Keluhan-Keluhan yang Terjadi Selama Menopause

uretra akibat menurunya kadar estrogen, akibtnya terjadi ganguan penutupan uretra dan perubahan pola aliran urin menjadi tidak normal sehingga fungsi kandung kemih tidak dapat dikendalikan inkontinensia urin dan mudah terjadi infeksi pada saluran kemih bagian bawah Shimp Smith, 2000; Kasdu, 2004. Perempuan menopause sering juga mengeluh nyeri otot dan sendi. Timbulnya osteoporosis dan osteoartritis dapat terjadi akibat penurunan hormon estrogen. Selain itu penurunan kadar estrogen juga berpengaruh pada jaringan kolagen yang berfungsi sebagai jaringan penunjang pada tubuh. Hilangnya kolagen menyebabkan kulit menjadi kering dan keriput, rambut rusak dan rontok, gigi mudah goyang dan gusi berdarah, sariawan, kuku rusak, serta timbulnya rasa sakit pada persendian Baziad, 2003; Kasdu, 2004. Bagi perempuan begitu memasuki usia menopause akan timbul berbagai macam keluhan yang sangat mengganggu dan beberapa tahun setelah menopause dapat terjadi berbagai macam penyakit, seperti kanker endometrium, kanker ovarium, kanker serviks, kanker payudara dan kanker vagina. Ganguan tubuh lainnya akibat penyakit degeneratif, seperti diabetes dan jantung, faktor genetik dan gaya hidup juga berpengaruh. Hipertensi, demensia juga ditemukan pada masa premenopause dan postmenopause disebabkan karena penurunan kadar hormon steroid. Kelainan lain seperti sulit berkonsentrasi, hilang fungsi memori jangka pendek dan beberapa kondisi yang berhubungan dengan kelainan psikologis Baziad, 2003; Kasdu, 2004. b. Psikologis Perubahan-perubahan psikologis yang menyertai gejala menopause sangat mempengaruhi kualitas hidup seorang perempuan dalam menjalani masa menopause. Perubahan yang terjadi pada perempuan menopause adalah perubahan mood, irritabilitas, kecemasan, labilitas emosi, merasa tidak berdaya, penurunan ingatan, konsentrasi berkurang, sulit mengambil keputusan, dan merasa tidak berharga Glasier Gebbie, 2005. Banyak perempuan mengeluh masalah psikologis saat menopause, tetapi sulit untuk menentukan apakah masalah ini timbul akibat defisiensi atau merupakan faktor sekunder akibat gejala lain. Keringat malam yang berkepanjangan dapat mengakibatkan gangguan pola tidur, yang akhirnya menyebabkan gangguan konsentrasi, ingatan yang kurang baik, perubahan alam perasaan depresi, keletihan, perasaan tidak berharga dan kesulitan membuat keputusan Abernethy, 2010. Keluhan psikis sifatnya sangat individual yang dipengaruhi oleh sosial budaya, pendidikan, lingkungan, dan ekonomi. Keluhan fisik maupun psikis ini tentu saja akan mengganggu kesehatan perempuan yang bersangkutan termasuk perkembangan psikisnya. Selain itu, bisa memengaruhi kualitas hidupnya Rostiana, 2009. Keadaan menopause secara menetap membawa konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis yang dapat menjadi fatal bila tidak ditangani dengan serius. Fungsi reproduksi yang menurun menimbulkan dampak yaitu ketidaknyamanan dalam menjalani kehidupan. Bagi sebagian perempuan menopause menimbulkan rasa cemas dan risau. Hal ini akan menjadi tekanan dan semakin memberatkan apabila perempuan tersebut selalu berpikiran negatif Aprilia Puspitasari, 2007.

