Syarat Gadai Syariah Persamaan dan Perbedaan Gadai Syariah dan Gadai Konvensional

44 b. Shigat Adalah ucapan berupa ijab dan qabul c. Marhun bih utang, yaitu sejumlah dana yang diberikan murtahin kepada rahin atas dasar besarnya tafsiran marhun d. Marhun barang yang digadaikan, yaitu barang yang digunakan rahin untuk dijadikan jaminan mendapatkan uang.

4. Syarat Gadai Syariah

a. Shigat, syarat shigat adalah shigat tidak boleh terikat dengan syarat tertentu dan dengan masa yang akan datang. Misalnya, rahin mensyaratkan apabila tenggang waktu marhun bih habis dan marhun bih belum terbayar, maka rahn dapat diperpanjang satu bulan. Kecuali jika syarat tersebut mendukung kelancaran akad maka diperbolehkan seperti pihak murtahin minta agar akad itu disaksikan oleh dua orang. b. Orang yang berakad. Baik rahin maupun marhun harus cakap dalam melakukan tindakan hukum, baligh dan berakal sehat, serta mampu melakukan akad. Bahkan menurut ulama Hanafiyyah, anak kecil yang mumayyiz dapat melakukan akad, karena ia dapat membedakan yang baik dan yang buruk. c. Marhun bih 1. Harus merupakan hak yang wajib dikembalikan kepada murtahin; 2. Merupakan barang yang dapat dimanfaatkan, jika tidak dapat dimanfaatkan, maka tidak sah. 3. Barang tersebut dapat dihitung jumlahnya. 45 d. Marhun 1. Harus berupa harta yang dapat dijual dan nilainya seimbang dengan marhun bih. 2. Marhun harus mempunyai nilai dan dapat dimanfaatkan. 3. Harus jelas dan spesifik. 4. Marhun itu secara sah dimiliki oleh rahin. 5. Merupakan harta yang utuh, tidak bertebaran dalam beberapa tempat. 67

