Latar Belakang Perjuangan dakwah fethullah gulen di Turki 1956-1976

3 Republik Turki hanya dalam wilayah yang mayoritas penduduknya berbahasa Turki. Selanjutnya pada tahun 1924, Lembaga Kekhalifahan, Kantor Kepala Keagamaan Negara, Lembaga Şeyhül- İslam, dan Pengadilan Syariah juga dihapuskan. 2. Melalui Undang-undang unifikasi pendidikan Tevhid-I Tedrisat Kanunu pada tahun 1924, semua sekolah dibuat menjadi sekuler dan menghapuskan semua sekolah tradisional Islam Medrese di Turki. 3. Alphabet Latin, penanggalan Gregorian, dan pemakaian baju ala Barat diadopsi pada tahun 1925. 4. Pasal Konstitusi Republik yang mengadopsi Islam sebagai agama negara dibatalkan pada tahun 1928. 5. Hukum Islam dihapuskan, UU Sipil Swiss, UU Pidana Italia dan UU Perdagangan Jerman diadopsi antara tahun 1926-1930. 6. Jaminan atas hak-hak perempuan diadopsi pada tahun 1934 dan akhinya Konstitusi Republik Turki menjadi sepenuhnya sekuler pada tahun 1937. 7 Suasana perpolitikan di Turki dengan rezim satu partai berlanjut hingga tahun 1950. Selanjutnya sistem ini mengalami perubahan ketika rezim satu partai yang diktator mengizinkan adanya partai oposisi dalam pemerintahan. Pemilihan umum untuk yang pertama kalinya pun digelar. Partai Demokrat yang belum lama dibentuk memenangkan pemilu secara mengejutkan dengan meraih 53,4 persen suara dengan 408 kursi di parlemen dan mengalahkan Partai Republik yang hanya negara Eropa terdahulu capitulation dihapuskan. Lihat: Phillip K. Hitti, The Near East in History: A 5000 Year Story, Canada: D. Van Nostrand Company, 1961, h. 368 7 Sena Karasipahi, Muslims in Modern Turkey, New York: I.B Taurus, 2009, hal. 22. Lihat juga: Banu Eligur, The Mobilization of Political Islam in Turkey, h. 43, dan Binnaz Toprak, Islam and Political Development in Turkey, Leiden: E. J. Brill, 1981, h. 44-45 4 mendapatkan 39,8 persen suara dengan 69 kursi di parlemen. Kemenangan Partai Demokrat ini disambut dengan penuh suka cita di seluruh penjuru negeri itu. 8 Kemenangan ini memberikan harapan baru bagi Islam dan pendukungnya di Turki. Kemenangan Partai Demokrat dikarenakan partai ini menjalin hubungan baik dengan gerakan dakwah Islam seperti Nurcu Gerakan Nur dan Tarekat Nak şibendi sebagai basis dukungan mereka. Bahkan Said Nursi sebagai pendiri gerakan Nurcu mendukung partai ini dan memerintahkan pengikutnya untuk memilih Demokrat dengan tujuan untuk berdakwah dan menunjukkan kepada para politisi jalan yang benar dan mengarahkan mereka untuk mengadakan pelayanan terhadap agama. 9 Perkembangan dakwah Islam di Turki antara tahun 1950 hingga 1970 terbilang sangat pesat. Ada dua macam gerakan dakwah yang eksis di Turki. Pertama adalah Tarekat Sufi dan kedua adalah kelompok komunitas Islam yang biasa disebut dengan cemaat Jamaah. Meskipun kelompok-kelompok Tarekat telah dibubarkan pada tahun 1925, kelompok Tarekat Nak şibendi tetap menyelenggarakan aktifitas mereka di masjid dan rumah-rumah. Setelah tahun 1960-an Tarekat Nak şibendi yang dipimpin oleh ulama kharismatik Syekh Mehmed Zahid Kotku 1897-1980 dan Muhammed Raşid Erol 1929-1996, berhasil mengembangkan pengaruh mereka di masyarakat dan pemeritahan. Pengaruh Tarekat ini mencakup kalangan menengah keatas yang berpendidikan hingga kalangan elite pemerintahan seperti Presiden Turgut Ozal, Perdana Menteri Necmettin Erbakan, hingga Recep Tayyip Erdogan. 8 Erik J. Zürcher, Sejarah Modern Turki, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003, h. 285 9 Banu Eligur, The Mobilization of Political Islam in Turkey, h. 57 5 Salah satu cemaat yang berpengaruh luas di Turki adalah Süleymanlı atau Süleymancı yang dinamakan berdasarkan nama pendirinya yaitu Süleyman Hilmi Tunahan 1888-1959, seorang ulama pada masa akhir periode Usmani. Ketika pemerintah sekuler membuat kebijakan untuk menggantikan huruf Arab dengan Alphabet Latin, Tunahan melancarkan misi untuk mengajarkan Al- Qur’an dan bahasa Arab. Süleymanlı menggunakan elemen dari tradisi Sufi seperti dzikir jamaah dan mengkhususkan diri pada pengajaran Al- Qur’an dan As-Sunnah secara tradisional. Cemaat ini memiliki sekitar 4 juta pengikut di Turki. Cemaat lain yang berpengaruh adalah Nurcu Gerakan Nur atau Nur Movement, sebuah gerakan yang didirikan oleh Bediuzzaman Said Nursi 1876- 1960 10 . Gerakan ini mulai melebarkan pengaruhnya ke seluruh Turki dengan mencetak naskah-naskah Risalah Nur karya Said Nursi serta mengadakan perkumpulan rahasia guna mempelajari Islam lewat karya-karya tersebut. Gerakan ini mempunyai pengikut sekitar 2 hingga 6 juta orang. Setelah wafatnya Nursi pada tahun 1960, para pengikutnya terbagi ke dalam beberapa kelompok yang memainkan peranan penting dalam dakwah Islam di berbagai bidang yang mencakup politik, pendidikan, penerbitan, dan media sehingga dapat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat di Turki. 