8. Upaya yang Dilakukan dalam Menghadapi Menopause

Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi menopause yaitu dengan pola makan yang tepat dan aktivitas fisik yang cukup. Kehilangan estrogen pada perempuan menopause menimbulkan berbagai macam penyakit seperti penyakit jantung dan osteoporosis. Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi keluhan-keluhan yang terjadi, seperti: mengkonsumsi makanan yang bergizi dan pengaturan diet tinggi kalsium dan rendah lemak, menghindari peningkatan berat badan, olahraga dan tidur yang teratur, mengurangi kenaikan tekanan darah, mencari ketenangan dan menjauhkan diri dari pekerjaan yang menjemukan WHO, 2007. Rosenthal 2003 mengungkapkan bahwa hal-hal yang harus diperhatikan dalam menghadapi menopause adalah kebutuhan kalori dan zat gizi harus cukup, makanan yang tinggi serat dan rendah lemak, makanan yang tinggi kalsium dan zat besi, vitamin A, C dan E untuk antioksidan, vitamin D untuk penyerapan kalsium, vitamin B kompleks. Hindari kafein, kopi, alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah, dan makanan berlemak. Kopi dan alkohol dapat menghambat absorbsi kalsium. Selain pola makan yang tepat dan aktivitas fisik yang cukup juga dapat dilakukan terapi sulih hormon atau Hormon Replacement Therapy HRT merupakan pilihan untuk mengurangi keluhan-keluhan yang timbul pada perempuan yang mengalami menopause Baziad, 2003. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara pemberian estrogen seperti estriol, selama 21 hari berturut-turut disusul dengan masa istirahat selama 7 hari. Selama masa istirahat diperhatikan apakah keluhan- keluhan telah hilang atau menetap. Jika keluhannya hilang maka pengobatan dapat dihentikan, tetapi jika menetap maka pengobatan dilanjutkan. Pada pemakaian jangka panjang, pengaruhnya terhadap endometrium dan payudara sangat lemah, sehingga jarang terjadi perdarahan maupun keganasan Jacoeb, 2005. Penggunaan estrogen jenis lain, seperti etinil estradiol maupun estrogen konjugasi perlu digabung dengan progesteron. Alternatif lain dengan fitoestrogen yang terdiri dari: Isoflavon genistein, daidzein dan glycetein banyak ditemukan dalam legumes tumbuhan polong terutama kedelai dengan produk olahannya susu, tempe, tahu; Coumestan coumesterol banyak ditemukan dalam tauge; Lignan matairesinol, secoisolariciresinol, enteroldiol banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, biji-bijian sereal Jacoeb, 2005. Penelitian yang dilakukan oleh Aprilia dan Puspitasari 2007 tentang faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pada perempuan perimenopause. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kecemasan pada perempuan perimenopause adalah pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, kondisi ekonomi dan gaya hidup. Namun, karakteristik sosial budaya yang meliputi umur, tingkat pendidikan dan pekerjaan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah semakin baik faktor yang berpengaruh secara signifikan, maka semakin rendah tingkat kecemasan yang dialami.

B. Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang over behaviour. Pengetahuan umumnya datang dari penginderaan yang terjadi melalui pancaindra manusia, yaitu: indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba Notoatmodjo, 2003. Pengetahuan knowledge adalah suatu proses dengan menggunakan pancaindra yang dilakukan seseorang terhadap objek tertentu dapat menghasilkan pengetahuan dan keterampilan Hidayat, 2007.

2. Tingkatan Pengetahuan

Pengetahuan dalam domain kognitif mempunyai tujuh tingkatan menuurut Bloom 2001, yaitu: a. Tahu Know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari keseluruhan

Dokumen yang terkait

Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause dengan Keluhan Wanita saat Menopause Di Kelurahan Cijantung Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2012

2 14 146

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Menopause Pada Ibu-Ibu Di Kelurahan Bulan Kecamatan Wonosari Kabupaten Kla

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Menopause Pada Ibu-Ibu Di Kelurahan Bulan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten.

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI RW 03 KELURAHAN SUCEN KABUPATEN PURWOREJO.

0 0 12

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA WANITA PERIMENOPAUSE DI NGEPOH BADRAN KRANGGAN TEMANGGUNG JAWA TENGAH - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 9

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN WANITA MENJELANG MENOPAUSE DI DESA BOWAN DELANGGU KLATEN NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Menopause dengan Kecemasan Wanita Menjelang Menopause di Desa Bowan Delanggu K

0 0 14

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI PADUKUHAN MOROBANGUN JOGOTIRTO BERBAH KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI PADU

0 0 12

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK DMPA DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI GANGGUAN MENSTRUASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMANU TAHUN 2013 - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 10

HUBUNGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE DENGAN TINGKAT KECEMASAN PEREMPUAN MENGHADAPI MENOPAUSE DI CABANG ‘AISYIYAH KALIKAJAR KABUPATEN WONOSOBO NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Kesiapan Menghadapi Menopause dengan Tingkat Kecemasan Perempuan Menghadapi Menopau

0 0 22

HUBUNGAN MASA MENOPAUSE DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM BERHUBUNGAN SEKSUAL DI DUSUN JOMEGATAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL YOGYAKARTA 2015

0 0 11