Aspek Psikologis Menopause TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian terkait tentang kecemasan pada perempuan yang menghadapi menopause yang dilakukan oleh Rostiana 2009. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek sulit menghadapi masa menopause karena belum siap untuk menghadapinya dan
kurangnya informasi. Hal ini dapat terlihat dari gejala gangguan tidur, lebih mudah letih, cemas dan gelisah. Penelitian lain yang dilakukan oleh Marga
2007 tentang hubungan gambaran diri dengan tingkat kecemasan perempuan masa menopause di Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
28,1 tidak mengalami kecemasan, 56,3 mengalami kecemasan ringan dan 15,6 mengalami kecemasan sedang.
Gambaran kecemasan perempuan yang akan menghadapi menopause berdasarkan hasil penelitian Rostiana 2009 menunjukkan bahwa perempuan
yang akan menghadapi menopause akan mengalami gangguan tidur. Gejala tersebut seperti tidur yang gelisah dan berkeringat, takut akan menghadapi
menopause sehingga subjek tidak siap untuk menghadapi menopause sebab subjek takut tidak cantik lagi, keriput dan tua serta takut terlihat tidak menarik
lagi bagi suaminya. Gejala lainnya seperti gemetaran dan sering menggigit kuku dan bibirnya, keringat berlebih, muka kering, mual, pusing dan kesemutan.
Gejala afektif seperti gelisah karena membayangkan bagaimana bila sudah tidak menstruasi lagi, mudah tersinggung, tidak sabaran dan bimbang, merasa tidak
nyaman, khawatir dan gemetaran yang berlebihan akan menghadapi menopause.
Penelitian yang dilakukan oleh Aprilia Puspitasari 2007 tentang faktor
yang mempengaruhi
tingkat kecemasan
pada perempuan
perimenopause di Surabaya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan kurang sebesar 15,4 mengalami
kecemasan ringan, 30,8 mengalami kecemasan sedang dan 53,9 mengalami kecemasan berat. Responden yang memiliki pengetahuan cukup
sebesar 43,6 mengalami kecemasan ringan, 23,6 mengalami kecemasan sedang dan 32,7 mengalami kecemasan berat. Sedangkan responden yang
memiliki pengetahuan baik 84,4 mengalami kecemasan ringan, 15,6 mengalami kecemasan sedang dan tidak ada yang mengalami kecemasan
berat. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin baik pengetahuan yang dimiliki perempuan perimenopause maka akan semakin rendah tingkat
kecemasannya.