Ekonomi Politik KERANGKA TEORI
2. Pengertian Politik
Kata politik mulanya berasal dari bahasa Yunani dan Latin politicos atau politicus yang berarti relating to citizen. Keduanya berasal dari kata polis
yang berarti city kota.
21
Dalam buku Deliarnov yang berjudul “ekonomi politik” Ada beberapa pendapat tentang definisi politik. Diantaranya politik menurut Morgenthau
yaitu sebagai perjuangan untuk mendapatkan kekuasaan; kemudian menurut Schattschneider, politik adalah Seni dan ilmu pemerintahan; Dahl
mendefnisikan politik sebagai Pola-pola kekuasaan, aturan-aturan dan kewenangan; menurut Easton, yaitu ilmu tentang negara; kemudian Crick
mendifinisikan politik sebagai konsiliasi dari pihak-pihak yang bertentangan melalui kebijakan publik. Dari banyak pengertian diatas bisa ditarik
kesimpulan bahwa politik terkait dengan banyak hal. Ada yang mengaitkan politik dengan kekuasaan dan otoritas, bisa juga dikaitkan dengan kehidupan
publik, pemerintah, negara, konflik, serta resolusi konflik.
22
Pengertian politik pada skripsi ini yaitu sebuah organisasi pemerintah yang berkuasa dalam mengatur kebijakan-kebijakan untuk kemakmuran
anggotanya masyarakat. Dan juga politik sebagai otoritas untuk
21
Gun Gun Heryanto dan Irwa Zarkasy, Public Relation Politik Bogor: Ghalia Indonesia, 2012, h.4.
22
Deliarnov, Ekonomi Politik Jakarta: Erlangga, 2006, h.7.
mengalokasikan sumber-sumber dan nilai-nilai. Karena dalam penelitian ini politik dikaitkan dengan ekonomi.
3. Pengertian Ekonomi Politik
Sebenarnya antara politik dengan ekonomi sangat berbeda. Ilmu politik membahas fokus kajiannya tentang kekuasaan dan pemerintahan.
Sedangkan ilmu ekonomi fokus kajiannya tentang pasar. Konsep kekuasaan dan konsep pasar adalah dua hal yang sangat berbeda.
Namun pada praktiknya, terdapat hubungan yang erat dengan politik. Karena pada saat tertentu ekonomi tidak bisa jalan tanpa campur tangan
pemerintah. Dengan campur tangan pemerintah diharapkan perekonomian suatu negara atau wilayah dapat merata serta dapat mengarahkan
perekonomian nasional menuju kemakmuran masyarakat luas secara kolektif dan bukan kemakmuran orang seorang.
Ekonomi politik merupakan suatu ilmu yang mengaji bagaimana persoalan-persoalan ekonomi yang terjadi disuatu negara diselesaikan dengan
menempatkan kekuatan politik sebagai kekuatan pendukung dalam memberikan solusi terhadap kasus-kasus ekonomi.
23
Studi tentang ekonomi politik adalah studi yang berkaitan dengan faktor-faktor politik yang
melatarbelakangi berbagai fenomena ekonomi dan berbagai keputusan politik
23
Irham Fahmi , Ekonomi Politik Teori dan Realita, h. 8.
pemerintah dibidang ekonomi. Argumentasi tentang hubungan antara ekonomi dan politik: “dalam setiap keputusan ekonomi pemerintah, di dalamnya selalu
terkandung pertimbangan- pertimbangan politik”.
24
Para pakar ekonomi politik berpendapat bahwa ekonomi politik yaitu tindakan-tindakan ekonomi yang
dilakukan oleh aktor-aktor tertentu pada saat mereka melakukan aktivitas politik.
25
Jadi, ekonomi politik adalah keseluruhan kebijakan pemerintah yang dijalankan untuk memperbaiki keburukan ekonomi yang sedang berlangsung
atau untuk meningkatkan kemakmuran serta kesejahteraan rakyat. Ada beberapa sistem ekonomi politik yaitu kapitalisme, sosialisme,
komunisme dan campuran, serta model perekonomian islam. a.
