Kontribusi BPRS Patriot Bekasi Terhadap Kuangan Pemerintah Kota
Pembelanjaan Daerah yang nantinya akan dirapatkan dengan DPRD. Jika sudah disetujui jumlahnya maka bagian anggaran Pemerintah Kota Bekasi
yang akan meng-anggarkan penyertaan modalinvestasi kepada BPRS Patriot Bekasi.
Untuk pembagian deviden PT. BPRS Patriot Bekasi memberikan 50 labanya kepada pemegang saham. Ada tiga pemegang saham yaitu
Pemerintah Kota Bekasi, Kopsyah Patriot Bekasi, dan Kopsyahkar BPRS Kota Bekasi. Pemerintah Kota Bekasi mendapatkan 90 dari 50 deviden
atau total deviden yang diberikan oleh PT. BPRS Patriot Bekasi, sedangkan sisanya yaitu 10 dibagi dua dengan Kopsyah Patriot Bekasi, dan
Kopsyahkar BPRS Kota Bekasi yang rinciannya yaitu sebagai berikut, 5 untuk Kopsyah Patriot Bekasi, dan 5 untuk Kopsyahkar BPRS Kota Bekasi.
Pembagian deviden tersebut yang menentukan adalah berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS.
Dari data yang didapat oleh penulis dari Pemerintah Kota Bekasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pada tanggal 06 Desember 2005 Pemerintah Kota Bekasi menginvestasikan dananya yang diambil dari APBD kepada BPRS Patriot
Bekasi sebesar Rp 2.000.000.000,-. Dan BPRS baru memberikan deviden kepada Pemerintah Kota Bekasi pada tahun kedua yaitu tahun 2007 sebesar
Rp 37.341.565,- atau jika dipersentasekan yaitu 1,9 dari dana yg diberikan oleh Pemkot Bekasi. Angka tersebut lebih rendah jika dilihat dari target awal
yaitu sebesar Rp 40.000.000,-. Selisih dari rencana awal dengan realisasi adalah sebesar Rp 2.658.435,-.
Kemudian pada tanggal 11 Mei 2007, Pemerintah Kota Bekasi kembali menyertakan modalnya untuk BPRS sebesar Rp 3.000.000.000,-.
Jadi, total dana yang diinvestasikan oleh Pemeritah Kota sampai tahun 2007 adalah sebesar Rp 5.000.000.000. dengan deviden yang diberikan oleh BPRS
sebesar RP 161.807.591 atau jika dipersentasekan yaitu 3,2. Pada tahun 2007 ini realisasi deviden sesuai dengan rencana awal.
Pada tahun berikutnya yaitu 2008, Pemerintah memberikan investasi kembali kepada BPRS sebesar Rp 1.300.000.000,-. Total investasi yang
diberikan oleh Pemerintah Kota kepada BPRS dari tahun 2005 sampai tahun 2008 yaitu sebesar Rp 6.300.000.000,- dengan deviden sebesar Rp
252.545.456,- atau jika dipersentasekan yaitu sebesar 4. Pada tahun ini antara rencana awal dengan hasil realisasi deviden yang ditentukan sama
jumlahnya. Itu artinya, hasil realisasi mencapai rencana awal sama seperti tahun sebelumya yang juga sama jumlahnya antara rencana dengan realisasi.
Pada tanggal 03 September 2009, Pemerintah kembali menyertakan modal sebesar Rp 2.000.000.000,-. Jadi jika ditotal investasi yang diberikan
oleh Pemerintah Kota Bekasi sampai tahun 2009 yaitu Rp 8.300.000.000,- dengan deviden Rp 405.000.000,- atau jika dipersentasekan sebesar 4,9.
Pada tahun 2009 jumlah realisasi deviden lebih besar dari rencana awal yaitu sebesar Rp 265.172.730,-. Selisih dari rencana awal dengan realisasi yaitu Rp
139.827.270,-. Kemudian pada tahun 2010, Pemerintah Kota Bekasi memberikan
modal kepada BPRS sebesar Rp 2.350.000.000 yang diberikan tiga kali dalam setahun yaitu pada tanggal 14 Juli 2010 sebesar Rp 1.000.000.000,-, 03
September 2010 Rp 1.000.000.000, dan 17 Desamber 2010 Rp 350.000.000,-. Total investasi Pemerintah Kota Bekasi sampai tahun 2010 yaitu sebesar Rp
10.650.000.000,-. Dengan deviden Rp 402.402.000,- atau jika dipersentasekan 3,8. Pada tahun ini rencana awal jumlahnya sama dengan realisasi. Yang
artinya, jumlah deviden mencapai rencana awal. Pada tanggal 28 Desember 2011 Pemerintah Kota kembali
menginvestasikan dana sebesar Rp 1.000.000.000,-. sampai tahun ini jumlah investasi Pemerintah Kota yaitu sebesar Rp 11.650.000.000,- dengan jumlah
deviden Rp 384.677.150,- atau jika dipersentasekan yaitu 3,3. Jumlah realisasi pada tahun ini lebih kecil jika dibandingkan dengan rencana awal
yaitu sebesar Rp 442.800.000,-. Selisih antara rencana dengan realisasi yaitu Rp 58.122.850,-.
