Pemberian nilai jika jawabannya benar diberi nilai 1 dan jawabannya salah diberi nilai 0. Skor dari pertanyaan tentang pengetahuan berkisar
antara 0-20 yang dibagi kedalam 3 kategori Arikunto, 2006 yaitu: Baik jika pertanyaan dijawab benar sejumlah ≥16 76 - 100 dari seluruh
pertanyaan yang ada. Cukup jika pertanyaan dijawab benar sejumlah 15-12 56 - 75 dari seluruh pertanyaan yang ada. Kurang jika pertanyaan
dijawab benar sejumlah ≤11 40 - 55 dari seluruh pertanyaan yang ada.
c. Kuesioner C Kuesioner tingkat kecemasan perempuan menghadapi menopause
disusun dengan pedoman pada Hamiltom Rating Scale for Anxiety HRS- A yang telah penulis modifikasi ke dalam bentuk pernyataan berdasarkan
tanda dan gejala yang terjadi pada perempuan yang akan mengalami menopause dan bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan
perempuan menghadapi menopause. Kuesioner tingkat kecemasan perempuan menghadapi menopause
terdiri dari 14 pertanyaan yang terdiri atas 14 kelompok gejala. masing- masing kelompok gejala diberi penilaian antara 0-4. Pertanyaan dengan
jawaban tidak pernah bernilai 0, jarang bernilai 1, kadang-kadang bernilai 2, sering bernilai 3 dan terus-menerus bernilai 4. Skor terendah adalah 0
dan tertinggi adalah 56. Total nilai yang diperoleh menunjukkan tingkat keparahan: tidak ada
gejala kecemasan dengan nilai skor 0-13, gejala ringan dengan nilai skor
14 –20, gejala sedang dengan nilai skor 21-27, gejala berat nilai skor 28 -
42, gejala berat sekalipanik dengan nilai skor 43-56.
2. Uji Coba Kuesioner
Setelah instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner A, B dan C sebagai alat ukur penelitian selesai disusun untuk mengukur
tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan tentang menopause. Untuk mendapatkan data yang valid dan realibel maka kuesioner tersebut harus
dilakukan uji validitas dan reabilitas. Agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran normal maka peneliti melakukan uji coba kepada 20
responden yang memiliki kriteria yang sama dengan calon responden peneliti Soekidjo, 2005.
a. Uji validitas Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang
berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data Nursalam, 2009. Uji validitas dapat menggunakan rumus Pearson
Product Moment. Rumus Pearson Product Moment :
r
xy
= N ∑xy – ∑x∑y
√
[ N∑x
2
- ∑x
2
][ N∑y
2
– ∑y
2
] Keterangan :
r = koefisien korelasi setiap item dengan skor total x = skor pertanyaan
y = skor total N = jumlah subjek
Hasil perhitungan tiap-tiap item dibandingkan dengan tabel nilai product moment. Apabila hasil uji dari tiap item pertanyaan
ternyata signifikan p value 5 atau r hitung lebih besar dari r table 0,3, maka item pertanyaan tersebut valid dan dapat
digunakan. Namun apabila tidak signifikan p value 5 atau r hitung lebih kecil dari r table 0,3, maka item pertanyaan tersebut
tidak valid. Uji coba kuesioner dilakukan di kelurahan Ujung Menteng, yaitu berjumlah 20 orang pada bulan September 2012.
Hasil uji validitas dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, untuk kuesioner tingkat pengetahuan perempuan dalam
menghadapi menopause dari 20 pertanyaan ada dua pertanyaan yang tidak valid, sedangkan untuk kuesioner tingkat kecemasan
perempuan dalam menghadapi menopause di dapatkan dari 14 pertanyaan ada satu pertanyaan yang tidak valid dimana r hitungnya
kurang dari 0,3. Peneliti melakukan perubahan didalam pertanyaan yang tidak valid agar pertanyaan lebih mudah dipahami oleh
responden. b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah
kesamaan hasil
pengukuran atau
pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan Hidayat, 2007.
Pengukuran reliabilitas menggunakan rumus Product Moment. r
11
= 2.r
b
1 + r
b
Keterangan:
r
11
: Koefisien reliabilitas internal seluruh item r
b
: Korelasi Product moment antara belahan Tingkat konsistensi suatu pengukuran dikatakan reliabel jika
nilai Alpha Cronbach 0- 1 ≥0,8 Dharma, 2011. Hasil uji
reliabilitas dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, untuk kuesioner tingkat pengetahuan perempuan dalam menghadapi
menopause didapatkan Alpha Cronbach 0,872, sedangkan untuk kuesioner tingkat kecemasan didapatkan Alpha Cronbach 0,899.
G. Tahapan Pengambilan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam penelitian
Nursalam, 2003. Pengumpulan data dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Pulo Gebang Jakarta Timur dengan dengan tahapan, yaitu:
1. Setelah proposal mendapat persetujuan dari pembimbing akademik dilanjutkan dengan membuat surat permohonan dari PSIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang diajukan kepada Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur.
2. Setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur, peneliti menyerahkan surat
permohonan tersebut kepada kepala puskesmas kecamatan dan kepala puskesmas kelurahan Pulo Gebang Jakarta Timur.
3. Setelah itu peneliti melakukan penseleksian calon responden sesuai dengan kriteria inklusi penelitian kemudian menjelaskan maksud, tujuan