68 barang jaminan, maka nasabah tersebut akan diberikan diskon ijarah yang
besarnya akan ditetapkan sesuai dengan uang pinjaman. Menurut SE. No. 19US.1002008 tentang petunjuk pelaksanaan
SK 07US.1.002008 perihal penggolongan marhun bih dan tarif biaya Administrasi pada kantor cabang Pegadaian Syariah.
3. Strategi dalam Bidang Distribusi
Mengenai saluran distribusi Pegadaian Syariah telah membuka UPC Unit Pelayanan Cabang kecil agar mudah dijangkau oleh nasabah
yang membutuhkan dana cepat untuk kebutuhan produktif maupun konsumtif.
Saat ini CPS Pondok Aren telah memiliki 6 Unit Kantor Pegadaian Syariah, strateginya dengan cara mendekatkan produk penulis kepada
masyarakat dengan membuka unit-unit bisnis kantor cabang Pegadaian Syariah Pondok Aren dibangun di tempat-tempat seperti komplek, pasar,
dan jalan-jalan raya atau utama yang mudah dijangkau oleh nasabah dan perumahan yang mayoritas memiliki usaha. Sehingga mendukung
pendapatan kantor CPS Pondok Aren.
4. Strategi Dalam Bidang Promosi
Promosi dilakukan oleh tiga pihak PERUM Pegadaian: a. Kantor Pusat PERUM Pegadaian KPPP, melalui lembaga media
elektronik seperti tv, radio, surat kabar dan lain-lain yang sifatnya mencakup wilayah seluruh Indonesia dan dalam bentuk kata-kata atau
69 gambar yang tertuang dalam buku atau majalah pegadaian, spanduk,
brosur, dan lain-lain. b. Kantor wilayah KANWIL, kegiatannya mencakup kantor wilayah
oprasional sewilayahnya dengan media kegiatan- kegiatan yang bersifat wilayah. Seperti seminar, jalan sehat bersama. CPS Pondok
Aren sendiri adalah KANWIL yang ke sepuluh dari tiga belas KANWIL dan wilayah kerjannya meliputi JAK-SEL, JAK-UT, JAK-
BAR, dan BANTEN. Produknya bisa membuat banner, spanduk, baleho, dan brosur.
c. Melalui penjualan pribadi personal selling, yaitu promosi yang dilakukan oleh karyawan Pegadaian Syariah pondok Aren dalam
melayani, mensosialkan atau menjalankan kelebihan produk- produk gadai syariah kepada nasabah yang datang langsung ke pegadaian
syariah. d. Melalui publisitas publicity, yaitu promosi dengan cara menjadi
sponsor untuk kegiatan-kegiatan yang membutuhkan dana, dan membuka stand di kegiatan tersebut. Dengan menerima mahasiswa
magang dan
observasi juga
merupakan salah
satu cara
mempromosikan Pegadaian Syariah Pondok Aren. e. Pihak Pegadaian Syariah Cabang Pondok Aren melalui periklanan baik
majalah, brosur, spanduk, dan media lainnya melakukan berbagai upaya, agar menarik minat nasabah untuk menggunakan produk gadai
syariah yang ditawarkan oleh Pegadaian Syariah Pondok Aren dengan memberitahukan manfaat ataupun keuntungan yang dapat diperoleh
70 dari produk- produk yang di keluarkan oleh Pegadaian Syariah Pondok
Aren. Promosi yang dilakukan dengan publisitas melalui kegiatan amal
yang dilakukan, diharapkan agar masyarakat dapat melihat bahwa Pegadaian Syariah peduli akan masyarakat yang kurang mampu, dan
peduli akan kegiatan positif yang dilakukan oleh masyarakat. Di dalam perkembangannya CPS Pondok Aren mempunyai
perkembangan yang cukup pesat dan sudah memiliki citra yang baik di mata masyarakat karena dengan adanya Pegadaian khususnya Pegadaian
Syariah Cabang Pondok Aren ini dapat membantu likuiditas masyarakat ketika mereka membutuhkan uang dengan cepat maka mereka bisa datang
langsung ke Pegadaian karna prosesnya sangat mudah dan cepat bila dibandingkan dengan Bank yang prosesnya membutuhkan waktu cukup
lama dengan persyaratan yang lumayan sulit, selain itu juga untuk menghindari Riba agar masyarakat tidak beralih ke Reintenir lintah darat
karena bunganya besar. Jika ditanya apakah pegadaian syariah bisa mensejahterakan masyarakat? Pegadaian Syariah belum bisa dibilang
untuk mensejahtrakan masyarakat, karena bukan untuk bisnis akan tetapi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Berdasarkan, strategi yang digunakan oleh Pegadaian Syariah Cabang Pondok Aren, maka dapat dibuat kesimpulan: produk, distribusi,
promosi, dan harga. Keempat strategi pemasaran yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah Cabang Pondok Aren sudah diatur dalam Pedoman
71 Operasional Gadai Syariah yang berlaku umum, tetapi bergantung kondisi
cabang yang berbeda-beda. Yang terkait dalam strategi pemasaran ini adalah dewan direksi perum pegadaian yang membuat strategi secara
umum dan seluruh pegawai pegadaian syariah bertanggung jawab dalam melakukan pemasaran atas produk gadai syariah tersebut. Dan dari ke
empat strategi tersebut yang paling berjalan adalah strategi produk dan strategi distribusi dimana Pegadaian Syariah khususnya cabang Pondok
Aren yang selalu menghadirkan produk-produk baru yang sangat membantu masyarakat baik untuk keperluan sehari-hari maupun untuk
modal usaha. Sedangkan, dari strategi distribusi Pegadaian Syariah sudah memiliki banyak UPC Unit Pelayanan cabang kecil agar mudah
dijangkau oleh nasabah yang membutuhkan dana cepat untuk kebutuhan produktif maupun komsuftif. Saat ini CPS Pondok Aren telah memiliki 6
Unit Kantor Pegadaian Syariah sehingga lebih mendekatkan produk- produk Pegadaian kepada masyarakat. Untuk mengevaluasi strategi
pemasaran yang diterapkan di Pegadaian Syariah Cabang Pondok Aren maka diadakan evaluasi setiap bulannya. Jika salah satu strategi ada yang
tidak mengenai sasaran dan target maka strategi tersebut di rubah dan dicari strategi baru.