11 Muhammed Çetin menyebutkan bahwa pada periode ini kebanyakan keluarga di Turki, masih tetap menjaga tradisi Islam dengan memastikan anak- anak mereka belajar Al- Qur’an dan praktik dasar agama termasuk Shalat. Mereka 10 Mengenai sosok Badi’uzzaman Said Nursi dapat dibaca selengkapnya dalam dua buku berikut: Sukran Vahide, Islam Modern Turkey: an Intelectual Biography of Bediuzzaman Said Nursi, New York: State University of New York Press, 2005 dan Ihsan Kasim Salih, Said Nursi: Pemikir dan Sufī Besar Abad 20: membebaskan agama dari dogmatisme dan sekularisme, Jakarta: Gramedia, 2003 11 Ahmet Yükleyen , “Sufism and Islamic Groups in Contemporary Turkey”, Reşad Kasaba ed, Cambridge History of Turkey, Vol. 4, Cambridge: Cambridge University Press, 2008, h. 384-385 6 menghindari konfrontasi dengan rezim yang berkuasa dengan merahasiakan fakta bahwa mereka mengajarkan dasar-dasar Islam kepada anak-anak dan tetangga mereka. 12 Dalam keluarga seperti yang tersebut di atas pada tahun 1941 lahir Fethullah Gülen. Setelah dewasa Gülen memulai karirnya sebagai pendakwah di seluruh wilayah Turki. Pada masa itu, tantangan bagi dakwah Gülen adalah keadaan negara Turki yang terbelenggu dalam paham Sekularisme, tekanan rezim pemerintah penerus ajaran Mustafa Kemal Atatürk terhadap gerakan agama sangat kuat dan keberadaan Medrese sebagai pusat keilmuan Islam banyak yang ditutup oleh pemerintah. Tapi Gülen tidak pesimis melihat kondisi umat Islam Turki saat itu, ia bahkan memegang prinsip bahwa Turki yang sekuler tidak boleh menghalangi kemajuan umat Islam. Hal lain yang membuat Gülen prihatin adalah realitas yang dialami Turki saat itu yang mayoritas penduduknya beragama Islam namun digerogoti oleh kebodohan dan kemiskinan. Kondisi tersebut ia lihat sejak kecil hingga dewasa. Karena itu, menurut Gülen salah satu kunci untuk mencapai kemajuan tersebut adalah pendidikan. Perhatiannya pada pendidikan dan kesejahteraan umat diwujudkan dengan usaha kerasnya membangun berbagai lembaga pendidikan di seluruh penjuru Turki. 13 Fethullah Gülen adalah seorang ulama Islam Sunni, pemikir, filosof dan penulis produktif sekaligus penyair yang sangat terkenal dan dihormati di Turki saat ini. 14 Ia juga adalah seorang cendikiawan, sufi sekaligus imam kharismatik 12 Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen: Gerakan Sosial Tanpa Batas. terj Pipin Sophian dkk, Jakarta: UI-Press, 2013, h. 25 13 Zulfahmi, Fethullah Gülen, Sang Inspirator Gerakan Damai Masyarakat Sipil di Turki, Jakarta: UI-Press, 2014, h. 61 14 Fethullah Gülen, Essays, Perspectives, Oppinions M. Fethullah Gülen, Clifton: Tughra Books, 2010, h. 10 7 yang kini tinggal di pegunungan Pocono, Pennsylvania Amerika Serikat. Fethullah Gülen dalam pemikirannya menggabungkan spiritualitas tradisional Islam dengan humanisme. Tulisannya sangat menarik bagi kebanyakan filosof karena menangani masalah-masalah moralitas, toleransi, pelayanan kepada umat manusia dan Islam. 15 Tak hanya itu Fethullah Gülen juga seorang aktivis pendidikan yang mendukung terwujudnya dialog antar agama dan budaya, ilmu pengetahuan, demokrasi dan spiritualitas, menentang berbagai tindak kekerasan atas nama agama. Fathullah Gülen juga giat mempromosikan terjalinnya dialog menuju sebuah peradaban dunia yang damai, sebagai bentuk oposisi dari perselisihan dan pertentangan di dunia. 16 Sehingga majalah Time pada tahun 2013 menobatkan Gülen sebagai salah satu dari 100 orang yang paling berpengaruh di dunia. 17 Hasil dakwahnya yang terkenal pada masa kini telah menjelma sebagai sebuah gerakan transnasional yang dinamakan sendiri oleh Gülen sebagai Hizmet Pelayanan atau yang disebut oleh Çetin sebagai Gülen Movement.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, menarik untuk dikaji perjuangan Fethullah Gülen dalam memulai gerakan dakwahnya di Turki yang masih sangat sekuler. Maka dari itu penulis ingin mengkaji tentang dakwah Fethullah Gülen di Turki khususnya antara tahun 1956-1976 dilihat dari perspektif sosial. Masalah pokok pada pembahasan ini adalah bagaimana perkembangan dan perjuangan dakwah 15 Erkan M. Kurt, “So That Other May Live: A Fethullah Gülen Reader”, Review by: Muhammed Hassanali, Library Journal, Vol. 138, No. 2, November, 2013, h. 106 16 “Mengenal Fathullah Gülen”, http:fGülen.comidprofiltentang-fethullah-Gülen35008- mengenal-fethullah-Gülen , diakses tanggal 7 Desember 2014 17 “The 2013 Time 100”, http:time100.time.com20130418time-100slidefethullah- Gülen diakses tanggal 18 Desember 2014 8 Fethullah Gülen di Turki. Alasan penulis membatasi pembahasan ini dalam rentang waktu 1956-1976 karena secara kronologis pada rentang tahun tersebut Gülen memulai karirnya sebagai dai secara informal hingga ia berhasil membangun dasar bagi pergerakannya di kota Izmir. Dari masalah pokok di atas, beberapa pertanyaan penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi sosial-politik, pendidikan dan keagamaan masyarakat Turki pada masa ketika Gülen berdakwah? 2. Bagaimana sejarah kehidupan, aktifitas dakwah serta dasar yang menjadi inspirasi dakwah Fethullah Gülen di Turki antara tahun 1956-1976? 3. Bagaimana hasil dari dakwah Fethullah Gülen pada masyarakat Turki?

