f. Penyakit
Perempuan yang mengalami gangguan medis menyebabkan meningkatnya kadar estrogen, seperti penderita diabetes akan lambat
memasuki masa menopause
5. Klaifikasi Menopause
Berdasarkan proses terjadinya, menopause dibedakan menjadi menopause alamiah natural dan buatan artifisial. Menopause alami
akan dilalui seorang perempuan secara bertahap selama beberapa tahun. Umumnya menopause alami terjadi pada usia diakhir 40 tahun atau
diawal 50 tahun. Menopause buatan adalah menopause yang terjadi akibat prosedur medis seperti pembedahan atau penyinaran. Menopause
akibat pembedahan terjadi akibat histerektomi dan ooforektomi bilateral. Pengangkatan ovarium dilakukan sebagai tindakan preventif terhadap
karsinoma ovarium Bobak, 2005; Sastrawinata, 2008. Menopause
juga dibedakan
berdasarkan kelainan
jadwal menopause mencakup menopause yang terjadi terlalu dini menopause
prematur maupun menopause yang terlambat. a. Menopause prematur
Menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun disebut menopause prematur atau menopause dini. Faktor-faktor yang dapat
menyebabkan menopause prematur adalah herediter, gangguan gizi yang cukup berat, penyakit-penyakit menahun dan penyakit-penyakit
yang merusak jaringan kedua ovarium. Faktor lain yang dapat
menyebabkan menopause prematur adalah kebiasaan merokok Sastrawinata, 2008; Abernethy, 2010.
b. Menopause terlambat Batas usia menopause yaitu 52 tahun, apabila seorang
perempuan masih mendapat menstruasi di atas usia 52 tahun disebut menopause terlambat dan diindikasikan untuk penyelidikan lebih
lanjut penyebab dari menopause terlambat adalah fibromioma uteri dan tumor ovarium yang menghasilkan estrogen Sastrawinata,
2008.
6. Perubahan yang Terjadi Selama Menopause
Sastrawinata 2008 mengungkapkan bahwa perempuan yang akan menopause mengalami perbahan-perubahan, diantaranya:
a. Perubahan organ reproduksi Ovarium dan uterus lambat laun mengecil dan endometrium
mengalami atrofi. Walaupun demikian, uterus masih tetap dapat bereaksi terhadap estrogen. Epitel vagina menipis dan mamai mulai
menjadi lembek. Proses ini berlangsung terus sampai masa senium. b. Perubahan hormon
Penurunan fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium untuk menjawab rangsangan gonadotropin.
Keadaan ini
akan mengakibatkan
terganggunya interaksi
hipotalamus-hipofisis. Pertama-tama terjadi kegagalan fungsi korpus luteum. Kemudian, turunnya produksi steroid ovarium menyebabkan
berkurangnya reaksi umpan balik terhadap hipotalamus. Keadaan ini
meningkatkan produksi FSH dan LH. Dari kedua gonadotropin ini, ternyata yang paling mencolok peningkatannya adalah FSH.
c. Perubahan vasomotorik Perubahan ini dapat muncul sebagai gejolak panas hot
flushes, keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalam telinga, perubahan tekanan darah, berdebar-debar, susah
bernafas, jari-jari atrofi dan gangguan usus. d. Perubahan emosi
Perubahan emosi muncul dalam bentuk mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat berkurang, dan susah tidur.
7. Keluhan-Keluhan yang Terjadi Selama Menopause
Perubahan-perubahan yang terjadi selama menopause berdampak pada kesehatan fisik dan psikis.
a. Fisik Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala dari
menopause adalah menstruasi menjadi tidak teratur, hot flushes, insomnia, palpitasi dan rasa lemah, gangguan seksual. Gejala-gejala
saluran kemih seperti nyeri saat berkemih, infeksi saluran kemih dan inkontinensia Shimp Smith, 2000; Kasdu, 2004; Glasier
Gebbie, 2005. Menurut Baziad 2003, ketika seorang perempuan memasuki masa menopause, fisik memiliki ketidaknyamanan seperti
rasa panas hot flushes, jantung berdebar, gangguan tidur, sakit kepala, cepat lelah, kesemutan, berat badan bertambah, nyeri tulang
dan otot.