5. Persamaan dan Perbedaan Gadai Syariah dan Gadai Konvensional

Apabila membandingkan produk gadai syariah versi Bank Syariah Mandiri dengan pegadaian konvensional, maka pegadaian syariah dapat menjadi alternatif bagi orang yang membutuhkan dana murah, cepat, dan sesuai hukum Islam. Biaya gadai dimaksud, hanya 4 selama dua tahun, jauh lebih kecil dari bunga di Perum Pegadaian yang mencapai 14 per empat bulan. Keabsahan prinsip syariahnya dapat dilihat pada keputusan fatwa Dewan Syariah Nasional majlis Ulama Indonesia DSN-MUI No: 09DSN-MUIIV2000 tentang pembiayaan Ijarah dan fatwa lainnya yang berkaitan gadai. 68 1. Jasa Gadai Syariah Pegadaian mengeluarkan produk berbasis syariah yang disebut dengan gadai syariah. Gadai syariah dimaksud, dalam istilah bahasa 67 Amin Ma’ruf. 2005. Mengatasi Masalah Dengan Penggadaian Syariah. Jakarta: Renaisan, h. 25. 68 Bandingkan uraian Mesti Sinaga, Kun Wahyu, Ariyanto Widhinugraha, dan Cipta w.,DanaMurah dari Bank Syariah Menyorot Produk gadai Syariah Versi bank Syariah Mandiri, Dikutip dari internet, www.yahoo.com 23 april 2011. 46 Arab disebut Rahn. Rahn tersebut, beroprasional berdasarkan prinsip syariah sehingga tidak mengenakan bunga tetapi menggunakan pendekatan bagi hasil yang dikenal dengan istilah mudharabah atau Fee based income. Pegadaian syariah sebagai penerima gadai disebut murtahin dan pemberi gadai disebut rahin. Rahin akan mendapatkan surat bukti gadai rahn berikut dengan akad pinjam-meminjam yang disebut akad gadai syariah dan akad sewa tempat ijarah. Dalam akad gadai syariah disebutkan bahwa jangka waktu akad tidak diperpanjang maka penggadai menyetujui agunan marhun miliknya dijual oleh pegadaian murtahin guna melunasi pinjaman. Sedangkan akad sewa tempat ijarah merupakan kesepakatan antara pegadai dengan penerima gadai akan mengenakan jasa simpan. Pegadaian memiliki banyak produk yang mungkin cocok buat seseorang yang membutuhkan dana dalam jangka pendek.” Tak kenal maka tak sayang” demikian kata pepatah, sehingga ada baiknya sebelum seseorang membutuhkan uang yang mendesak, seseorang benar-benar “kepepet” membutuhkan modal maka tidak ada salahnya untuk meluangkan waktu sebentar ke kantor pegadaian terdekat dari tempat tinggal seseorang untuk menanyakan syarat-syarat dan prosedur yang ada serta daftar barang yang diterima sebagai jaminan gadai. Tujuannya adalah suatu waktu ketika membutuhkan dana maka alternatif pegadaian dapat menjadi sarana yang efektif dan efisien dalam memperoleh pendanaan jangka pendek. Prinsipnya, jangan 47 terkungkung dengnan alteernatif pendanaan yang biasa digunakan. Ada baiknya “buka mata dan buka telinga” sehingga akan semakin banyak informasi yang didapat serta semakin mengetahui beberapa alternatif sumber pendanaan yang diperlukan. Prinsip “sedia payung sebelum hujan” dan “malu bertanya sesat dijalan” sungguh sangat relevan dalam kehidupan sosial seseorang sehari-hari. 69 Pegadaian konvensional memungut biaya dalam bentuk bunga yang bersifat akumulatif dan berlipat ganda, pegadaian konvensional menarik bunga 10-14 untuk jangka waktu emapt bulan, plus asuransi sebesar 0,5 dari jumlah pinjaman. Jangka waktu empat bulan itu dapat terus diperpanjang, selama nasabah mampu membayar bunga. Lain halnya pegadaian syariah, tidak berbentuk bungna, tapi berupa biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaaan, dan penaksiran. Singkatnya, biaya gadai syariah lebih kecil dan hanya sekali dikenakan, pegadaian syariah hanya memungut biaya termasuk asuransi barang sebesar 4 untuk jangka waktu dua bulan. Apabial lewat dua bulan nasabah tidak mampu menebus barangnya, masa gadai bisa diperpanjang dua periode. Jadi, total waktu maksimalnya enam bulan. “Tidak ada tambahan pungutan biaya untuk perpanjangan waktu,’’ tapi, jika melewati masa enam bulan, BSM akan langsung mengeksekusi barang gadai. 70 69 Zainuddin Ali. Hukum Gadai Syariah, Jakarta; Sinar Grafika 2008, Cet 1, h. 79. 70 Sunarto Zulkifli, Kepala Pengembangan Produk BSM Bank Syariah Mandiri. 