Strategi yang paling berjalan adalah strategi produk dan strategi distribusi.
Berikut ini akan disajikan tabel-tabel perkembangan pada Pegadaian Syariah.
72 Dan untuk lebih jelasnya mengenai perkembangan CPS Pondok
Aren dapat dilihat melalui data sbb:
Tabel 1 Perkembangan Uang PinjamanOmzet Usaha Syariah
TAHUN 2005 SAMPAI 2010 BulanTahun
Uang PinjamanOmzet Pertumbuhan
Agustus-Desember 2005 1.061.372.000
Januari-Desember 2006 10.131.608.000
85.5 Januari- Desember 2007
16.475.439.000 Januari- Desember 2008
26.288.268.000 62.6
Januari- Desember 2009 33.768.983.000
Januari- Desember 2010 36.160.479.500
59.5 Sumber CPS Pondok Aren
Berdasarkan tabel 1 di atas strategi yang pegadaian lakukan telah mampu menarik minat nasabah, ini terbukti dengan peningkatan jumlah
uang pinjamanomzet, tabel 1, sebesar 85,5 pada periode Agustus- Desember
2005 ke periode Januari-Desember 2006 yakni dari
Rp.1.061.372.000 menjadi Rp.10.131.608.000 dan peningkatan sebesar 62,6 pada periode Januari-Desember 2006 ke peroide Januari-Desember
2007 yakni dari Rp.10.131.608.000 menjadi Rp.16.475.439.000 kemudian peningkatan sebesar 59,5 pada periode Januari-Desember 2009 yakni
dari Rp.26.288.268.000 menjadi Rp.33.768.983.000, sedangkan pada periode Januari-Desember 2009 sampai periode Januari-Desember 2010
yakni dari Rp.33.768.000 menjadi Rp.36.160.479.500. Dalam 1 bulan saja omzet gadai syariah bisa mencapai 3 sd 4 milyar rupiah perbulannya.
73 Peningkatan omzet yang terjadi di Pegadaian Syariah Cabang
Pondok Aren, selain karena faktor strategi pemasaran yang dilakukan dapat juga terjadi karena musim pendaftaran ulang siswa sekolah sebagai
salah satu pemicu meningkatnya omzet Rahn, karena para orang tua banyak yang membutuhkan uang secara cepat untuk mendaftar ulang
anak-anaknya dan mereka memilih untuk menggadaikan barang berharga miliknya. Pada saat musim menjelang lebaran, masyarakat banyak yang
pulang kampong. Jadi hal ini menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk menitipkan barang-barang berharga mereka sebagai langkah aman.
Tabel 2 Pertumbuhan Jumlah Barang Jaminan
Pegadaian Syariah Cabang Pondok Aren TAHUN 2005-2010.