Pada tahun 2012 Pemerintah Kota menyertakan modal kembali kepada BPRS sebanyak Rp 2.000.000.000,- dengan bertahap yaitu pada tanggal 20
Juli 2012 sejumlah Rp 1.000.000.000, dan 2 November 2012 sebesar Rp 1.000.000.000,-. Jadi total investasi Pemerintah Kota yang mengendap di
BPRS sebanyak Rp 13.650.000.000,- dengan rencana keuntungan sebesar Rp 481.323.6000,- dan deviden tersebut baru akan direalisasikan pada bulan
Desember 2013. Untuk lebih jelasnya penulis menyajikan tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1 Modal dan Realisasi Deviden BPRS Patriot Bekasi Terhadap Keuangan Pemerintah
Kota Bekasi
4
Tahun Modal
Total Modal Rencana Deviden
Deviden Persentase
2005 Rp 2.000.000.000
Rp 2.000.000.000 0,0
2006 Rp 2.000.000.000
0,0 2007
Rp 3.000.000.000 Rp 5.000.000.000
Rp 40.000.000 Rp 37.341.565
1,9 2008
Rp 1.300.000.000 Rp 6.300.000.000
Rp 161.807.591 Rp 161.807.591
3,2 2009
Rp 2.000.000.000 Rp 8.300.000.000
Rp 252.545.456 Rp 252.545.456
4,0 2010
Rp 2.350.000.000 Rp 10.650.000.000
Rp 265.172.730 Rp 405.000.000
4,9 2011
Rp 1.000.000.000 Rp 11.650.000.000
Rp 402.402.000 Rp 402.402.000
3,8 2012
Rp 2.000.000.000 Rp 13.650.000.000
Rp 442.800.00 Rp 384.677.150
3,3
4
Data yang Sudah Diolah
Grafik 4.2 Kontribusi BPRS Patriot Bekasi Terhadap Keuangan Pemkot Bekasi berdasarkan persentase
5
Dari data yang didapat menjelaskan bahwa BPRS memberikan kontribusi terhadap keuangan Pemerintah Kota
Bekasi. Karena setiap tahunnya BPRS selalu memberikan deviden kepada pemerintah kota.
Walaupun pada tahun tertentu deviden yang BPRS berikan tidak mencapai rencana awal. Untuk tahun 2006 BPRS tidak memberikan deviden dianggap
wajar karena tahun tersebut merupakan tahun pertama dimana BPRS berdiri. 2.
Kontribusi BPRS Patriot Bekasi Terhadap Keuangan Nasabah Dari data yang telah didapat peneliti dari nasabah dengan teknik
haphazardincidental sampling yang terdiri dari 3 orang pegawai negeri, 1
5
Ibid,.
orang pegawai swasta, 1 orang ketua yayasan dan 1 orang pedagang. Rata-rata pendapatan tetap perbulannya yaitu lebih dari Rp 2.000.000. dan 1 dari 6
informan baru menjadi nasabah BPRS Patriot Bekasi pada tahun 2006, 2 orang dari tahun 2007, 2 orang dari tahun 2010 dan 1 orang dari tahun 2011.
BPRS Patriot Bekasi mayoritas nasabahnya adalah pegawai negeri. Hal ini dikarenakan BPRS Patriot Bekasi merupakan milik Pemerintah Kota
Bekasi sehingga nasabahnya lebih banyak pegawai negeri. BPRS juga mengutamakan pembiayaannya melalui pembiayaan kolektif karena dapat
memudahkan BPRS itu sendiri. Yaitu memudahkan untuk mensosialisasikan produk-produknya serta memudahkan ketika nasabah membayar cicilan
karena pihak BPRS dapat bekerjasama dengan pihak perusahaan. Itu artinya pihak perusahaan juga ikut bertanggung jawab dengan pembiayaan yang
didapat dari BPRS Patriot Bekasi oleh setiap karyawannya. Pembiayaan BPRS Patriot Bekasi diberikan kepada 3 sektor yaitu
untuk modal usaha, investasi, dan konsumtif. Dari data yang peneliti dapatkan, ada 3 orang untuk pembiayaan modal usaha, 1 orang untuk bangun
sekolah, dan sisanya yaitu 2 orang adalah nasabah tabungan. Data yang didapat oleh peneliti menunjukkan bahwa Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah Patriot Bekasi memberikan kontribusi terhadap keuangannya. Karena mereka dapat memperoleh pinjaman dengan persyaratan mudah salah
satunya adalah langsung dipotong gaji dan juga dapat dicicil sehingga meringankan dalam anggaran pengeluaran keuangan mereka.
Mereka juga mengaku puas dengan layanan yang diberikan kepada BPRS Patriot Bekasi. Mereka merasa puas karena pelayanannya yang cepat,
bisa dicicil, pegawai bank yang ramah dan pembayarannya yang relatif mudah.
Setelah penulis menanyakan kepada beberapa nasabah, mereka mengaku bahwa dalam penawaran produknya, bank sama sekali tidak ada
unsur politik atau dukungan politik tertentu. Itu berarti operasional bank murni ekonomi tanpa adanya unsur politik. Walaupun bank ini milik BUMD
Kota Bekasi.