BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah KPR Bank Tabungan Negara Syariah untuk pembiayaan warga yang ingin mendapatkan rumah cukup pesat
belakangan ini. Dari lima kantor cabang BTN yang memiliki divisi syariah, permohonan dana untuk kepemilikan rumah yang dikelola secara syariah terus
berkembang, bahkan melebihi perkembangan perbankan konvensional.
1
Setiap orang pasti menginginkan memiliki rumah sendiri sebagai tempat berteduh dikala hujan dan beristirahat dikala malam. Terlebih bagi mereka yang
telah menikah tentunya tidak lengkap rasanya hidup berkeluarga kalau menumpang pada orang tua. Akan tetapi sayang harga rumah di perkotaan
menjadi sangat mahal seiring dengan pesatnya pembangunan. Kendala ini menyebabkan KPR menjadi pilihan alternatif.
Secara konsep perbankan syariah dan konvensional adalah sama-sama berfungsi sebagai financial intermediary sehingga banyak produk perbankan
syariah tidak berbeda dengan produk bank konvensional dan secara struktural industri
perbankan syariah
berdampingan dengan
industri perbankan
konvensional, dimana bank syariah berusaha untuk secara konsisten mendukung
1
http:www.btn.co.id , Pesat Pertumbuhan KPR BTN Syariah, di akses pada tanggal 13
Agustus 2008
proses saving-invesment. Pada bank syariah juga ada produk dana seperti tabungan atau deposito seperti wadiah dan mudharabah sedang produk kredit
loan terdapat produk pembiayaan finance seperti murabahah, termasuk untuk
pembiayaan rumah KPR dan pembangunan property. Walaupun masih terbatas, sebetulnya sudah ada pembiayaan perumahan
dari bank syariah. Memang belum banyak orang yang mengetahui dan sepertinya belum ada bank syariah yang gencar memasarkan produk ini. Namun
kedepannya, produk ini bukan tidak mungkin menjadi produk unggulan bank syariah. Karena hampir setiap keluarga memerlukan yang namanya pembiayaan
rumah, dan sebagian besar keluarga Indonesia adalah Muslim yang tentunya ingin tetap Istiqomah dalam memiliki rumah yang sesuai dengan syariah.
2
Berbicara masalah KPR tidak bisa dilepaskan dari kiprah dan peran Bank Tabungan Negara BTN. Bank milik pemerintah ini memang sudah puluhan
tahun memfokuskan layanan jasa dan produknya kepada masyarakat dalam pemberian KPR, juga membuka layanan yang sama pada BTN Syariah dengan
produk unggulannya KPR Syariah. Pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah KPR Bank Tabungan Negara Syariah untuk pembiayaan warga yang ingin
mendapatkan rumah cukup pesat belakangan ini. Dari lima kantor cabang BTN yang memiliki divisi syariah, permohonan dana untuk kepemilikan rumah yang
2
Ahmad Ghozali, Serba-Serbi Kredit Syariah: Jangan Ada Bunga Diantara Kita. Jakarta, Alex Media Komputindo, Edisi Pertama, h. 28
dikelola secara syariah terus berkembang, bahkan melebihi perkembangan perbankan konvensional.
3
KPR BTN Syariah menawarkan jasa pengelolaan dana secara syariah sesuai tuntunan agama. Pembiayaan jenis ini tidak ada sistem bunga, sementara
beban atas pengelolaan dana nilainya tetap, bukan seperti jasa BTN konvensional yang mengikuti kondisi pasar uang saat pembayaran. Selama sembilan bulan
pertama tahun 2005, BTN telah menyalurkan dana sebesar Rp 3,356 triliun untuk sektor konstruksi, termasuk di dalamnya kredit kepemilikan rumah. Tapi, jumlah
yang dikelola secara syariah masih dibawah 10 persen.
4
Jumlah penduduk Indonesia tahun 2004 mencapai 224 juta jiwa dengan angka pertambahan penduduk rata-rata 1,68 persen atau 3,7 juta jiwa per tahun.
Dengan asumsi penghuni sebuah rumah rata-rata 4,6 orang maka dibutuhkan rumah baru 800 ribu unit per tahun.
Target penyaluran KPR BTN Syariah pada tahun 2005, adalah 3.000 unit rumah dengan rata-rata nilai Rp 50 juta atau nilai total Rp 151 miliar. Target BTN
Syariah tahun ini memiliki tujuh kantor cabang dan meningkat menjadi 12 kantor cabang pada 2006 dan 20 kantor cabang syariah pada 2007. Rasio penyaluran
perumahan masih di 1,4 persen atau jauh lebih rendah dibanding Thailand yang mencapai angka 7,4 persen dan Malaysia 27,7 persen. Sementara NPF untuk KPR
3
http:www.btn.co.id , Pesat Pertumbuhan KPR BTN Syariah, diakses pada tanggal 13
Agustus 2008
4
Ibid,
Syariah pada hingga bulan juli tahun 2008 mencapai angka 1,15 dari pembiayaan yang disalurkan BTN Syariah Cabang Jakarta.
Kegiatan penyaluran kredit pembiayaan mempunyai peranan penting bagi kegiatan perbankan, karena kredit atau pembiayaan merupakan bagian
terbesar sumber penghasilan Bank.
5
Namun, penyaluran pembiayaan tersebut harus melalui proses analisis kredit. Karena pemberian pembiayaan tanpa
dianalisis terlebih dahulu akan sangat membahayakan bank. Terlebih halnya akan menyebabkan pembiayaan bermasalah macet atau biasa disebut dengan NPF
Non Perfoming Financing. Dalam menjalankan bisnis perbankan yang penuh dengan risiko Bank
Syariah juga tidak terlepas dari risiko pembiayaan bermasalah Non Performing FinancingNPF
sehingga Bank Syariah perlu mengatur strategi agar tingkat NPF di Bank Syariah tidak dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Pembiayaan
bermasalah adalah suatu kondisi pembiayaan, dimana ada suatu penyimpangan utama dalam pembayaran kembali pembiayaan yang menyebabkan kelambatan
dalam pengembalian atau diperlukan tindakan yuridis dalam pengembalian atau kemungkinan potensial loss.
6
Untuk menghindari dan meminimalisir pembiayaan bermasalah NPF pihak perbankan dalam memberikan pembiayaan KPR pada nasabahnya
5
Sutojo Siswanto, Strategi Manajemen Kredit Bank Umum. Jakarta, Damar Mulia Pustaka, hal.3
6
blog http:Alihozi77.blogspot.com, “Kiat-Kiat Menekan Non Perfoming Financing NPF Di Bank Syariah”
diakses pada tanggal 13 Agustus 2008
menggunakan strategi dalam memberikan pembiayaan KPR. Sehubungan dengan masalah tersebut maka penulis tertarik mengangkat permasalahan tersebut dengan
judul “Strategi Bank BTN Syariah Dalam Pembiayaan KPR Bermasalah Studi Kasus: Bank BTN Kantor Cabang Syariah Jakarta”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah