Sumber Akhlak Macam - Macam Akhlak

perbuatan yang mengacu pada sikap lahiriah dan bathiniah sesuai dengan moral dan etika, karakter sebagai pembanding antara perbuatan kehidupan lahir dan bathin agar terwujud sifat perangai yang khusus untuk setiap manusia. Sedangkan, kode etik merupakan kumpulan peraturan-peraturan dari moral dan etika sebagai acuan dalam berperilaku dalam suatu masyarakat.

2. Sumber Akhlak

Akhlak bukan bersumber pada akal pikiran, karena akal pikiran hanyalah salah satu kekuatan yang dimiliki untuk mencari kebaikan atau keburukan serta keputusan berangkatnya dari pengalaman empiris lain diolah menurut kemampuan pengetahuannya. Oleh karena itu, keputusan yang diberikan oleh akal hanya bersikap spekulatif dan subyektif. Sumber akhlak juga sepenuhnya diserahkan kepada kepada hati nurani, meskipun hati nurani bisa dijadikan ukuran yang baik dan yang buruk, karena manusia diciptakan oleh Allah SWT, karena fitrah itulah manusia cinta kepada kesucian dan kecenderungan kepada kebenaran serta hati nurani selalu merindukan, dan mengikuti ajaran-ajaran Tuhan, karena kebenaran datangnya dari sumber yang mutlak yaitu Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT, dalam A-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 147 yang berbunyi :         Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, oleh sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. Namun, fitrah manusia tidak selalu terjamin dapat berfungsi dengan baik, karena pengaruh luar seperti pengaruh pendidikan dan lingkungan. Fitrah hanyalah merupakan potensi dasar yang perlu dipelihara dan dikembangkan. Banyak manusia yang fitrahnya tertutup sehingga hati nuraninya tidak dapat lagi melihat kebenaran.