Pertumbuhan BulanTahun
Jumlah Unit +-
Agustus-Desember 2005 855
- -
Januari- Desember 2006 7.917
7.062 83.9
Januari- Desember 2007 11.904
3.987 50.3
Januari- Desember 2008 14.790
2.886 24.2
Januari- Desember 2009 15.277
487 3.2
Januari- Desember 2010 14.727
550 3,6
Sumber CPS Pondok Aren Berdasarkan dari tabel 2 pertumbuhan barang jaminan di atas maka
dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan jumlah barang jaminan yang dimiliki Pegadaian Syariah Pondok Aren terjadi penurunan yang sangat
signifikan yakni dari 83 menjadi 3,6 hal tersebut disebabkan. Pertama, Kantor Cabang Pegadaian Pondok Aren sudah membuka unit-unit atau
74 UPC yang sudah banyak tersebar ke pelosok-pelosok kampung sehingga
bila sebelumnya para nasabah melakukan transaksi gadainya ke CPS Pondok Aren sekarang banyak nasabah yang lebih memilih menggadaikan
barangnya ke unit-unit pegadaian syariah karena lebih dekat jaraknya. Kedua, Adanya selektifitas barang jaminan yang diterima oleh pihak
pegadaian, maksudnya tidak semua jenis barang dapat di gadaikan. Barang –barang yang tidak dapat digadaikan misalnya sepeda, sepeda motor. hal
tersebut dikarenakan tempat penyimpanan kantor yang tidak memadai maka dari itu semenjak tahun 2009 barang-barang tersebut tidak dapat
digadaikan. ketiga, Selain sepeda motor jenis merk handphone pun diseleksi, pegadaian hanya menerima merk-merk yang menurut pegadaian
masih mempunyai harga jual tinggi seperti Nokia dan Sony Ericson. Keempat, pindahnya kantor Cabang Pondok Aren yang sebelumnya di
Depan komplek PJMI sekarang pindah ke JL. Ceger Raya no.52. D, Pondok Karya kecamatan Pondok Aren. Hal tersebut yang menyebabkan
nasabah sulit menemukan alamat kantor yang baru, karena nasabah banyak yang tidak mengetahui tempatnya. Kelima, adanya penggabungan barang
jaminan yang sebelumnya di pisah-pisah menjadi beberapa kantong sekarang di jadikan satu kantong misalnya, yang sebelumnya satu kantong
itu berisi 1 juta dan nasabah tersebut memiliki lima kantong yang semuanya sama berisi 1 juta semua. Sekarang kelima kantong tersebut
digabung menjadi satu kantong yakni menjadi 5 juta. Hal itu yang menjadi salah satu penyebab jumlah barang jaminan menjadi menurun karena
75 adanya penggabungan kantong tersebut. Keenam, semakin banyaknya
persainngan di luar seperti Bank-bank Syariah yang sekarang telah membuka produk gadai sehingga banyak nasabah yang beralih dari
pegadaian ke Bank-bank tersebut.
88
Tabel 3 Pertumbuhan Jumlah Nasabah
Pegadaian Syariah Cabang Pondok Aren TAHUN 2005-2010.
Pertumbuhan Bulan Tahun
Jumlah Nasabah
+-
Agustus- Desember 2005 517
- -
Januari- Desember 2006 1.125
608 18.6
Januari- Desember 2007 1.333
208 18.4
Januari- Desember 2008 1.405
72 5.4
Januari- Desember 2009 1.527
122 8.6
Januari- 2 November 2010 1.176
351 22.9
Sumber CPS Pondok Aren Berdasarkan tabel 3 yang sudah dilampirkan di atas, maka dapat di
ketahui pertumbuhan jumlah nasabah produk gadai syariah terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan yang terjadi dari
tahun 2005 ke tahun 2006 sangat pesat, dan terus mengalami peningkatan hingga saat ini dan belum pernah mengalami penurunan. Hal ini di
karenakan, banyaknya tuntutan hidup yang harus ditanggung oleh masyarakat seperti biaya makan sehari-hari, biaya masuk sekolah atau
kampus, ataupun untuk modal usaha industrinya dan masih banyak lagi alasan-alasan masyarakat untuk menggadaikan barangnya.
88
Wawancara dengan Bpk. Nawiri selaku manager di CPS Pondok Aren pada tanggal 21 Mei 2011.
76
Tabel 4 Data Nasabah ARRUM.
Bulan Tahun
Jumlah Nasabah Besar Pinjaman
Desember 2009
2 Orang 20.000.000,-
Desember 2010
5 Orang 42.400.000,-
Maret 2011
1 Orang 13.100.000,-
Sumber CPS Pondok Aren Lalu berdasarkan tabel 4 yakni jumlah Nasabah Arrum mengalami
peningkatan yang sangat signifikan yakni, pada periode Desember 2009- desember 2010 dari 2 orang nasabah dengan besar pinjaman Rp.
20.000.000 menjadi 5 orang dengan besar pinjaman meningkat menjadi Rp. 42.400.000, semua itu dikarenakan banyak masyarakat yang tertarik
dengan manfaat dan peluang yang dapat diperoleh diproduk Arrum ini. Selain itu, banyak masyarakat yang ingin mengembangkan usahanya
menjadi lebih baik dan berkembang lebih pesat tentunya dengan kredit yang diberikan di produk Arrum ini. Akan tetapi, pada periode desember
2010-Maret 2011 terjadi penurunan secara drastis yakni dari 5 nasabah dengan besar pinjamana Rp. 42.400.000 turun menjadi 1 nasabah dengan
besar pinjaman Rp. 13.100.000, hal tersebut disebabkan karena nasabah tidak mampu membayar hutang-hutangnya sehingga tidak menyalurkan
pinjaman untuk sementara waktu karena pihak pegadaian akan berkonsentrasi terlebih dahulu kepada para nasabah-nasabah yang macet
dalam membayar angsurannya.
89
89
Wawancara dengan Ka. Asep, selaku Penaksir di Perum Pegadaian Pondok Aren. Jakarta 09 Mei 2011.
77
B. Faktor Pendukung dan Penghambat CPS Pondok Aren Melalui Pendekatan SWOT