7 Keburukan akhlak yang dilakukan oleh seseorang, karena pengertian baik baginya sudah kabur sehingga perbuatan buruklah
yang dianggap baik. 8 Perbuatan buruk yang sangat berbahaya terhadap masyarakat pada
umumnya, sedangkan tidak terdapat tanda-tanda kesadaran begi pelakunya, kecuali hanya kekhawatiran akan menimbulkan
pengorbanan yang lebih hebat lagi.
36
Berdasarkan pendapat Imam Al-Ghazali keburukan akhlak yang terjadi pada manusia disebabkan karena manusia itu sendiri tidak
sanggup mengendalikan hawa nafsunya pada hal jihad terbesar adalah jihad hawa nafsu jika manusia itu mengikuti hawa nafsunya maka
akan terjadi hal-hal yang buruk dalam dirinya. Meskipun manusia itu sudah mengetahui bahwa yang dilakukannya sudah jelas buruk
baginya namun orang tersebut sudah dikuasai hawa nafsunya sehingga ia tidak biasa meninggalkan perbuatan tersebut. Kurangnya
pengetahuan tentang perilaku yang baik terutama ilmu agama yang sebagai dasar penguat dalam dirinya sehingga perilaku yang buruk
menjadi hal yang sudah biasa bagi dirinya dan di anggap baik menurut dirinya sendiri. Islam sangat melarang bagi para pengikutnya untuk
berbuat keburukan Karena perilaku yang buruk berbahaya bagi orang- orang yang disekitarnya sehingga menimbulkan rasa yang tidak
nyaman di dalam masyarakat. Namun sangat disayangkan banyak orang yang melakukan hal yang buruk tetapi tidak ada kesadaran
dalam dirinya bahwa hal tersebur dapat merugikan dirinya.
4. Tujuan Akhlak
Seluruh aktifitas manusia pastilah mempunyai tujuan masing-masing yang tujuan itu sesuai dengan kecenderungan hati nuraninya. Begitu juga
dengan akhlak itu sendiri mempunyai tujuan pula, yaitu : 1 Menurut Athiyah Al-Abrasyi mengatakan bahwa tujuan pendidikan
akhlak moral dalam islam adalah untuk membentuk orang-orang
36
A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, Bandung :CV.Pustaka Setia,1997, h. 18
yang bermoral baik keras dalam kemauan, sopan dalam berbicara dan perbuatan, mulia dalam tingkah laku, ikhlas, jujur, dan suci.
2 Menurut M. Ali Hasan tujuan pendidikan akhlak, yaitu : a Supaya dapat terbiasa melakukan yang baik dan terpuji,
menghindari yang buruk, jelek, hina dan tercela b Supaya hubungan menusia dengan Allah SWT dan sesama
manusia terpelihara dengan baik. c Dapat mengetahui batas-batas yang baik dan yang buruk serta
dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya. d Dapat memperoleh taufik dan hidayah karena dengan demikian
manusia dapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Menurut pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan
pendidikan akhlak adalah terciptanya usaha pembiasaan perbuatan terpuji dan terpelihara hubungan yang harmonis antara sesama manusia terutama
mendapat ridha Allah SWT.
5. Faktor-Faktor Penting dalam Pembentukkan Akhlak
Faktor penting dalam penentuan baik dan buruk tingkah laku seseorang yang dapat“ mencetak “ dan mempengaruhi tingkah laku
manusia dalam pergaulannya yang meliputi: 1 Manusia, manusia selaku makhluk yang istimewa dengan kelainan-
kelainannya dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya, memiliki kelebihan-kelebihan juga kekurangan-kekuragan tertentu. Disamping
itu karena manusia selaku pelaku akhlak yang memiliki kelebihan akal untuk berfikir dibandingkan makhluk ciptaan Allah lainnya.
2 Instinct naluri , naluri merupakan tabiat yang dibawa sejak lahir, jadi merupakan suatu pembawaan asli. Pandangan lain tentang “naluri”
ialah sifat yang dapat menimbulkan perbuatan yang menyampaikan pada tujuan dengan terpikir lebih dahulu ke arah tujuan itu tanpa
didahului latihan itu. 3 Kebiasaan, adalah perbuatan yang selalu diulang-ulang sehingga
menjadi mudah dikerjakan.
4 Keturunan, ada beberapa sifat yang biasa diturunkan, pada garis besarnya ada dua: a sifat jasmaniah, yakni kekuatan dan kelemahan
otot dan urat saraf orang tua dapat diturunkan kepada anak; b sifat- sifat rohaniah: yakni lemah atau kuatnya suatu naluri diturunkan pula
oleh orang tua yang kelak mempengaruhi tingkah laku anak cucunya. 5 Lingkungan, dalam hubungan ini lingkungan dibagi menjadi dua
bagian: 1 lingkungan alam yang bersifat kebendaan; 2 lingkungan pergaulan yang bersifat rohaniah.
6 Kehendak, salah satu kekuatan yang berlindung di balik tingkah laku manusia adalah kemauan keras ‘azam. Itulah yang menggerakkan
manusia berbuat dengan sungguh-sungguh. 7 Suara hati dhamir, fungsi dari suara batin adalah memperingatkan
bahayanya perbuatan buruk dan berusaha mencegahnya. 8 Pendidikan, yang dimaksud dengan pendidikan di sini ialah segala
tuntunan dan pengajaran yang diterima seorang dalam membina kepribadian. Pendidikan itu mempunyai pengaruh yang besar dalam
akhlak, sehingga ahli-ahli etika berpandangan bahwa pendidikan adalah faktor yang turut menentukan dalam etika, disamping faktor-
faktor yang sebelumnya telah diterangkan.
37
6. Ciri-Ciri Perbuatan Akhlak