perdata dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu tertulis dan tidak tertulis. Kaidah hukum perdata tertulis adalah kaidah-kaidah hukum perdata yang terdapat didalam peraturan perundang-undangan, traktat, dan yurisprudensi, 36 Dune dalam Salim Hs. Pengantar Hukum Perdata Tertulis Burgelijk Wetboek, Cet. Kedua, h. 5 37 Srisoe Dewi Majehone Sofwan. Hukum Perdata Hukum Belanda Yogyakarta : Penerbit Liberty, 1981, Cet. Keempat, h. 1 sedangkan kaidah hukum perdata tidak tertulis adalah kaidah hukum perdata yang timbul, tumbuh, dan berkembang dalam praktek kehidupan masyarakat kebiasaan. 38 Subjek hukum dibedakan menjadi dua macam yaitu manusia dan badan hukum. Manusia sama dengan orang karena manusia mempunyai hak-hak subjektif dan kewenangan hukum. Sedangkan badan hukum adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu, harta kekayaan, serta hak dan kewajiban. 39 Hukum perdata menurut ilmu hukum dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu : a. Hukum tentang diri seseorang b. Hukum kekeluargaan c. Hukum Kekayaan d. Hukum Warisan 1 Hukum tentang diri seseorang, memuat peraturan-peraturan tentang manusia sebagai subjek hukum, peraturan-peraturan perihal kecakapan untuk memiliki hak-hak dan kecakapan untuk bertindak sendiri melaksanakan hak- haknya itu serta hal-hal yang mempengaruhi kecakapan-kecakapan itu. 2 Hukum keluarga, mengatur perihal hubungan kekeluargaan, yaitu perkawinan beserta hubungan dalam lapangan hukum kekayaan antara suami-istri, hubungan antara orang tua dan anak, perkawinan dan curatele. 38 Salim Hs. Pengantar hukum Perdata Tertulis, h. 6 39 Ibid., 7. 3 Hukum kekayaan, mengatur perihal hubungan-hubungan hukum yang dapat dinilai dengan uang. Kekayaan seseorang yang dimakudkan ialah jumlah segala hak dan kewajiban orang itu dinilai dengan uang. Hak-hak kekayaan terbagi lagi atas hak-hak yang berlaku terhadap tiap orang dan karenanya dinamakan hak mutlak dan hak-hak yang hanya berlaku terhadap seseorang atau suatu pihak yang tertentu saja dinamakan hak perseorangan. Hak mutlak yang memberikan kekuasaan atau suatu benda yang dapat terlihat dinamakan hak kebendaan. 4 Hukum waris, mengatur hal ikhwal tentang benda atau kekayaan seorang jikalau ia meninggal atau hukum yang mengatur akibat-akibat hubungan keluarga terhadap harta peninggalan seseorang. 40 Dari berbagai rumusan diatas, dapat dikemukakan unsur-unsur yang tercantum dalam definisi hukum perdata, yaitu : 1. Adanya kaidah hukum tertulis atau tidak tertulis 2. Mengatur hubungan hukum antara subjek hukum yang satu dengan subjek hukum yang lain. 3. Bidang hukum yang diatur dalam hukum perdata meliputi hukum orang hukum keluarga, hukum kekayaan dan hukum warisan. 41 40 Subekti. Pokok-pokok Hukum Perdata Jakarta : PT. Intermasa, 1987, Cet ke-21, h. 16-17 41 Ibid., 6.

C. Pengertian Kewarisan