3. Nasabah tidak mempunyai iktikad baik untuk menyelesaikan pembiayaan, memiliki asset yang tidak dijaminkan ke nasabah
lain atau bank.
47
Kebijakan BTN dalam hal ini adalah dipertimbangkan secara selektif terhadap nasabah pembiayaan bermasalah yang tidak mungkin
direstrukturisasi, pertimbangan permohonan pailit didasarkan harta kekayaan nasabah preferen dan konkuren yang dimiliki nasabah dan
upaya kepailitan nasabah ke Pengadilan Niaga melalui Pengacara yang memiliki izin serta mendapat persetujuan tertulis dari Direksi.
C. Langkah-Langkah Yang Dilakukan Terhadap Strategi Bank BTN Syariah
dalam Pembiayaan KPR Bermasalah
Kasus pembiayaan bermasalah merupakan salah satu risiko dalam pembiayaan atau risiko dalam penyaluran kredit di dunia perbankan tidak
terkecuali bagi bank syariah termasuk pada BTN Syariah. Terjadinya default atau kelalaian nasabah yang tidak membayar angsuran atau tidak melakukan
kewajibannya akan selalu terjadi dalam kegiatan bank. Pada BTN Syariah terdapat langkah-langkah yang dilakukan dalam
rangka mendukung strategi untuk menangani pembiayaan KPR bermasalah. Langkah-langkah tersebut antara lain :
1. Menunjuk Pegawai Untuk Melakukan Pembinaan Nasabah
47
Ibid, h. 22-32
Dalam realisasi pembiayaan peran account officer menjadi sangat vital, ketelitian juga kecermatan account officer dapat menentukan lancar atau
tidaknya suatu pembiayaan di dalam suatu bank termasuk BTN Syariah. Namun jika pembiayaan KPR bermasalah tidak mungkin terelakkan lagi,
realisasi kredit yang disalurkan ternyata menemui masalah di tengah jalan maka BTN Syariah kembali menunjuk pegawainya yang secara khusus
bertanggung jawab untuk menangani pembiayaan KPR bermasalah tersebut yaitu dengan jalan melakukan pembinaan terhadap nasabah yang
bersangkutan. 2.
Mengadakan Pelatihan Tentang Pembiayaan Bermasalah Pembiayaan KPR bermasalah merupakan masalah yang harus dipecahkan dan
cepat dicarikan solusinya agar tidak mengganggu kegiatan operasional bank secara keseluruhan. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan atau training dalam
menangani kasus pembiayaan KPR bermasalah tersebut. Jadi pelatihan semacam itu merupakan langkah strategis dalam menangani kasus
pembiayaan bermasalah. 3.
Bekerja Sama Dengan Kantor Lelang Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
Dengan adanya kerja sama antara BTN Syariah dengan kantor lelang maka akan memudahkan proses eksekusi agunan. Pelelangan ini akan dilakukan jika
nasabah bermasalah tersebut tidak kooperatif dan tidak menunjukan itikad baik dalam menyelesaikan kewajibannya.
D. Tujuan Penerapan Strategi BTN Syariah dalam Menangani Pembiayaan