Sistematika Penulisan Perjuangan dakwah fethullah gulen di Turki 1956-1976

18 Menurut Lapidus, sejarah Turki modern dibedakan menjadi dua fase. Periode pertama antara 1921 hingga 1950, dan periode kedua dari 1950 hingga sekarang. 2 Periode pertama ditandai dengan fase kediktatoran presidensial, reformasi agama, dan tahap program industrialisasi. Setelah perubahan dari Kesultanan menjadi Republik, Turki menerapkan sistem satu partai yaitu Partai Republik RPP. Partai ini berkomitmen untuk sejalan dengan prinsip-prinsip revolusi yang dikobarkan oleh Atatürk yang bertujuan membangkitkan kehidupan nasional Turki ke puncak tertinggi peradaban sebuah bangsa. 3 Pada awal kebijakannya, Partai tidak menghendaki adanya oposisi dalam pemerintahan. Rezim Republik menggunakan lembaga negara sebagai alat untuk menyebarkan informasi tentang kemajuan pertanian, mengorganisir program pendidikan baru, serta mengajarkan ideologi nasional dan sekuler kepada masyarakat. Dalam setiap propagandanya rezim Republik selalu berbicara atas nama rakyat Turki, namun tidak berupaya untuk menjalin hubungan dekat dengan mereka. Golongan Kemalis adalah sebutan bagi pendukung setia Mustafa Kemal Atatürk. Mereka memiliki tujuan utama untuk menciptakan pembangunan ekonomi nasional dan modernisasi kultural. Mereka berusaha meningkatkan produksi pertanian dengan mereduksi pajak dan berinvestasi dalam proyek jalan dan lintasan kereta api. Pembangunan di segala bidang dimantapkan sehingga dalam tempo sepuluh tahun rezim yang berkuasa telah menyiapkan dasar-dasar bagi kelahiran ekonomi industri modern. Adapun kebijakan paling penting dari kaum Kemalis dengan Partai Republik sebagai corongnya adalah revolusi kultural 2 Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam , terj Ghufron A. Mas’adi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999, h. 88 3 Donald E. Webster, “State Control of Social Change in Republican Turkey”, American Sociologi Review, Vol. 4, No. 2, April 1939, h. 247 19 yang merenggangkan hubungan antara masyarakat dengan agama serta nilai-nilai tradisional dengan jargon kemajuan dan kemoderenan. 4 Untuk tujuan tersebut, Lembaga Desa Village Institute kemudian didirikan untuk memudahkan pengembangan loyalitas masyarakat dan untuk berkomunikasi dengan warga negara agar sesuai dengan misi dan nilai yang telah diformulasikan oleh rezim Republik Turki. Meskipun begitu, lembaga ini secara luas dibenci oleh rakyat. Mereka menduga dalang di balik pendirian lembaga- lembaga tersebut adalah pendukung Komunis dan Ateis. Mereka juga meyakini bahwa lembaga tersebut hanya sebagai kontrol negara dan telah gagal mewujudkan retribusi tanah serta melepaskan rakyat dari kekuasaan tuan tanah. 5 Sekalipun beberapa kebijakan ekonomi dan kultural rezim Kemalis bersifat radikal, rezim ini bukanlah rezim revolusioner. Tidak ada upaya untuk memobilisasi kaum petani seperti halnya rezim Komunis. Perpaduan antara kebijakan kultural yang radikal dengan kebijakan sosial politik yang konservatif menjadikan Republik Turki sebagai model baru Negara-Bangsa yang pertama di Asia. 6 Fase kedua yang dimulai dari tahun 1950 hingga sekarang ditandai dengan kekuasaan multi partai, berkembangnya perbedaan sosial, perubahan ekonomi yang pesat dan berkecamuknya konflik ideologis. Pada tahun 1945, Partai Republik memperkenalkan sistem multi partai dengan memperbolehkan berdirinya Partai Demokrat. Sejak itu kekuasaan pemerintahan beralih dari kediktatoran ke sebuah pemerintahan demokrasi yang terpilih dengan banyak 4 Ira. M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam, h. 89 5 Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen: Gerakan Sosial Tanpa Batas. terj Pipin Sophian dkk, Jakarta: UI-Press, 2013, h. 22 6 Ira. M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam, h. 92