Ada berbagai cara perhitungan tenaga perawat di rumah sakit seperti Permenkes No. 340 tahun 2010. Permenkes No. 340 tahun 2010 menyebutkan bahwa
kebutuhan tenaga perawat di rumah sakit adalah perbandingan jumlah perawat dengan jumlah tempat tidur yaitu pada rumah sakit tipe C rasio jumlah perawat
dengan jumlah tempat tidur adalah 2:3. Namun rasio tersebut tanpa diberikan dasar perhitungannya, sehingga penelitian ini dalam perhitungan jumlah kebutuhan tenaga
perawat menggunakan formula lain seperti formula Ilyas.
1.2 Rumusan Masalah
Pelayanan keperawatan yang bermutu, efektif, dan efisien dapat tercapai bila didukung dengan jumlah perawat yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan
studi pendahuluan yang dilakukan di RSU Kota Tangerang Selatan diketahui bahwa rasio jumlah perawat terhadap jumlah tempat tidur tidak sesuai dengan ketentuan
Permenkes Nomor 340 Tahun 2010 yaitu 2:3. Salah satu indikator tingginya beban kerja perawat di RSU Kota Tangerang
Selatan adalah rasio jumlah perawat dan jumlah tempat tidur yang tidak seimbang, keluhan beban kerja yang disampaikan oleh kepala ruang rawat inap dan para tenaga
perawat. Hal tersebut dapat terjadi apabila adanya kenaikan BOR dengan jumlah perawat tetap sama dalam periode yang lama. BOR pada tahun 2012 yaitu sebesar
98,20. Angka tersebut melebihi batas standar di Indonesia yaitu sebesar 60-85. Beban kerja yang tinggi dapat menurunkan kualitas dalam memberikan pelayanan
keperawatan. Kualitas perawat yang menurun akan berdampak pada pasien dan citra
rumah sakit. Untuk itu peneliti menggunakan pengukuran beban kerja dalam menentukan jumlah kebutuhan tenaga perawat di instalasi rawat inap RSU Kota
Tangerang Selatan karena melalui pengamatan beban kerja akan didapatkan secara objektif kebutuhan rumah sakit.
1.3 Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana gambaran beban kerja perawat di instalasi rawat inap RSU Kota
Tangerang Selatan pada tahun 2013? 2.
Berapa jumlah kebutuhan tenaga perawat berdasarkan beban kerja di instalasi rawat inap RSU Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013?
3. Bagaimana ketersediaan jumlah tenaga perawat yang ada dibandingkan
jumlah kebutuhan di instalasi rawat inap RSU Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013?
1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga perawat berdasarkan beban kerja yang dilakukan oleh perawat di instalasi rawat inap RSU Kota
Tangerang Selatan pada tahun 2013.
1.4.2 Tujuan Khusus
a. Diketahuinya gambaran beban kerja perawat di instalasi rawat inap RSU
Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013. b.
Diketahuinya jumlah kebutuhan tenaga perawat di instalasi rawat inap RSU Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013.
c. Diketahuinya ketersediaan tenaga perawat yang ada dibandingkan dengan
jumlah kebutuhan di instalasi rawat inap RSU Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Secara Teoritis
a. Menambah wawasan ilmu terkait analisis beban kerja perawat untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga perawat
1.5.2 Secara Metodologis
a. Dalam metodologi ini menggunakan work sampling untuk mendapatkan
gambaran beban kerja perawat sehingga pimpinan rumah sakit mengetahui keadaan beban kerja perawat
1.5.3 Secara Aplikatif
a. Sebagai masukan atau bahan pertimbangan bagi pimpinan rumah sakit
dalam menentukan pemenuhan jumlah kebutuhan tenaga perawat berdasarkan pengukuran beban kerja di instalasi rawat inap RSU Kota
Tangerang Selatan
b. Mendapatkan bahan masukan dalam peningkatan kurikulum manajemen
pelayanan kesehatan program studi kesehatan masyarakat.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di instalasi rawat inap RSU Kota Tangerang Selatan dengan responden seluruh perawat yang bekerja di instalasi rawat
inap. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk mendapatkan jumlah kebutuhan tenaga perawat dengan pengukuran beban
kerja melalui formulir work sampling. Adapun pelaksana pengamat sebanyak 12 dua belas orang yang dibagi atas 3 tiga shift yaitu shift pagi, shift siang,
dan shift malam pada instalasi rawat inap kelas II dan III RSU Kota Tangerang Selatan. Pelaksana pengamat akan mengamati kegiatan
keperawatan selama tujuh hari berturut-turut pada instalasi rawat inap RSU Kota Tangerang Selatan.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gambaran Umum RSU Kota Tangerang Selatan 2.1.1 Visi, Misi, Moto dan Tujuan
a Visi
Visi RSU Kota Tangerang Selatan adalah
“Menjadi Rumah Sakit Pilihan
yang bermutu dan Amanah Aman, Nyaman, Mandiri, Ramah di Kota Tangerang Selatan “
b Misi
Misi yang dirumuskan untuk mencapai visi RSU Kota Tangerang Selatan
adalah:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu, modern dan
terstandarisasi
2. Meningkatkan SDM kesehatan yang profesional dan religius
3. Meningkatkan komunikasi, informasi, dan menerima globalisasi sesuai
kebutuhan masyarakat yang bermartabat.
4. Berupaya mengikuti perkembangan IPTEK, serta sarana pendukung yang
berkualitas dan berwawasan lingkungan. c
MOTTO
Melayani Sepenuh Hati