Kapitalisme Sistem ini pemilihan terletak di tangan individu yang digunakan untuk
tujuannya sendiri yakni untuk mencari keuntungan pribadi. Individu juga yang berinisiatif membentuk dan mengembangkan perusahaan-
perusahaan, baik dilakukan secara partnership maupun korporasi. Intensif ekonominya adalah keuntungan hasil usahanya yang menjadi tujuan awal
berproduksi. Mekanisme kerja dalam aktivitas ekonominya ditentukan oleh bekerjanya hukum permintaan dan penawaran. Pemerintah hanya
24
Oman Sukmana, Sosiologi dan Politik Ekonomi Malang: UMM Press, 2005, h.181.
25
Deliarnov, Ekonomi Politik Jakarta: Erlangga, 2006, h.16.
melakukan kontrol dan mengikuti perkembangannya. Sementara di pasar berlaku juga kompetisi di antara pelaku-pelaku ekonomi.
Ciri-ciri selanjutnya adalah pemborosan dan inefesiensi dalam produksi sebab aktivitas produksi pun dilakukan untuk menghasilkan
barang-barang mewah yang tidak esensial untuk keperluan hidup. Barang-barang mewah tersebut lebih bermotifkan selera kelompok elite
yang sebenarnya bermakna pemborosan dan mempengaruhi aktivitas ekonomi secara umum. Yakni biaya yang tidak diperhitungkan, seperti
rusaknya lingkungan dan biaya sosial lainnya. Salah satu prinsip kapitalisme yaitu adanya kebebasan dalam
kompetisi pasar. Kompetisi berkaitan dengan efisiensi dan skala usaha dan hanya pemilik modal besar saja yang mampu hidup di dalam prinsip
ini. Kelompok ekonomi kecil dan menengah hampir dipastikan tersingkir bila pemerintah tidak memberikan perlindungan terhadapnya sedangkan
dalam kapitalisme intervensi pemerintah dijaga sekecil mungkin karena ekonomi pasar ini produksi berada ditangan individu atau perusahaan.
Kemudian selain itu juga adanya kesenjangan distribusi pendapatan yang pada akhirnya kelompok ekonomi kecil dan menengah tidak dapat ikut
bersaing dengan kelompok ekonomi yang mempunyai banyak modal. Dalam berproduksi kapitalis lebih memilih yang termurah, termudah
dan terefisien sehingga mesinlah yang menjadi pilihannya guna mencapai
keuntungan sebagai
motif utamanya.
Akibatnya, terciptalah
pengangguran sebagai akibat langsung dan tidak langsung dari sistem kapitalisme.
26
b. Sosialisme dan Komunisme
Pengertian sosialisme didasarkan pada sistem sosial berdasarkan prinsip kolektif dalam pemilikan alat-alat produksi dan distribusi.
Menurut Sulistiyowati dalam buku Oman Sukmana yang berjudul “Sosiologi dan Ekonomi Politik” konsep atau ideologi sosialisme adalah
perhatian terhadap kesejahteraan sosial lebih tinggi dibandingkan dengan sistem ekonomi lainnya.
Dalam perkembangan sejarah pemikirannya, sosialisme sering bersinggungan dengan komunisme. Marxisme sendiri bisa diartikan
ganda sebagai sosialisme atau komunisme. Porsi perhatian pada masyarakat dan ideology ini relatif lebih besar, tetapi berbeda dalam
implementasinya dan dampaknya kepada masyarakat secara individu, sosial, politik, rasa aman dan sejahtera.
Kelompok komunis menganggap bahwa sosialisme adalah suatu tahap untuk menuju kepada masyarakat komunisme. Sementara penulis-penulis
sosialis mengatakan bahwa sosialisme sangat berbeda dengan komunisme karena sejarah sosialisme tumbuh lebih awal dari komunisme atau
26
Oman Sukmana, Sosiologi dan Politik Ekonomi Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2005,182-184.
