Batasan dan Rumusan Masalah

9 1. Menambah wawasan kesejarahan, yang terkait dengan biografi tokoh dan sejarah perjuangan dakwah para ulama khususnya dakwah Fethullah Gülen di Turki, negara yang mengalami sekularisasi di segala bidang. 2. Memberikan sumbangan hasil karya penelitian bagi UIN Syarif Hidayatullah pada umumnya dan Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam khususnya. Apalagi dewasa ini, sangat minim penelitian-penelitian mengenai sejarah dakwah para ulama Turki. 3. Bermanfaat bagi pecinta Ilmu pengetahuan sejarah.

E. Metode Penelitian

Metode Penelitian Sejarah yang digunakan adalah metode deskriptif- analisis dengan pendekatan historis. Metode ini merupakan proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau yang berupa teks tertulis. Lalu, poin-poin penting yang telah dianalisa, kemudian ditulis atau dipaparkan sesuai dengan bentuk, kejadian, suasana dan masa berlangsungnya topik penelitian sejarah yang berkaitan. 18 Dalam Metode Penelitian Sejarah terdapat beberapa prasyarat sebagai sebuah prosedur yang harus diikuti oleh para peneliti sejarah. Adapun, prosedur yang penulis gunakan untuk penelitian skripsi ini adalah Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan Historiografi. Pengumpulan data yang penulis lakukan pertama, menggunakan metode kepustakaan Library Research dengan mengakses sumber-sumber tertulis berupa buku-buku, jurnal serta situs internet. Kedua, menggunakan metode lapangan Field Research yaitu dengan melakukan 18 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, terj Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI-Press, 1983, h. 3. 10 wawancara secara langsung terhadap sumber yang terkait dengan kajian ini. 19 Adapun sumber yang penulis wawancarai adalah Dr. Ali Ünsal sebagai direktur Fethullah Gülen Chair UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

F. Teori dan Konsep

1. Dakwah Sebagai Proses Interaksi Sosial

Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial. Manusia tidak bisa hidup mandiri dan pasti membutuhkan orang lain untuk mengatasi kendala dalam hidupnya. Maka dari itu manusia membutuhkan interaksi dan komunikasi dengan manusia lain dalam kehidupannya. Proses sosial yang menunjuk pada hubungan- hubungan sosial yang dinamis disebut interaksi sosial. Interaksi sosial adalah syarat utama terjadinya aktivitas sosial, aktivitas-aktivitas ini saling mempengaruhi dalam pikiran maupun tindakan. 20 H. Bonner mendefinisikan interaksi sosial sebagai hubungan antara dua individu atau lebih yang saling mempengaruhi satu sama lainnya. Gillin Gillin mendefinisikannya sebagai hubngan-hubungan antara dua individu, antar kelompok, dan antara individu dan kelopok. 21 Komunikasi dan kontak sosial merupakan syarat penting terciptanya interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat. Salah satu arti penting dari komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran terhadap perilaku orang lain yang berupa sikap, gerak-gerik maupun pembicaraan, dan perasaan yang ingin disampaikan orang tersebut, karenanya timbul reaksi yang ingin disampaikan pula kepada orang lain. Dengan demikian terjadi proses timbal balik 19 M. Dien Madjid Johan Wahyudhi, Ilmu Sejarah: Sebuah Pengantar, Jakarta: Kencana, 2014, h. 219-223 20 Elly M. Setiadi, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Kencana, 2008, h. 90 21 Elly M. Setiadi, Ibid, h. 91