Faktor yang Mempengaruhi Respon Kecemasan

i. Pengetahuan Ketidaktahuan dapat menyebabkan kecemasan dan pengetahuan dapat digunakan untuk mengatasi masalah.

4. Tingkat Kecemasan

Tingkat kecemasan menurut Hamilton 1959; Stuart Sundeen 2000 meliputi: a. Tidak ada kecemasan. Individu dalam keadaan normal, tidak ada kondisi yang berlebih terhadap rasa tidak aman dan tidak mudah tersinggung. b. Kecemasan ringan Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan individu menjadi waspada dan meningkatkan lapang persepsinya. Kemampuan melihat dan mendengar menjadi meningkat. Cemas ringan dapat memotivasi belajar dan menghasilkan kreativitas. c. Kecemasan sedang Kecemasan sedang memungkinkan individu berfokus pada masalah yang sedang dihadapi dan mengesampingkan yang lain sehingga menyebabkan lapang persepsi menyempit dan kemampuan melihat dan mendengarnya menurun. Beberapa kemampuan menjadi tertutup tetapi masih bisa dilakukan dengan petunjuk. d. Kecemasan berat Kecemasan berat sangat mempengaruhi lapang persepsi individu. Individu cenderung berfokus pada hal-hal yang kecil dan tidak dapat berfikir tentang hal lain. Kecemasan muncul beberapa kali dan sulit dikendalikan sebab kecemasan tersebut berupa kejadian yang mungkin akan membahayakan masa depannya. Kondisi ini kebanyakan akan mempengaruhi aktivitasnya sehari-hari. e. Panik Pada tingkat ini lahan persepsi sudah tertutup dan orang bersangkutan tidak dapat melakukan apa-apa walaupun sudah diberi pengarahan. Terjadi peningkatan aktivitas motorik, penurunan kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, gangguan persepsi, kehilangan kemampuan berfikir secra rasional. Panik merupakan pengalaman yang menakutkan dan bisa melumpuhkan seseorang. Freud 1894 dalam Andri dan Dewi 2007 membagi kecemasan menjadi tiga, yaitu: a. Kecemasan realitas atau objektif, yaitu ketakutan terhadap bahaya yang datang dari dunia nyata. Kecemasan seperti ini misalnya ketakutan terhadap kebakaran, angin tornado, gempa bumi, atau binatang buas. b. Kecemasan neurotik, yaitu kecemasan terhadap tidak terkendalinya naluri yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan yang bisa mendatangkan hukuman baginya. Kecemasan ini mempunyai dasar pada masa kecil, pada konflik antara pemuasan instingtual dan realitas. c. Kecemasan moral, yaitu ketakutan terhadap hati nurani. Misalnya seseorang yang hati nuraninya berkembang dengan baik cenderung merasa berdosa jika melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kode moral yang dimilikinya.

5. Respon Terhadap Kecemasan

Respon terhadap kecemasan meliputi respon fisiologis, perilaku, kognitif dan afektif Stuart, 2007. a. Respon fisiologis Respon kecemasan terhadap kardiovaskular seperti palpitasi, jantung berdebar, tekanan darah meningkat, rasa ingin pingsan, pingsan, tekanan darah menurun. Respon kecemasan terhadap sistem pernapasan seperti nafas cepat, sesak nafas, tekanan pada dada, nafas dangkal, pembengkakan pada tenggorokan dan sensasi tercekik. Respon kecemasan terhadap sistem neuromuskular adalah reflek meningkat, reaksi terkejut, mata berkedip-kedip, insomnia, tremor, gelisah, mondar-mandir, wajah tegang, kelemahan umum, tungkai lemah. Respon kecemasan terhadap sistem gastrointestinal seperti kehilangan nafsu makan, menolak makanan, rasa tidak nyaman pada abdomen, nyeri abdomen, mual, nyeri ulu hati, diare. Respon kecemasan terhadap sistem perkemihan seperti tidak dapat menahan kencing, sering berkemih. Respon kecemasan terhadap kulit seperti wajah kemerahan, berkeringat setempat telapak tangan, gatal, rasa panas dan dingin pada kulit, wajah pucat, berkeringat seluruh tubuh.

Dokumen yang terkait

Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause dengan Keluhan Wanita saat Menopause Di Kelurahan Cijantung Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2012

2 14 146

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Menopause Pada Ibu-Ibu Di Kelurahan Bulan Kecamatan Wonosari Kabupaten Kla

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Menopause Pada Ibu-Ibu Di Kelurahan Bulan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten.

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI RW 03 KELURAHAN SUCEN KABUPATEN PURWOREJO.

0 0 12

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA WANITA PERIMENOPAUSE DI NGEPOH BADRAN KRANGGAN TEMANGGUNG JAWA TENGAH - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 9

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN WANITA MENJELANG MENOPAUSE DI DESA BOWAN DELANGGU KLATEN NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Menopause dengan Kecemasan Wanita Menjelang Menopause di Desa Bowan Delanggu K

0 0 14

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI PADUKUHAN MOROBANGUN JOGOTIRTO BERBAH KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI PADU

0 0 12

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK DMPA DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI GANGGUAN MENSTRUASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMANU TAHUN 2013 - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 10

HUBUNGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE DENGAN TINGKAT KECEMASAN PEREMPUAN MENGHADAPI MENOPAUSE DI CABANG ‘AISYIYAH KALIKAJAR KABUPATEN WONOSOBO NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Kesiapan Menghadapi Menopause dengan Tingkat Kecemasan Perempuan Menghadapi Menopau

0 0 22

HUBUNGAN MASA MENOPAUSE DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM BERHUBUNGAN SEKSUAL DI DUSUN JOMEGATAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL YOGYAKARTA 2015

0 0 11