C. Tujuan Penelitian

Sebagaimana lazimnya sebuah penelitian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jauh tentang perjuangan dakwah Fethullah Gülen di Turki antara tahun 1958 hingga 1976. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk: 1. Mengetahui kondisi sosial-politik, pendidikan dan keagamaan masyarakat Turki pada masa itu. 2. Mengetahui riwayat hidup, kegiatan dakwah serta apa yang menjadi dasar inspirasi dakwah Fethullah Gülen di Turki 1956-1976. 3. Mengetahui hasil dari dakwah Fethullah Gülen pada masyarakat Turki.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini juga diharapkan memiliki manfaat untuk: 9 1. Menambah wawasan kesejarahan, yang terkait dengan biografi tokoh dan sejarah perjuangan dakwah para ulama khususnya dakwah Fethullah Gülen di Turki, negara yang mengalami sekularisasi di segala bidang. 2. Memberikan sumbangan hasil karya penelitian bagi UIN Syarif Hidayatullah pada umumnya dan Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam khususnya. Apalagi dewasa ini, sangat minim penelitian-penelitian mengenai sejarah dakwah para ulama Turki. 3. Bermanfaat bagi pecinta Ilmu pengetahuan sejarah.

E. Metode Penelitian

Metode Penelitian Sejarah yang digunakan adalah metode deskriptif- analisis dengan pendekatan historis. Metode ini merupakan proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau yang berupa teks tertulis. Lalu, poin-poin penting yang telah dianalisa, kemudian ditulis atau dipaparkan sesuai dengan bentuk, kejadian, suasana dan masa berlangsungnya topik penelitian sejarah yang berkaitan. 18 Dalam Metode Penelitian Sejarah terdapat beberapa prasyarat sebagai sebuah prosedur yang harus diikuti oleh para peneliti sejarah. Adapun, prosedur yang penulis gunakan untuk penelitian skripsi ini adalah Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan Historiografi. Pengumpulan data yang penulis lakukan pertama, menggunakan metode kepustakaan Library Research dengan mengakses sumber-sumber tertulis berupa buku-buku, jurnal serta situs internet. Kedua, menggunakan metode lapangan Field Research yaitu dengan melakukan 18 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, terj Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI-Press, 1983, h. 3.