3. Macam - Macam Akhlak

Akhlak merupakan kepribadian seorang muslim, ketika seorang itu telah meninggalkan akhlaknya, ketika itu pula jati dirinya masuk dalam jurang kehinaan. Oleh karena itu, akhlak dapat membedakan antara manusia dengan binatang, demikian akhlak pula nantinya bisa memberatkan timbangan kebaikan seseorang pada hari kiamat kelak. Sabda Rasulullah saw : ِﻣ ِﺔَﻣﺎَﯿِﻘﻟْا َمْﻮَﯾ ِﻦِﻣْﺆُﻤﻟْا ِﺪْﺒَﻌﻟْا ِناَﺰْﯿِﻣ ْﻲِﻓ ُلﺎَﻘْﺛَا ٍءْﻲَﺷ ْﻦِﻣﺎَﻣ ِﻖُﻠُﺨﻟْا ِﻦْﺴُﺣ ْﻦ Tidak ada satupun yang akan lebih memberatkan timbangan kebaikan seseorang hamba mukmin nanti di hari kiamat, selain akhlak yang baik. H.R. Tirmidzi 31 Untuk menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur hendaklah orang tua harus selalu memberikan teladan perilaku yang baik kepada anak dalam kehidupan sehari-hari serta orang tua harus selalu memotivasi dalam perilaku yang baik tersebut. Menurut para ulama akhlak terbagi menjadi dua macam, yaitu : a. Akhlak Mahmudah Akhlak mahmudah akhlak yang baik adalah segala tingkah laku manusia yang terpuji yang merupakan tanda kesempurnaannya kepada Allah S.W.T. karena akhlak yang terpuji lahir dari sifat-sifat terpuji pula. 32 Akhlak al-karimah atau akhlak yang mulia amat banyak jumlahnya, namun dilihat dari segi hubungan manusia dengan Allah dan manusia dengan manusia, akhlak yang mulia itu dapat dibagi kepada tiga bagian, yaitu : 1 Akhlak Kepada Allah Akhlak kepada Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah. Banyak yang 31 Abu daud, Kitab al-Adab Bab Fi Husn Al-Khuluq, No. 4166 32 Mahyudin, Kuliah Akhlak Tasawuf, Bandung :P.T. Pustaka Setia, 2006, h. 1 menjadi alasan manusia harus berakhlak baik kepada Allah, diantaranya sebagai berikut : a Karena Allah telah menciptakan manusia dengan segala keistimewaan dan kesempurnaannya. b Karena Allah telah memberikan perlengkapan pancaindera hati nurani dan naluri kepada manusia. c Karena Allah menyediakan berbagai bahan dan sarana kehidupan yang terdapat di bumi, seperti tumbuh-tumbuhan, air, udara, binatang dan lainnya. 2 Akhlak Yang Baik Terhadap Diri Sendiri Berakhlak yang baik kepada diri sendiri dapat diartikan menghargai, menghormati, menyayangi, dan menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya, karena apa yang telah diberikan oleh Allah S.W.T. kepada manusia akan dimintai pertanggung jawaban. Untuk menjalankan perintah Allah dan mengikuti teladan Nabi Muhammad s.a.w maka setiap umat islam harus berakhlak dan bersikap sebagai berikut : a Menghindari minuman keras b Menghindari perbuatan yang tidak baik c Memelihara kesucian jiwa d Pemaaf dan memberi maaf e Mempunyai perilaku yang sederhana dan jujur f Menghindari perbuatan tercela 3 Akhlak Yang Baik Terhadap Sesama Manusia Manusia adalah makhluk sosial artinya bergantung kepada orang lain. Untuk itu, ia perlu bekerjasama dan saling tolong menolong dengan orang lain dengan menciptakan suasana yang baik, saling berakhlak yang baik, diantaranya memberikan bantuan, pertolongan, menghargainya, dan lainnya. 33 b. Akhlak Madzmumah 33 Moh. Ardani, Nilai-Nilai AkhlakBudi Pekerti…, h. 49-57 Akhlak madzmumah akhlak yang buruk adalah segala tingkah laku manusia yang tercela ataupun perbuatan jahat yang bisa merusak imannya kepada Allah S.W.T. serta dapat menjatuhkan harga dirinya. 34 Berdasarkan petunjuk ajaran Islam, dijumpai berbagai macam akhlak tercela, di antaranya : 1 Berbohong, yaitu memberikan atau menyampaikan informasi yang tidak sesuai, tidak cocok dengan yang sebenarnya. Berbohong ada tiga macam, yaitu : berbohong dengan perbuatan, berbohong dengan lisan, dan berbohong dengan hati. 2 Takabur, yaitu merasa atau mengaku dirinya mulia, tinggi, melebihi orang lain sombong 3 Dengki, yaitu rasa atau sikap tidak senang atas kenikmatan yang diperoleh orang lain, dan berusaha untuk menghilangkan kenikmatan itu dari orang lain tersebut, baik dengan maksud supaya kenikmatan itu berpindah ke tangan sendiri atau tidak. 4 Bakhil kikir, yaitu orang yang sangat hemat dengan apa yang menjadi miliknya, tetapi hematnya demikian itu sangat sukar membagi apa yang dimilikinya itu untuk disedekahkan kepada orang lain. Sifat bakhil dihubungkan dengan hak milik berupa harta benda. 35 Menurut Imam Al-Ghazali tingkat keburukan akhlak dibagi menjadi empat macam, yaitu : 5 Keburukan akhlak yang timbul karena ketidaksanggupan seseorang mengendalikan nafsunya. 6 Perbuatan yang diketahui keburukannya, tetapi ia tidak bisa meninggalkannya karena nafsunya sudah menguasainya. 34 Mahyudin, Kuliah Akhlak…, h. 2 35 Moh. Ardani, Nilai-Nilai AkhlakBudi Pekerti…, h. 58-59 7 Keburukan akhlak yang dilakukan oleh seseorang, karena pengertian baik baginya sudah kabur sehingga perbuatan buruklah yang dianggap baik. 8 Perbuatan buruk yang sangat berbahaya terhadap masyarakat pada umumnya, sedangkan tidak terdapat tanda-tanda kesadaran begi pelakunya, kecuali hanya kekhawatiran akan menimbulkan pengorbanan yang lebih hebat lagi. 36 Berdasarkan pendapat Imam Al-Ghazali keburukan akhlak yang terjadi pada manusia disebabkan karena manusia itu sendiri tidak sanggup mengendalikan hawa nafsunya pada hal jihad terbesar adalah jihad hawa nafsu jika manusia itu mengikuti hawa nafsunya maka akan terjadi hal-hal yang buruk dalam dirinya. Meskipun manusia itu sudah mengetahui bahwa yang dilakukannya sudah jelas buruk baginya namun orang tersebut sudah dikuasai hawa nafsunya sehingga ia tidak biasa meninggalkan perbuatan tersebut. Kurangnya pengetahuan tentang perilaku yang baik terutama ilmu agama yang sebagai dasar penguat dalam dirinya sehingga perilaku yang buruk menjadi hal yang sudah biasa bagi dirinya dan di anggap baik menurut dirinya sendiri. Islam sangat melarang bagi para pengikutnya untuk berbuat keburukan Karena perilaku yang buruk berbahaya bagi orang- orang yang disekitarnya sehingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman di dalam masyarakat. Namun sangat disayangkan banyak orang yang melakukan hal yang buruk tetapi tidak ada kesadaran dalam dirinya bahwa hal tersebur dapat merugikan dirinya.

4. Tujuan Akhlak