Marxisme. Walaupun komunisme dibangun dengan fondasi pemikiran sosialisme, tetapi sosialisme tidak sama dengan komunisme. Pemikiran
sosialisme merupakan akar utama dari pemikiran radikal komunisme. Namun, pada sisi lain, kapitalisme juga banyak mengambil pemikiran
dasar sosialisme untuk mengeliminasi kelemahan internalnya. Di dalam sistem ekonomi sosialisme, kelompok industri dasar dan
sumberdaya yang menyangkut kepentingan rakyat banyak dimiliki oleh negara. Sisanya menjadi milik individu dan diusahakan secara perorangan
melalui badan-badan usaha yang ada. Dalam sistem ini juga aktivitas produksi bermotifkan faktor ekonomi dan non-ekonomi. Sementara
mekanisme berlakunya harga komoditas banyak dipengaruhi oleh administrasi pemerintah dan sedikit pengaruh berlakunya hukum
permintaan dan penawaran. Kemudian intervensi pemerintah cukup besar dalam sektor-sektor produksi strategis yang merupakan tumpuan
masyarakat banyak. Ada kompetisi pasar sepanjang pemerintah membiarkannya untuk pasar komoditas-komoditas tertentu.
27
c. Ekonomi Campuran Mixed Economy
Sistem ini merupakan paduan dari dua bentuk ekonomi sosialisme dan kapitalisme yang menyerap elemen-elemen dinamis dari keduanya.
Sistem ini dibangun dengan harapan meninggalkan unsur-unsur lemah
27
Ibid.,h. 184-186.
dari dua bentuk sistem ekonomi politik tersebut. oleh karena itu sistem ini dijadikan sebagai alternatif.
Motif mencari keuntungan adalah unsur penting di dalam kegiatan ekonomi dan produksi. Tetapi bukan segalanya seperti yang ditekankan
oleh kapitalis. Karena bila tanpa motif keuntungan maka tidak akan ada usaha sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi lamban seperti halnya
pada nagara komunis. Sistem ekonomi campuran tetap berbasis pada prinsip pasar yang terkendali oleh peraturan pemerintah.
28
d. Model Perekonomian Islam
Konsep ekonomi islam disusun berdasarkan Al- Qur’an, Hadits, Qyas
dan Ijma’ para ulama. Ada perbedaan mendasar dalam model ekonomi islam dengan lainnya, yaitu ekonomi islam memadukan antara ilmu dan
etika, atau juga seperti tidak memisahkan antara ilmu-ilmu yang lain dengan etika apakah itu politik, teknik, antropologi, militer, kedokteran
dan lainnya. Sistem ekonomi islam lebih bertujuan untuk memciptakan keadaan yang lebih baik bagi umat manusia dalam berkehidupan.
Seorang muslim juga harus menyadari bahwa kekayaan yang dimiliki itu hanya merupakan titipan sementara yang diberikan oleh Allah
kepadanya, baik itu jabatan, materi, anak dan lain sebagainya untuk dikelola sebaik-baiknya dan memberi manfaat kepada banyak makhluk
28
Ibid.,h, 186-188.
lainnya. Dengan sikap yang lebih memperhatikan sesama umat maka tumbuh sikap tolong menolong dan pada akhirnya akan melahirkan suatu
rasa persatuan dan kesatuan yang kuat. Karena Allah sangat membenci manusia yang mempunyai sifat kikir dan suka menyiksa atau
mengeksploitasi kaum lemah demi kepentingan pribadi segolongan orang. Dalam model perekonomian ini mengajarkan agar lebih hidup
sederhana dengan tidak mengonsumsi secara berlebih-lebihan. Orang yang seperti ini disebut dengan tabzir. Tabzir berarti mempergunakan harta
dengan cara yang salah, yakni untuk tujuan yang dilarang seperti penyuapan, hal-hal yang melanggar hukum atau dengan cara yang
melanggar aturan. Dengan hidup sederhana maka sebagian harta yang diperoleh dapat disimpan untuk kebutuhan mendesak.
Model perekonomian ini juga melarang untuk menjual barang-barang yang diharamkan oleh agama, seperti khamr, beternakmenjual babi, bisnis
rumah bordilpelacuran. Serta tidak boleh memanfaatkan ketidaktahuan manusia terhadap suatu barang karena islam mencegah terjadinya jual beli
yang tidak jelas bai’ul gharar. Tidak boleh juga mempraktikkan riba dan
juga melarang melakukan tindakan monopoli hanya ada satu penjual dan banyak pembeli. Seperti sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa
memonopoli makanan selama 40 hari maka hatinya akan menjadi beku
dan keras.” Selain itu model perekonomian ini juga mewajibkan untuk membayar zakat.
29