baik mampu hidup dan berguna bagi masyarakat.
4
Dengan melihat usia anak didik yang masih kecil, sehingga perlu adanya penyempurnaan dalam tata cara ibadah
yang baik. Oleh sebab itu sekolah memberikan pendidikan tata cara ibadah kepada mereka seperti: shalat berjamaah, dengan dimulai dari tata cara berwudhu yang
benar, niat shalat, serta bacaan-bacaan shalat. Setiap satu minggu sekali yayasan Ar-rasyid mengadakan latihan ceramah
untuk siswa-siswi Pendidikan Anak Usia Dini PAUD. Hal ini dimaksudkan agar para siswa yang berada di lingkungan yayasan dapat mempunyai keberanian dan
mempunyai keterampilan dalam menyampaikan apa yang mereka dapatkan tentang ajaran agama. Hal ini adalah sebagai bekal mereka untuk berinteraksi
dengan masyarakat.
b. Program Sekolah Komunitas Ibu SKI
Program Sekolah Komunitas Ibu, ditujukan pada ibu-ibu fakir miskin yang berada disekitar yayasan Ar-rasyidAmrullah Ahmad menyebutkan bahwa
pemberdayaan masyarakat Islam adalah sistem tindakan nyata yang menawarkan alternatif model pemecahan masalah ummah dalam bidang sosial, ekonomi, dan
lingkungan. Usaha yang diterapkan Yayasan Ar-Rasyid dalam pemberdayaan kaum
dhua’fa adalah dengan melalui program pendidikan. Seperti yang dikutip oleh Soekidjo Notoatmodjo, yaitu pendidikan dan pelatihan adalah merupakan upaya
untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia.
5
4
M. Natsir Ali, Dasar-dasar Ilmu Mendidik Jakarta: Kalam Mulia, 1992.cet.ke-5, h.22
5
Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, 2003.
Dalam proses pembelajarannya, kegiatan program ini dilakukan oleh tiga orang tenaga pengajar tutor. Masing-masing tutor memiliki tugas yang berbeda,
tutor pertama memberikan teori-teori mengenai membaca dan menulis, tutor kedua menerangkan dan menjelaskan cara mengeja dan menghitung, tutor ketiga
mengajarkan keterampilan. Proses pembelajaran ini dilaksanakan 2 dua kali dalam satu minggu dan
berlangsung selama 4 empat jam untuk setiap pertemuan, yaitu dimulai pada pukul 09.00 sampai pukul 12.00.
Dalam pembelajaran yang disampaikan dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:
1. Tahapan Pengenalan Tahap pengenalan merupakan bentuk kegiatan tahap awal bagi para
peserta program Sekolah Komunitas Ibu SKI. Pada tahap ini peserta diberikan materi pengenalan berupa pengenalan huruf dan angka. Selain itu peserta juga
diberikan pemahaman cara mengeja huruf dan menjumlah angka. 2. Tahap Penyampaian
Dalam penyampaian materi, diperlukan suatu metode pengajaran yang tepat untuk mencapai tujuan dari pengajaran. Metode mengandung pengertian
srategi atau cara yang digunakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Adapun metode pengajaran yang digunakan dalam penyampaian materi pembelajaran, yaitu:
a. Metode Penyampain Materi Metode ini dilakukan oleh tutor untuk menyampaikan materi pelajaran
yang telah ditentukan dalam bentuk teori-teori mengenai membaca dan menulis, seperti mengenal angka, mengenal huruf, mengeja dan menghitung.
Tujuan dari metode ini agar para peserta program Sekolah Komunitas Ibu ini mengenal huruf dan angka, tapi juga dapat mengeja dan menghitung agar dapat
membaca dengan benar. b. Metode Praktek
Metode praktek ini adalah materi mengenai keterampilan, dalam pembelajaran ini peserta diajarkan membuat souvenir untuk pernikahan, hiasan
pita untuk kerudung, membuat bros, dan lain-lain. Tujuan dari metode praktek ini adalah agar peserta bukan saja bisa membaca dan menulis, tapi juga dapat
menguasai keterampilan baik dari teorinya sampai pada penguasaan prakteknya. Metode ini diterapkan agar peserta akan lebih mudah untuk mencapai hasil yang
diinginkan secara maksimal.
- Analisis mengenai Pelaksanaan Program Yayasan Ar-Rasyid Dalam Program Sekolah Komunitas Ibu
Dalam rangka memberdayakan kaum dhua’fa, salah satunya yaitu dengan mengembangkan perekonomianya, tidak hanya dengan memberikan bantuan-
bantuan yang bersifat sosial, tetapi fakir miskin diberikan juga pendidikan dan pelatihan keterampilan.
Yayasan Ar-rayid membuka kesempatan kepada fakir miskin di sekitar Sawangan Depok untuk dapat mengikuti program kegiatan keterampilan tanpa
dipungut biaya gratis. Program keterampilan ini dilaksanakan sebagai wujud nyata dari program
kegiatan yayasan Ar-rasyid di bidang pendidikan non formal. Program keterampilan membuat souvenir pernikahan, jilbab pita, dan bros, dianggap
menjadi kebutuhan bagi fakir miskin disekitar Sawangan Depok, untuk meningkatkan perekonomian fakir miskin.
Dalam pelaksanaannya program Sekolah Komunitas Ibu, dilaksanakan pada ruang aula yayasan Ar-rasyid. Suasana dalam ruangan aula sengaja dibuat
senyaman mungkin agar peserta Sekolah Komunitas Ibu lebih dapat konsentrasi dalam belajar membaca, menulis, mengenal huruf dan angka. Sedangkan untuk
praktek membuat keterampilan souvenir pernikahan, jilbab pita, dan bros, dilaksanakan pada ruangan terbuka, yaitu di halaman yayasan agar peserta lebih
santai dan tidak jenuh selama mengikuti kegiatan keterampilan. Untuk pembiayaan pelaksanaan program Sekolah Komunitas Ibu ini,
yayasan Ar-rasyid mendapat bantuan dana dari para donator tetap dan tidak tetap. Sedangkan tenaga pengajar atau tutor merupakan tenaga ahli di bidang
keterampilan dan pendidikan. Hasil pemberdayaan yang dilakukan oleh yayasan Ar-rasyid terhadap
peserta Sekolah Komunitas Ibu, adalah selain peserta bisa membaca, menulis, berhitung dan memiliki keterampilan, mereka juga dapat meningkatkan ekonomi
mereka dengan usaha berjualan jilbab, bros, dan pesanan souvenir untuk
pernikahan. Walaupun belum semua peserta bisa melakukan usaha tersebut, tetapi sebagian mereka menggunakan ilmu-ilmu mereka untuk pengembangan diri
mereka.
6
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa, pemberdayaan yang dilakukan yayasan Ar-rasyid terhadap peserta Sekolah Komunitas Ibu, yaitu selain
dalam bidang pendidikan seperti baca, tulis, dan berhitung, mereka juga mengajarkan keterampilan, sehingga peserta dapat mengembangkannya untuk
meningkatkan ekonomi mereka.
c. Program Majlis Taklim Ar-rasyid