15 Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa mereka sesungguhnya akan kembali kepadanya dan akan menerima hasil perbuatan mereka di dunia. Orang
yang saleh, yang patuh mengerjakan perintah-Nya akan dimasukkan ke dalam surga, sedang orang yang durhaka dan banyak berbuat maksiat akan dimasukkan
ke dalam neraka. Dari sini dapat disimpulkan bahwa:
1. Allah akan memperlihatkan kepada manusia di akhirat nanti catatan
perbuatannya 2.
Bila ia mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik maka ia akan menerima buku catatan amal perbuatannya dengan tangan kanannya dan
akan dimasukkan ke dalam surga. 3.
Bila ia mengerjakan perbuatan-perbuatan buruk dan maksiat maka ia akan menerima buku catatan amal perbuatan-perbuatannya dengan tangan
kirinya dari belakangnya dan akan dimasukkan ke dalam neraka.
II. Manusia Mengalami Proses Kehidupan Tingkat Demi Tingkat
قفَشلا مّْقأ ا ف -
قس ام ْيَلا -
قَّا ا ر قْلا -
ع ًاقبط َ بكْرتل قبط
- مْ ي ال ْم ل ا ف
- دجّْي ال آْرقْلا م ْي ع رق ا
- يَّلا
ِّّي ْا رفك -
ع ي ا م ْعأ هَلا -
ميلأ اّع مهْرِشبف -
يَّلا اَل ْ م رْيغ رْجأ ْم ل احلاَّلا ْا ع ْا مآ
Artinya: Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja, dan dengan malam dan apa yang diselubunginya, . dan
dengan bulan apabila jadi purnama, sesungguhnya kamu melalui tingkat
demi tingkat dalam kehidupan. Mengapa mereka tidak mau beriman? dan apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud.
bahkan orang-orang kafir itu mendustakannya. Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka. Maka
beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih, tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-
putusnya. Tafsir
16-19 Dalam ayat ini Allah bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja, dengan malam dan apa-apa yang diselubunginya dan dengan bulan apabila
jadi purnama bahwa sesungguhnya kamu melalui tahap demi tahap dalam kehidupan, ialah dari setetes mani sampai dilahirkan.
Dan kemudian dari masa kanak-kanak, remaja, dewasa dan sampai tua. Kemudian dari hidup sampai mati, dan dibangkitkan kembali, hidup kembali di
surga atau neraka setelah melalui ujian dan perhitungan yang sangat teliti. Dalam ayat lain yang bersamaan maksudnya Allah berfirman:
ْمتْ ع ا َ َب تل َمث َ ثعْبتل يِر ى ْ ق ا ثعْبي َل أ ا رفك يَّلا مع ريّي هَلا ى ع كل
Artinya: Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: Memang, demi Tuhanku, benar-
benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
Q.S. at-Tagâbûn 64: 7
Dan firman Allah:
ًابيش ادْل ْلا عْجي ًامْ ي ْم ْرفك قَت فْيّف
Artinya: Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban. Q.S.
al-Muzzammil 73: 17
20 Dalam ayat ini Allah mencela sikap dan perbuatan mereka, “Mengapa mereka masih tidak mau beriman, padahal bukti sudah nyata menunjukkan adanya
hari berbangkit itu ?”. 21-22 Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa mereka tidak mau
mengakui bahwa al- Qur‟ân itu kalam ilahi yang harus dimuliakan dan dipatuhi
serta mengakui bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad SAW utusan Allah. 23-24 Dalam ayat-ayat berikut Allah menerangkan sebab mereka tidak
mau mengakuinya ialah: 1.
Mereka dengki kepada Nabi Muhammad atas kelebihan yang telah dikaruniakan Allah kepadanya
2. Mereka takut kehilangan pengaruh dan kedudukan sebagai pemimpin
bangsanya. 3.
Mereka tidak mau mengganti kepercayaan yang telah dianut oleh nenek moyang mereka dengan kepercayaan yang lain. Allah mengetahui apa
yang mereka sembunyikan dalam hati mereka. Maka oleh karena itu Allah mengejek mereka dengan kata-
kata: “berilah kabar gembira kepada mereka dengan azab yang pedih di Hari Kiamat nanti”.
25 Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, percaya kepada al-
Qur‟ân serta mengerjakan ajaran dengan sebaik-baiknya, maka mereka akan mendapat ganjaran dari Allah yang tak
putus-putus, abadi selamanya.
Kesimpulan
11
1. Allah bersumpah hari berbangkit sungguh-sungguh akan terjadi.
2. Manusia akan melalui beberapa tahap kehidupan dari hidup di dunia
sampai mati, dan kemudian dibangkitkan kembali dan akhirnya dimasukkan ke dalam surga atau neraka setelah diadakan perhitungan.
3. Orang-orang kafir itu tetap tertutup hatinya sehingga mereka tidak akan
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta percaya kepada al- Qur‟ân.
4. Bagi mereka azab yang pedih di akhirat nanti.
5. Bagi orang-orang mukmin yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
serta percaya kepada al- Qur‟ân dan mengerjakan ajarannya akan mendapat
ganjaran yang tak putus-putus, kekal, abadi, selama-lamanya.
C. Sebab-sebab Persamaan dan Perbedaan Penafsiran