Tujuan Keperawatan Peran Keperawatan

2.4.2 Tujuan Keperawatan

Menurut Depkes 1982 tujuan keperawatan antara lain sebagai berikut: a. Untuk membantu individu menjadi bebas dari masalah kesehatan yang dirasakan dengan mengajak individu dan masyarakat untuk berpartisipasi meningkatkan kesehatannya. b. Untuk membantu individu mengembangkan potensinya dalam memelihara kesehatan seoptimal mungkin agar tidak selalu tergantung kepada orang lain dalam memelihara kesehatannya. c. Untuk membantu individu memperoleh derajat kesehatannya seoptimal mungkin. Secara umum, keperawatan mempunyai beberapa tujuan. Menurut Asmadi 2005 tujuan-tujuan keperawatan adalah memberi bantuan yang paripurna dan efektif kepada klien, memenuhi kebutuhan dasar manusia KDM klien, memberi kesempatan kepada semua perawat untuk mengembangkan tingkat kemampuan profesionalnya, dan mengembangkan standar keperawatan yang ada, serta memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua anggota tim kesehatan. Sedangkan Roy dalam Nursalam 2002 mendefinisikan bahwa tujuan keperawatan adalah meningkatkan respon adaptasi yang berhubungan dengan 4 empat mode respon adaptasi. Namun tidak dijelaskan secara lebih lanjut yang dimaksud dengan mode respon adaptasi.

2.4.3 Peran Keperawatan

Sebagai tenaga kesehatan, perawat memiliki sejumlah peran di dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan hak dan kewenangan yang ada. Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 dalam Alimul 2008 adalah sebagai berikut: 1. Peran Sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan Peran ini dapat dilakukan dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia. 2. Peran Sebagai Advokat Klien Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan keputusan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien. 3. Peran Edukator Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan. 4. Peran Koordinator Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan, serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah sesuai dengan kebutuhan klien. 5. Peran Kolaborator Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi, dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya. 6. Peran Konsultan Peran di sini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. 7. Peran Pembaharu Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan. Menurut Asmadi 2005 peran perawat yang utama adalah sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti. 1. Pelaksana layanan keperawatan care provider. Perawat memberikan layanan berupa asuhan keperawatan secara langsung kepada klien. Asuhan keperawatan diberikan dengan berpedoman pada standar keperawatan serta dilandasi oleh etik dan etika keperawatan dalam lingkup wewenang dan tanggung jawab keperawatan. 2. Pengelola Manager. Perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola layanan keperawatan di semua tatanan layanan kesehatan rumah sakit, puskesmas, dan sebagainya. 3. Pendidik dalam keperawatan. Perawat bertugas memberikan pendidikan kesehatan kepada klien sebagai upaya menciptakan perilaku yang kondusif bagi kesehatan. Pendidikan kesehatan bertujuan untuk membangun perilaku kesehatan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Peran perawat sebagai pendidik tidak hanya ditujukan untuk klien, tetapi juga tenaga keperawatan lain. Upaya ini dilakukan untuk memberi pemahaman yang benar tentang keperawatan agar tercipta kesamaan pandangan dan gerak bersama antara perawat dalam meningkatkan profesionalisme. 4. Peneliti dan pengemban ilmu keperawatan. Berbagai tantangan, persoalan, dan pertanyaan seputar keperawatan harus mampu dijawab dan diselesaikan dengan baik. Salah satu upayanya adalah riset. Riset keperawatan akan menambah dasar pengetahuan ilmiah keperawatan dan meningkatkan praktik keperawatan bagi klien.

2.4.4 Jenis Tindakan Keperawatan