2
masalah tanpa masalah ”. Dengan motto tersebut diharapkan masyarakat
tidak lagi segan untuk datang ketempat ini. Dalam perspektif ekonomi, pegadaian merupakan salah satu alternatif
pendanaan yang sangat efektif karena tidak memerlukan proses dan persyaratan yang terlalu rumit. Bentuk pendanaan ini sudah ada sejak lama
dan sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pegadaian adalah satu- satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk
melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana kemasyarakat atas dasar hukum gadai.
1
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah Saw. Pernah menggadaikan baju besinya kepada orang yahudi untuk di tukarkan gandum.
Gadai sebagai salah satu kategori dari perjanjian hutang piutang, dimana kreditur harus menggadaikan barang jaminannya kepada debitur.
Islam merumuskan suatu sistem yang sama sekali berbeda dari sistem- sistem lainnya. Hal ini diantaranya nampak pada sistem ekonomi Islam yang
memiliki akar dari syariah yang menjadi sumber dan panduan dari setiap muslim dalam melaksanankan kegiatan ekonomi. Islam juga memiliki tujuan-
tujuan syariah al-maqashidu ash-syar’iyyah serta petunjuk oprasional untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan-tujuan itu sendiri mengacu pada kepentingan
manusia untuk mencapai kesejahtraan dan kehidupan yang lebih baik, juga memiliki nilai yang sangat penting bagi persaudaraan dan keadilan sosio-
1
Ma’ruf Amin, Mengatasi Masalah Dengan Penggadaian Syariah Jakarta: Renaisan,
2005, h. 12.
3 ekonomi, serta menuntut kepuasan yang seimbang antara kepuasan materi dan
kepuasan rohani.
2
Keberadaan pegadaian syariah pada awalnya didorong oleh perkembangan dan keberhasilan lembaga-lembaga keuangan syariah. Di
samping itu juga dilandasi oleh kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap hadirnya sebuah pegadaian yang menerapkan prinsip-prinsip syariah.
Minat masyarakat yang memanfaatkan jasa pegadaian syariah cukup besar. Pegadaian syariah tidak menekankan pada pemberian bunga dari barang
yang digadaikan. Meski tanpa bunga, pegadaian syariah tetap memperoleh keuntungan seperti yang sudah diatur oleh Dewan Syariah Nasional, yang
memberlakukan biaya pemeliharaan dari barang yang digadaikan. Biaya itu dihitung dari nilai barang, bukan dari jumlah pinjaman.
Pada umumnya masyarakat tidak memahami pemasaran, mereka melihat pemasaran sebagai sebuah penjualan. Padahal pemasaran ini
mempunyai arti lebih luas karena pemasaran adalah suatu proses yang teratur dan jelas untuk memikirkan dan merencanakan pasar. Proses pemasaran dapat
diterapkan tidak sekedar pada barang dan jasa, tetapi juga pada segala sesuatu yang dapat dipasarkan seperti ide, kejadian, organisasi tempat dan
kepribadian. Namun penting untuk ditekankan bentuk pemasaran tidak dimulai dengan suatu produk atau penawaran, tetapi dengan pencarian peluang
pasar.
3
2
Syahid Muhammad Baqir ash-Shadr, Keunggulan Ekonomi Islam, Jakarta: Pustaka Zahra, 2002, h. 163.
3
Hendra, dkk, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Jakarta: PT Prehanllindo, 1997. Jilid I, h. 18.
4 Sehubungan
dengan berkembangnya
dunia pemasaran
yang menimbulkan makin tingginya tingkat persaingan antara perusahaan-
perusahaan di Indonesia, maka perusahaan-perusahaan tersebut semakin berusaha untuk memperkuat strategi pemasarannya. Untuk dapat bertahan
dalam dunia bisnis yang kondisi persaingannya terus meningkat maka suatu perusahaan harus dituntut dapat menguasai pasar dengan menggunakan
produk yang telah dihasilkan. Seperti penulis ketahui pengetahuan masyarakat tentang keberadaan
pegadaian syariah sudah cukup baik. Karena pegadaian syariah saat ini tidak bisa terbilang baru dan kantor cabang syariahnya pun sudah lumayan banyak,
berdasarkan pengamatan di lapangan pertumbuhan pegadaian syariah menunjukan peningkatan yang pesat semenjak pertama kali didirikannya
Pegadaian Syariah yang dioprasikan pada 04 januari 2003 di Unit Layanan Gadai Syariah Cabang Dewi Sartika, Jakarta Timur, hingga saat ini 2010
sudah banyak Pegadaian Syariah yang didirikan hanya dalam waktu 7 tahun. Pegadaian Syariah Cabang Pondok Aren sendiri berdiri pada tanggal 29
Agustus 2005 dan menjadi cabang Pegadaian Syariah yang ke empat.
