Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan
Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Stuart dan Laraia 2005 perempuan yang memiliki pendidikan tinggi cenderung mengalami
kecemasan ringan, dibandingkan dengan pendidikan rendah cenderung mengalami kecemasan berat saat menghadapi menopause dan hasil penelitian
Kasdu 2002 yaitu responden yang dikategorikan memiliki pengetahuan baik maka akan lebih mampu mengatasi kecemasan yang dialaminya. Sedangkan
responden yang dikategorikan memiliki pengetahuan kurang cenderung mengalami kecemasan berat.
Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang over behavior. Seseorang yang telah
mengetahui tentang menopause, maka akan membuat perempuan mengerti tentang penanganan pada saat terjadi perubahan menopause dan perempuan
tidak akan mengalami kecemasan menjelang menopause Notoatmodjo, 2007. Selain pengetahuan ada faktor lain yang mempengaruhi tingkat
kecemasan perempuan dalam menghadapi menopause yaitu upaya penanganan dalam menghadapi menopause, sikap, dukungan keluarga,
dukungan suami, kondisi ekonomi, gaya hidup dan gambaran diri Damayanti, 2012; Aprilia Puspitasari, 2007; Marga, 2007.
Hasil penelitian Damayanti 2012 menyebutkan bahwa ada hubungan antara upaya penanganan ibu dengan kecemasan dalam menghadapi
menopause yang didapatkan dari nilai p value 0,05. Faktor lain yaitu dukungan suami, terdapat hubungan bermakna antara dukungan suami sengan
tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause yang didapatkan dari nilai p value 0,000 p0,05.
Penelitian yang dilakukan oleh Aprilia Puspitasari 2007 menyebutkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara sikap dengan
tingkat kecemasan pada perempuan perimenopause dalam menghadapi menopause yang menunjukkan nilai p=0,004 p0,05. Faktor lain yang
mempengaruhi tingkat kecemasan yaitu dukungan keluarga. Hubungan dukungan
keluarga dengan
tingkat kecemasan
pada perempuan
perimenopause dalam menghadapi menopause menunjukkan nilai p=0,002 p0,05 sehingga terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
dukungan keluarga
dengan tingkat
kecemasan pada
perempuan perimenopause.
Hubungan kondisi ekonomi dengan tingkat kecemasan pada perempuan perimenopause dalam menghadapi menopause menunjukkan nilai p=0,021
p0,05 sehingga terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kondisi ekonomi dengan tingkat kecemasan pada perempuan perimenopause.
Selain itu hubungan gaya hidup juga berhubungan dengan tingkat kecemasan pada perempuan perimenopause dalam menghadapi menopaus. Hasil analisis
menunjukkan nilai p=0,001 p0,05. Penelitian lain yang dilakukan oleh Marga 2007 menunjukan bahwa nilai p=0,02 yang berarti ada hubungan
bermakna antara gambaran diri dengan tingkat kecemasan ibu menopause. Beberapa hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa kecemasan
perempuan dalam menghadapi menopause tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, tetapi banyak faktor lainya. Hasil penelitian yang
dilakukan di Kelurahan Pulo Gebang menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara pengetahuan dengan kecemasan, disebabkan karena sebagian besar responden berpendidikan menengah.
Makin tinggi tingkat pendidikan seorang maka makin banyak pengetahuan yang dimiliki dan makin mudah proses penerimaan informasi.
Sehingga kecemasan menjelang menopause dapat diatasi dengan baik. Namun, bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah pastilah
berpengetahuan rendah. Karena peningkatan pengetahuan seseorang tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal tetapi juga biasa diperoleh dari sumber
informasi lain Notoatmodjo, 2005.