Tujuan Penerapan Strategi BTN Syariah dalam Menangani Pembiayaan

D. Tujuan Penerapan Strategi BTN Syariah dalam Menangani Pembiayaan

KPR Bermasalah Seperti yang kita ketahui bersama bahwa fluktusi pendapatan bank syariah sangat bergantung pada besarnya Non Performing Finance NPF serta fluktuasi pendapatan dari nasabah pembiayaan bagi hasil. Fluktuasi ini pada akhirnya bermuara pada volatilitas tingkat bagi hasil bank syariah yang dapat menimbulkan financing risk. Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan bank maka perlu dilakukan strategi-strategi untuk menangani pembiayaan KPR bermasalah. Strategi- strategi tersebut bertujuan untuk : 1. Agar Nasabah Yang Bermasalah Dapat Lancar Kembali Pembiayaan lancar adalah harapan dan impian dari setiap lembaga intermediary termasuk BTN Syariah. Oleh karena itu, setiap muncul pembiayaan bermasalah atau gagal bayar oleh nasabah maka pihak BTN Syariah akan berusaha untuk menyikapinya dengan cara yang bijak. Hal ini dilakukan agar nasabah yang bermasalah dapat kembali lancar dan menyelesaikan kewajibannya pada pihak BTN Syariah. 2. Jumlah Pembiayaan Bermasalah Berkurang Strategi dilakukan untuk menekan angka kredit macet pada penyaluran pembiayaan KPR di BTN Syariah. Salah satu tujuan penerapan strategi tersebut adalah untuk mengatasi pembiayaan macet dan mengurangi jumlah pembiayaan KPR bermasalah di BTN Syariah bahkan membuat angka NPF nya menjadi nol persen 0. 3. Meminimalisir Kerugian BTN Syariah Dengan adanya kasus pembiayaan KPR bermasalah maka akan mengganggu kegiatan operasional BTN Syariah secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena memang BTN sudah puluhan tahun memfokuskan layanan jasa dan produknya kepada masyarakat dalam pemberian KPR. Sehingga dengan adanya kasus gagal kredit pada KPR akan menimbulkan multiplier effect efek domino pada BTN Syariah, karena situasi tersebut akan memperkecil tingkat bagi hasil yang akan dibagikan kepada pemilik dana. Bila tingkat bagi hasil dana terus menurun, dengan sendirinya akan memunculkan risiko baru yaitu berupa larinya dana investor withdrawal risk yang kemudian akan disusul oleh liquidity risk bagi BTN Syariah. Dari beberapa tujuan yang dipaparkan di atas, jika dikerucutkan maka akan ditemukan satu tujuan inti dari penerapan strategi BTN Syariah dalam mengatasi pembiayaan KPR bermasalah yakni untuk meminimalisir angka kerugian bank yang disebabkan adanya pembiayaan KPR bermasalah.

E. Analisa Strategi Bank Tabungan Negara BTN Kantor Cabang Syariah

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Pembiayaan Kpr Bank Konvensional, Pembiayaan KPRS Bank Syariah Di Medan (Studi Kasus Pada Bank Tabungan Negara BTN, Bank Muamalat Indonesia)

0 52 77

Konsep kelayakan nasabah dalam pengajuan pembiayaan KPR Syariah bersubsidi (studi kasus pada BTN Syariah)

2 23 93

Strategi pemasaran pembiayaan KPR syariah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah di BTN Syariah: studi kasus pada BTN Syariah Cabang Tangerang

3 38 140

Preferensi nasabah terhadap kredit pemilikan rumah (KPR) syariah ; studi pada Bank BTN Syariah cabang Bogor

1 18 109

Analisi tingkat kepuasan nasabah KPR BTN Syariah dan BTN Konvesional terhadap kualitas layanan : pada BTN Syariah dan BTN Konvesional Cabang Harmoni-Jakarta

0 3 141

Evaluasi pemasaran produk KPR BTN sejahtera iB pada bank BTN syariah cabang Serpong

2 30 82

Analisis Perkembangan Pembiayaan KPR BTN iB Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah Tasikmalaya (Periode 2010-2011)

1 10 44

Analisis pengaruh total asset turn over dan Bopo terhadap profitabilitas Bank Syariah: Studi kasus pada Bank BTN Kantor cabang syariah Jakarta

1 4 88

STRATEGI BANK BTN SYARIAH DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KPR (KREDIT PEMILIKAN RUMAH) BERMASALAH Strategi Bank Btn Syariah Dalam Penyelesaian Sengketa Kpr (Kredit Pemilikan Rumah) Bermasalah (Studi Kasus Bank BTN Syariah Surakarta).

0 4 19

SKRIPSI STRATEGI BANK BTN SYARIAH DALAM PENYELESAIAN Strategi Bank Btn Syariah Dalam Penyelesaian Sengketa Kpr (Kredit Pemilikan Rumah) Bermasalah (Studi Kasus Bank BTN Syariah Surakarta).

0 3 11