kehidupan mereka, serta memberikan pendidikan baik yang bersifat umum maupun agama.
Namun di dalam masyarakat terdapat pula anak-anak yang mengalami hambatan dalam perkembangannya, baik disebabkan orang tuannya sudah tiada
tidak diketahui keberedaannya, atau nyata-nyata tidak mampu melaksanakan hak dan kewajibannya sehingga tidak terwujud kesejahteraan bagi anak-anak tersebut.
Anak-anak semacam inilah yang perlu mendapat perhatian, perawaan, dan binaan serta bantuan dari masyarakat dan lembaga sosial, termasuk anak-anak kaum
dhuafa yang berada di lingkungan yayasan. Untuk lebih mengetahui seberapa jauh peranan Yayasan Ar-Rasyid dalam
program pemberdayaan kaum dhuafa, maka penulis menuangkan bahasan ini dalam sebuah skripsi dengan judul: Peran Yayasan Yatim Piatu Ar-Rasyid dalam
Pemberdayaan Kaum Dhuafa di Sawangan Depok.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar masalah dalam penulisan skripsi ini tidak terlalu meluas, maka penulis membatasi masalah pada pemberdayaan yang dilakukan oleh Yayasan
Ar-Rasyid bagi kaum dhuafa yang tinggal di lingkungan yayasan. Berdasarkan batasan masalah di atas, penulis membatasi masalah sebagai
berikut: a.
Bagaimana kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Ar-Rasyid Sawangan Depok?
b. Bagaimana kegiatan pemberdayaan dapat dilaksanakan oleh Yayasan Ar-
Rasyid? c.
Apa saja hambatan yang dihadapi oleh Yayasan Ar-Rasyid dalam pemberdayaan kaum dhua’fa?
d. Seberapa jauh kegiatan pemberdayaan di Yayasan Ar-rasyid memberi
manfaat bagi masyarakat?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan
Ar-Rasyid Sawangan Depok. b.
Untuk mengetahui Bagaimana kegiatan pemberdayaan dapat dilaksanakan oleh Yayasan Ar-Rasyid.
c. Untuk mengetahui apa saja hambatan yang dihadapi oleh Yayasan Ar-
Rasyid dalam pemberdayaan kaum dhua’fa. d.
Untuk mengetahui seberapa jauh kegiatan pemberdayaan di Yayasan Ar-Rasyid memberi manfaat bagi masyarakat.
2. Manfaat Penelitian
Terkait dengan tujuan di atas, maka penelitian ini memiliki manfaat bagi: a.
Penulis, penelitian ini akan memeperluas wawasan intelektualitas tentang upaya yang dilakukan yayasan Ar-rasyid dalam pemberdayaan
kaum dhu’afa di Sawangan Depok.
b. Fakultas, penelitian ini menambah khasanah Ilmu Pengetahuan dan
literature pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
c. Yayasan, diharapkan menjadi acuan bagi Pengurus Panti Asuhan
Yayasan Yatim Piatu Ar-Rasyid di Sawangan Depok.
D. Metologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penyusunan sripsi ini adalah
penelitian kualitatif. Menurut Taylor Penelitian Kualitatif adalah Penelitian yang menggunakan data deskriftif berupa kata-kata tertulis lisan dari orang-orang atau
prilaku yang diamati.
4
Data deskriftif di sini maksudnya adalah data yang di dapat dari hasil penelitian di Yayasan Ar-Rasyid, baik dari data-data tertulis maupun
hasil wawancara. 2. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari tanggal 13 April 2009 sampai 10 juni 2009. Lokasi penelitian ini dilakukan di Yayasan Ar-rasyid Sawangan Depok.
3. Subjek dan Objek penelitian a. Subjek penelitian ini adalah peserta program pemberdayaan yayasan Ar-rasyid,
yaitu kaum dhua’fa yang berada di lingkungan Yayasan Ar-rasyid.
4
Moleong, Lexi J. Metode penelitian kualitatif: edisi revisi, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya 2000 cet,ke-1. hal:3.
b. Objek penelitian adalah kegiatan pemberdayaan kaum dhua’fa di Yayasan Ar- rasyid Sawangan Depok.
4. Sumber Data Sumber data penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Sumber data primer, merupakan data yang diperoleh dari panti asuhan
Yayasan Yatim Piatu Ar-Rasyid yang berkaitan tentang kegiatan pemberdayaan anak dhuafa.
b. Sumber sekunder, merupakan data-data yang diperoleh dari buku-buku,
majalah, dokumen-dokumen maupun dari benda-benda tertulis yang berhubungan dengan penelitian ini.
5. Teknik Pengumpulan Data a.
Observasi, adalah usaha untuk memperoleh dan mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan terhadap suatu kegiatan secara akurat,
serta memcatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.
b. Wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung
kepada responden. Wawancara adalah salah satu bagian yang terpenting dari setiap survai.
5
Dalam hal ini peneliti akan mewawancarai ketua panti asuhan, pengurus panti guna memperoleh data dan informasi tentang panti
asuhan terhadap masalah yang di teliti. Dengan demikian peneliti memperoleh informasi yang relevan tentang panti asuhan Ar-Rasyid pada
khususnya mengenai peran panti dalam pemberdayaan kaum dhuafa.
5
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES, 1989. h:192.
c. Dokumen, teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah
pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data yang didapat dari yayasan
Ar-Rasyid. 6. Teknik Keabsahan Data
Untuk memeriksa keabsahan data penulis menggunakan teknik Triangulasi. Teknik triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data tersebut, teknik triangulasi yang banyak
digunakan adalah pemeriksaan terhadap sumber lainya. Dalam hal ini, penulis menggunakan klien sebagai sumber pengecekan keabsahan data yang penulis
peroleh dari pengurusstaff Yayasan. 7. Teknik Analisa Data
Dalam menganalisa data penelitian ini, penulis menggunakan analisis deskriptif. Menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber dengan hasil
yang diperoleh pengamatan penulis secara langsung di lapangan. Kemudian mendeskripsikan temuan-temuan yang ada dengan berpedoman pada sumber-
sumber tertulis.
E. Tinjauan Pustaka