2. Menurut Gatot Supramono, suatu keadaan di mana seorang nasabah tidak
mampu membayar lunas pembiayaan pada bank tepat pada waktunya,
19
3. Menurut Widjanarto pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang tidak
dapat atau berpotensi untuk tidak dapat mengembalikan pinjaman sesuai dengan syarat-syarat yang telah disetujui dan ditetapkan bersama secara tiba-
tiba, tanpa menunjukkan tanda-tanda atau gejala-gejala lebih dahulu.
20
4. Kredit yang di dalam pelaksanaannya belum mencapai target yang dinginkan
oleh pihak bank.
21
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang mengalami kesulitan di dalam penyelesaian kewajiban-
kewajiban terhadap bank yang telah disepakati oleh kedua pihak yaitu pihak bank dan nasabah sehingga terdapat tunggakan pembiayaan.
B. Manfaat Pembiayaan
1. Meningkatkan daya guna uang
Para penabung menyimpan uangnya di bank dalam bentuk giro, tabungan dan deposito. Uang tersebut dalam persentase tertentu ditingkatkan kegunaanya
oleh bank guna suatu usaha peningkatan produktivitas. 2.
Meningkatkan daya guna barang
19
Gatot Supramono, Perbankan dan Masalah Krdit: Suatu Tinjauan Yuridis, Jakarta, Djambatan, 1996, h. 131
20
Widjanarto, Solusi Hukum Dalam Menyelesaikan Kredit bermasalah Kumpulan Tulisan
, Jakarta: InfoBank, 1997, Cet. ke. II, h. 41
21
Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Credit Management Handbook Teori, Konsep dan Aplikasi panduan Praktis Mahasiswa, Bankir dan Nasabah,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006, h. 476
Produsen dengan bantuan pembiayaan dapat memindahkan barang dari suatu tempat yang kegunaanya kurang ke tempat yang lebih bermanfaat.
3. Meningkatkan peredaran uang
Melalui pembiayaan, peredaran uang kartal maupun giral akan lebih berkembang oleh karena pembiayaan menciptakan sesuatu kegairahan
berusaha sehingga penggunaan uang akan bertambah baik kualitatif apalagi secara kuantitatif.
4. Menimbulkan kegairahan berusaha
Produsen yang membutuhkan pembiayaan akan dapat diatasi melalui bank sehingga setiap usaha untuk peningkatan produktivitas masyarakat tidak perlu
khawatir kekurangan modal. 5.
Stabilitas ekonomi Dalam ekonomi yang kurang sehat langkah-langkah stabilisasi pada dasarnya
diarahkan pada usaha-usaha yang produktif. 6.
Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional Pembiayaan yang disalurkan untuk merangsang pertambahan kegiatan ekspor
akan menghasilkan pertambahan devisa negara.
C. Jenis – Jenis Pembiayaan
Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal sebagai berikut:
1. Pembiayaan Produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun investasi.
2. Pembiayaan Konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Merupakan pembiayaan yang digunakan untuk dikonsumsi atau dipakai
secara pribadi.
22
Jenis pembiayaan pada dasarnya dapat dikelompokkan menurut beberapa aspek, diantaranya
23
: 1.
Pembiayaan menurut tujuan dibedakan menjadi: a.
Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan modal dalam rangka pengembangan usaha.
Secara umum yang dimaksud pembiayaan modal kerja PMK syariah adalah pembiayaan jangka pendek yang diberikan kepada perusahaan
untuk membiayai kebutuhan modal kerja usahanya berdasarkan prinsip- prinsip syariah.
24
b. Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk
melakukan investasi atau pengadaan barang konsumtif.
22
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek Gema Insani Press, 2001, h. 160
23
Muhammad, Manajemen Pembiayaan, h. 22
24
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta, PT Rajagrafindo Persada, 2007, h. 234
Investasi adalah penanaman dana dengan maksud untuk memperoleh imbalan manfaat keuntungan di kemudian hari.
25
Investasi dapat digolongkan menjadi 3 tiga kategori, yaitu:
1 Investasi pada masing-masing komponen aktiva lancar.
2 Investasi pada aktiva tetap atau proyek
3 Investasi dalam efek atau surat berharga securities
26
Kebutuhan pembiayaan investasi dapat dipenuhi dengan berbagai cara, antara lain:
27
1. Bagi hasil: mudharabah, musyarakah
2. Jual beli: murabahah, istishna
3. Sewa: ijarah atau ijarah muntahiyah bittamlik
Dari uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan pembiayaan investasi adalah pembiayaan jangka menengah atau
jangka panjang untuk pembelian barang-barang modal yang diperlukan.
28
2. Pembiayaan menurut jangka waktu dibedakan menjadi:
a. Pembiayaan jangka waktu pendek, pembiayaan yang dilakukan dengan
waktu 1 bulan sampai dengan 1 tahun. Biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.
25
Ibid, h. 236
26
Ibid, h. 236
27
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah , Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, 2007, h. 125
28
Adiwarman, Bank Islam, h. 237
b. Pembiayaan jangka waktu menengah, pembiayaan yang dilakukan dengan
waktu 1 tahun sampai denagan 5 tahun. c.
Pembiayaan jangka waktu panjang, pembiayaan yang dilakukan dengan waktu lebih dari 5 tahun. Biasanya pembiayaan ini digunakan untuk
investasi jangka panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur dan juga untuk pembiayaan konsumtif seperti pembiayaan
perumahan.
29
Jenis pembiayaan pada bank syariah akan diwujudkan dalam bentuk pembiayaan produktif dan aktiva tidak produktif,
30
yaitu: 1.
Jenis aktiva produktif pada bank syariah, dialokasikan dalam bentuk pembiayaan sebagai berikut:
a. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, meliputi:
1 Pembiayaan Mudharabah adalah perjanjian antara penanam dana dan
pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah
yang telah disepakati sebelumnya; 2
Pembiayaan Musyarakah adalah perjanjian diantara para pemilik danamodal untuk mencampurkan danamodal mereka pada suatu
usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan di antara pemilik danamodal berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.
b. Pembiayaan dengan prinsip jual beli piutang, meliputi:
29
Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 78
30
Muhammad, Manajemen Pembiayaan, h. 22
1 Pembiayaan Murabahah adalah perjanjian jual-beli antara bank dan
nasabah di mana bank syariah membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan
sebesar harga perolehan ditambah dengan marginkeuntungan yang disepakati antara bank syariah dan nasabah.
Pembiayaan murabahah dalam perbankan merupakan suatu bentuk pembiayaan berupa talangan dana yang dibutuhkan nasabah untuk
membeli suatu produk dengan kewajiban mengembalikan talangan dana tersebut seluruhnya pada waktu jatuh tempo.
31
Hal yang membedakan dengan jenis jual beli yang lain adalah keharusan
memberitahukan harga pokok suatu barang kepada nasabah.
32
2 Pembiayaan Salam adalah perjanjian jual beli dalam bentuk
pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dan pembayaran harga terlebih dulu
3 Pembiayaan Istishna adalah perjanjian jual beli dalam bentuk
pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan dan penjual
c. Pembiayaan dengan prinsip sewa. Untuk jenis pembiayaan ini
diklasifikasikan menjadi pembiayaan: 1
Pembiayaan Ijarah
31
Firdaus cs, Konsep Bank Syariah, h. 49
32
Ibid., h. 49
2 Pembiayaan Ijarah Muntahiyah BitamlikWa Iqtina
d. Surat Berharga Syariah adalah surat bukti berinvestasi berdasarkan prinsip
syariah yang lazim diperdagangkan di pasar uang danatau pasar modal antara lain, wesel, obligasi syariah, sertifikat dana syariah dan surat
berharga lainnya berdasarkan prinsip syariah. e.
Penempatan adalah penanaman dana Bank Syariah pada Bank Syariah lainnya danatau Bank Perkreditan Syariah antara lain dalam bentuk giro,
danatau tabungan wadi’ah, deposito berjangka danatau tabungan mudharabah
dan lain-lain, f.
Penyertaan modal, penanaman dana Bank Syariah dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan syariah.
g. Penyertaan Modal Sementara adalah penyertaan modal bank syariah
dalam perusahaan untuk mengatasi kegagalan pembiayaan danatau piutang dept to equity swap,
h. Transaksi Rekening Administrasi adalah komitmen dan kontinjensi Off
Balance Sheet berdasarkan prinsip syariah yang terdiri atas bank garansi,
akseptasiendosemen.
33
i. Sertifikat Wadi’ah Bank Indonesia SWBI adalah sertifikat yang
diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip wadi’ah.
33
Adiwarman Karim, Bank Islam, h. 252
2. Jenis aktiva tidak produktif yang berkaitan dengan aktivitas pembiayaan
adalah berbentuk pinjaman, yang disebut dengan qardh, adalah talangan adalah penyediaan dana danatau tagihan antara Bank Syariah dengan
peminjam yang mewajibkan pihak peminjam melakukan pembayaran sekaligus atau secara cicilan dalam jangka waktu tertentu.
D. Pengertian KPR dan Dasar Hukum Pembiayaan KPR