4
Berada dalam lingkup kordinasi kantor wilayah utama Jakarta bersama dengan 96
kantor cabang lainnya yang ada di Jabodetabek Banten. Pondok Aren sendiri merupakan salah satu kecamatan di wilayah kabupaten Tangerang di
provinsi Banten, yang mana di wilayah ini pun telah berdiri kantor-kantor cabang Pegadaian Konvensional. Pembentukan CPS di Pondok Aren ini
berlandas atas hasil survey Perum Pegadaian, yang menitikberatkan pada
4
Wawancara dengan Reza Habibie selaku Pengelola Unit peninggilan anak cabang dari PERUM pondok Aren. Jakarta 15 April 2011.
5 pertimbangan bahwasanya kecamatan ini lebih memiliki psikoreligi yang kuat
antar sesame muslim sebagai mayoritas penduduknya. Sehingga hal tersebut dinilai potensial untuk menghadirkan produk gadai syariah kepada
masyarakat, yang dalam usahanya ternyata tidak mudah lantaran masih banyak presepsi sebagian masyarakat yang memandang sebelah mata terhadap
praktek gadai, dari itu komitmen CPS selalu berupaya untuk membuktikan praktik gadai yang syariah, modern, dan efektif.
Sehingga penulis ingin mengetahui lebih dalam perkembangan yang terjadi di Pegadaian Syariah Pondok Aren dan strategi pemasaran seperti apa
yang digunakan oleh Pegadaian syariah atas produk khususnya produk Ar- Rum Gadai Syariah sehingga tumbuh menjadi pesat dan dapat menarik minat
nasabah dalam menggunakan jasa tersebut. Dalam menarik minat nasabah memang tidak hanya dipengaruhi oleh strategi pemasaran yang digunakan
oleh pegadaian syariah. Ada beberapa faktor lain yang mempengaruhinya seperti kebutuhan nasabah yang mendesak yang memerlukan proses pencairan
dana yang cepat, nasabah yang menginginkan transaksi gadai tanpa adanya unsur riba bunga di dalamnya, dan lain sebagainya.
Karenanya dalam penilitian ini penulis akan menganalisa upaya pemasaran perusahan jasa dalam memberikan kemudahan bagi nasabah
pegadaian yang ingin mendapatkan biaya untuk pembiayaan usahanya yakni berupa kredit Fidusia. Dimana penulis memberikan perhatian pada sektor
perusahaan jasa yang diselenggarakan oleh Perum Pegadaian yang secara dominannya memiliki lingkup bisnis yang tergolong strategis, dikarenakan
selain masih menjadi icon sentral dari usaha pegadaian nasional tentunya juga perusahaan ini telah sejak lama mampu melayani masyarakat dari tahun ke
6 tahun dalam hal bantuan pembiayaan konsumtif maupun produktif. Namun
sisi terang yang masih belum banyak terjabarkan tetaplah menjadi konsentrasi penulis untuk menelaah usaha perusahaan ini dalam menjangkau persepsi para
nasabahnya di setiap track record yang telah mereka capai tentunya akan sangat bermanfaat bagi dunia akademisi untuk lebih luas membuka wawasan
secara inklusif apabila sektor bisnis ini ikut menjadi perhatian bersama. Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka penulis
dengan amat tertarik untuk meneliti lebih gamblang mengenai “Strategi Pemasaran Produk
Ar-Rum Ar-rahn Untuk Usaha Mikro Kecil Cabang Pegadaian Syariah Pondok Aren-Tangerang Selatan Banten”.
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah