Ceramah dan Khutbah Perjuangan dakwah fethullah gulen di Turki 1956-1976

59 1976 Bornova Sains Modern dan Al- Qur’an 1976 Izmir dan Ankara Darwinisme 1976 Istanbul, Corum, Malatya, Istanbul, Diyarbakir, Erzurum, Konya Generasi Emas

E. Karya Tulis

Karya-karya tulis Fethullah Gülen hingga tahun 1976 sangat sedikit dan terbatas. Hanya beberapa artikel yang di tulis ketika dia masih mengajar di Kestanepazar ı. Berikut penulis tampilkan daftar tulisannya yang terdapat pada majalah kerinduan Gurbet Dergisi 17 : Tanggal Vol. Judul 01041966 09 Kerinduan Gurbet 18 01071966 10 Apakah kita percaya? İnaniyor muyuz? 01101966 11 Saya tidak bisa mengerti anda Seni Anlayamad ık 01011967 12 Kami datang menuju pintu Kap ına Geldik

F. Kaderisasi

Salah satu kesuksesan dakwah Fethullah Gülen di Turki adalah keberhasilannya penciptakan kader-kader penerus dakwahnya, yaitu orang-orang yang siap mengimplementasikan gagasan dakwah Gülen secara totalitas. Pada tahun 1970-an sebuah kelompok khusus terbentuk dan terdiri dari sekitar seratus orang. Mereka mulai terlihat sebagai kelompok dai yang mengikuti ajaran 17 “Mart Gurbetleri” http:tr.fGülen.comcontentview986313 diakses pada tanggal 23 April 2015 18 Lihat Lampiran VII 60 Fethullah Gülen. Kelompok ini terdiri dari para pengusaha berpenghasilan rendah, beberapa orang kaya dan juga mahasiswa. 19 Posisi Gülen di Kestanepazari memberikannya inspirasi tentang bagaimana bekerja dalam kelompok untuk dakwah yang lebih luas, terencana dan terukur. Menurutnya dengan bekerja secara berjamaah dapat memberikan pelayanan yang lebih besar lagi kepada masyarakat. Karena itu ia menyiapkan murid-muridnya sebagai kader yang siap untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat. Asrama mahasiswa yang didirikan Gülen beserta pengikutnya adalah tempat mendidik kader-kader tersebut. Asrama mahasiswa ini disebut dengan istilah ışık evler Houses of Light atau Dershane House of Study. Asrama ini berfungsi selain sebagai sarana belajar dan tempat tinggal, juga sebagai sarana mengembangkan rasa bangga terhadap identitas keislaman dan saling melindungi dari efek sekularisme Turki. Setiap asrama biasanya dihuni oleh lima sampai enam mahasiswa, mereka ditanamkan nilai-nilai persaudaraan sesama Muslim, saling bantu membantu dalam mengatasi masalah masing-masing, terutama masalah studi. Biasanya setiap asrama akan ditunjuk sebagai seorang pemimpin asrama yang dipanggil dengan sebutan imam. 20 Selain itu para pemuda yang akan menjadi kader dianjurkan oleh Gülen supaya masuk ke fakultas pendidikan agar nantinya dapat menjadi guru bagi generasi mendatang. Gagasan Gülen ini mulanya dianggap berat oleh para orang tua, selain karena profesi guru sangat tidak populer ketika itu, juga karena para orang tua merasa anak-anak mereka yang cerdas dapat masuk ke fakultas lain 19 Helen Rose Ebaugh, The Gülen Movement, h. 27 20 Zulfahmi, Fethullah Gülen, Sang Inspirator Gerakan Damai Masyarakat Sipil di Turki, Jakarta: UI-Press, 2014, h. 89