29
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Menurut Mujtahid 2006 : 1, bahasa adalah alat komunikasi yang sangat vital bagi manusia. Bahasa dipakai untuk menghubungkan perbedaan,
persamaan serta berbagai dialektika peradaban dari zaman kuno hingga zaman sekarang. Tanpa bahasa seolah-olah dunia ini terasa gelap gulita.
Begitu pentingnya bahasa, sehingga Wittgenstein menyebutnya sebagai paradikma.
Menurut Leonard Bloomfield dalam Nur Rofiah 2006 : 2, bahasa merupakan ekspresi dari ide, perasaan dan keinginan. Mempelajari
bahasa merupakan hal yang sangat penting, karena dari bahasa kita bisa mengetahui perkembangan teknologi, sosial dan budaya suatu bangsa. Seperti
yang telah kita ketahui di dunia ini, terdiri dari berbagai macam bangsa dan negara yang mempunyai bahasa nasional masing-masing seperti Bangsa
Indonesia menggunakan Bahasa Indonesia, Bangsa Inggris menggunakan Bahasa Inggris, Bangsa Jepang menggunakan Bahasa Jepang, Bangsa Cina
menggunakan Bahasa Cina, Bangsa Arab menggunakan Bahasa Arab dan sebagainya.
Salah satu bahasa yang sangat populer di kalangan umat Islam adalah Bahasa Arab karena bahasa ini adalah bahasa
Qur’aniah yang dipakai
1
30
dalam ibadah sehari-hari seperti tilawah Qur‟an, sholat, dan juga berdo‟a
pada Sang Khalik Allah SWT. Selain itu juga, Bahasa Arab merupakan bahasa pada dua pedoman umat Islam al-
Qur‟an dan al-Hadits, bahasa para nabi dan bahasa para penghuni syurga Abu hamzah Yusuf al-Atsary, 2007.
Maka sudah selayaknya bagi umat Islam untuk mempelajari Bahasa Arab sejak dini agar memudahkan dirinya dalam memahami ajaran agamanya
Nurlailah, 2006 : 1. Dalam belajar bahasa kita tidak hanya harus mengetahui arti kata
bahasa tersebut, tetapi ada juga tata bahasa yang harus kita perhatikan. Dalam bahasa Inggris kita kenal dengan istilah Granmar sedangkan dalam Bahasa
Arab kita kenal dengan istilah Nahwu-Sharaf. Ilmu Sharaf merupakan salah satu dari ilmu granmar Bahasa
Arab هي لا هي داا
adabiyatul arabiyyah. Secara bahasa Ilmu Sharaf diartikan sebagai Perubahan. Mengetahui sharaf atau mengkaji bentuk
perkataan adalah sangat penting dalam mempelajari Bahasa Arab karena dengan perubahan bentuk atau „sighah‟ suatu perkataan, maka perkataan itu
akan berubah. Dengan sharaf, kita bisa tahu dari mana suatu kata berasal. Minimal, orang yang mengerti sharaf Insya Allah tidak akan kesulitan
menggunakan kamus-kamus Bahasa Arab, mengingat metode pencarian kata dalam kamus Bahasa Arab berbeda sekali dengan kamus bahasa lain pada
umumnya. Sharaf atau dibaca Shorof adalah salah satu nama cabang ilmu
dalam pelajaran Bahasa Arab yang khusus membahas tentang perubahan
31
bentuk kata Bahasa Arab: kalimat. Perubahan bentuk kata ini dalam prakteknya disebut Tashrif. Oleh karena itu dinamakan Ilmu Sharaf
perubahan; berubah, karena Ilmu ini khusus mengenai pembahasan Tashrif pengubahan; mengubah Toha, 2010.
Jika dalam Bahasa Inggris kita akan menemukan contoh perubahan kata go menjadi go
– went – gone atau mungkin dalam bahasa Indonesia kita akan menemukan contoh perubahan kata tulis menjadi menulis
– tulisan – ditulis. Maka Ilmu Sharaf juga membahas bentuk perubahan suatu kata dasar menjadi kata yang lain. Meskipun terjadi perbedaan pendapat,
umumnya ulama Sharaf menjadikan fi’il madhi sebagai dasar dari suatu kata.
Fi’il madhi inilah yang akan berubah menjadi kata yang lain Al-Farmawy, 2010 : 1.
Bentuk perubahan kata dalam Bahasa Arab ada 35 bab. Setiap bab memiliki bentuk perubahan yang spesifik. Dan dari 35 bab terbagi
menjadi beberapa jenis berdasarkan jumlah huruf yang menyusun kata dasarnya. Salah satu di antaranya adalah Ats Tsulatsy Al Mujarrad tersusun
dari tiga kata saja yang terdiri dari 6 bab Al-Farmawy, 2010 : 2. Dengan adanya permasalahan, maka penulis mencoba untuk
membuat aplikasi pencocokan kata yang bisa menentukan wazan suatu kata sesuai dengan 6 bab dalam Ilmu Sharaf sehingga memudahkan pengguna
dalam mengetahui perubahan bentuk suatu kata tertentu. Hal ini dapat memudahkan mereka para pemula yang ingin belajar Bahasa Arab dan
mengetahui Ilmu Sharaf. Aplikasi ini adalah aplikasi yang berbasis web
32
sehingga dapat di akses via internet dan dapat dimanfaatkan oleh siapa saja yang ingin menggunakannya.
1.2. Perumusan Masalah