48 2. Jasa Gadai Konvensional Pegadaian konvensional memberikan pinjaman kepada warga masyarakat mulai dari Rp 10.000,00 sampai Rp20 juta per surat gadai. Namun demikian, pegadaian juga memiliki produk untuk pinjaman diatas Rp 20 juta. Perhitungan bunga dilakukan setiap 15 hari. Sebagai contoh, bila seseorang menggadaikan suatu barang dan kemudian menerima kredit gadai sebesar Rp 1.000.000,00 maka setiap 15 hari kedepan, bila bunga yang dikenakan 1.5 per 15 hari, orang dimaksud mesti membayar bunga sebesar Rp 15 ribu per lima belas hari. Yang unik dan mungkin sedikit merugikan bagi nasabah pegadaian adalah bila seseorang ingin melunasi misalnya dalam jangka waktu 17 hari maka orang itu akan dikenakan bunga untuk 30 hari. Mengapa? Karena pegadaian menghitung bunga setiap 15 hari dan untuk setiap kelebihannya akan dibulatkana menjadi 15 hari sehingga nasabah ahrus benar-benar menaati jadwal pembayaran bunga sesuai dengan waktunya. Juga bila nasabah ingin menebus kembali barang yang digadaikan, sebaiknya sesuai dengan pola waktu 15 harian. Jangka waktu pinajaman diberikan oleh pegadaian selama 4 empat bulan. Apabila telah melewati pinjaman, nasabah dapat memperpanjang dengan membayar sewa modal bunga atau dapat menebus barang jaminannya. Apabila kedua hal tersebut tidak dilaksanankan maka pegadaian berhak untuk melelang barang jaminan. Nasabah masih diberi hak mendapatkan uang lelang jika hasil lelang yang diterima 49 melebihi nilai utang pokok ditambah sewa modal dan biaya lelang yang diterima melebihi nilai utang pokok ditambah sewa modal dan biaya lelang. Sebaliknya, jika hasil lelang lebih kecil dibandingkan kewajiban nasabah, kekurangan itu menjadi resiko yang ditanggung oleh pegadaian. 71 Sedangkan persamaan antara pegadaian syariah dan konvensional adalah jangka waktu jatuh tempo yaitu sama-sama 120 hari. Jika setelah 120 hari sipeminjam tidak membayar hutangnya, maka barang jaminan akan dijual atau dilelang. Tetapi nasabah diberi waktu tambahan selama 2 hari karena sebelum dilelang dibuat dahulu panitia lelang. Pada saat hari pelelangan, nasabah masih diberi kesempatan dan tambahan waktu selama 2 jam jika ingin menebus barang jaminannya. Jika tidak ditebus maka barang jaminan tersebut dilelang. Uang pelelangan tersebut digunakan untuk membayar hutang rahin. Jika hasil lelang tersebut mengalami kelebihan akan dikembalikan oleh nasabah, tetapi apabila uang kelebihan tersebut tidak diambil dalam waktu satu tahun, maka uang kelebihan tersebut akan dimasukkan ke dalam dana ZIS Zakat, Infaq, Shadaqah pegadaian syariah, sedangkan pada pegadaian konvensional uang kelebihan yang tidak diambil akan menjadi milik pegadaian. Dan apabila dari hasil lelang tersebut ternyata kurang untuk membayar hutang, maka nasabah diharuskan membayar sisa hutangnya. 71 Bandingkan uraian Mesti Sinaga, Kun Wahyu, Ariyanto Widhinugraha, dan Cipta w.,Dana Murah dari Bank Syariah Menyorot Produk gadai Syariah Versi bank Syariah Mandiri, Dikutip dari internet, www.yahoo.com 23 April 2011. 50

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH PONDOK AREN-

TANGERANG SELATAN BANTEN

A. Sejarah Singkat Pegadaian dan Perkembangannya

Gadai merupakan praktik transaksi keuangan yang sudah lama dalam sejarah peradaban manusia. Sistem rumah gadai yang paling tua terdapat di Negara Cina pada 3.000 tahun silam, juga di benua Eropa dan kawasan Laut Tengah pada zaman Romawi dahulu. Di Indonesia, praktik gadai baru berumur ratusan tahun sejak tahun 1746, warga masyarakat telah terbiasa melakukan transaksi utang-piutang dengan jaminan barang bergerak. 1 Berdasarkan catatan sejarah yang ada, lembaga pegadaian dikenal di Indonesia sejak tahun 1746 yang ditandai dengan Gubernur Jenderal VOC Van Imhoff mendirikan Bank Van Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia tanggal 20 agustus 1746. Pada saat Inggris mengambil alih pemerintah 1811-1816 Bank Van Leaning milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari pemerintah setempat. Pada saat Belanda berkuasa kembali dikeluarkan Staatblad stbl No. 131 tanggal 12 maret 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi