Tindakan Responden Tentang IMD

dapat menyusu secara dini. Secara umum sikap dapat dirumuskan sebagai kecenderungan untuk berespon secara positif atau negatif terhadap orang, obyek atau situasi tertentu. Sikap mengandung suatu penelitian emosionalafektif senang, benci, sedih dsb, disamping itu komponen kognitif pengetahuan tentang obyek itu serta aspek konatif kecenderungan bertindak. Dalam hal ini pengertian sikap adalah merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek Notoatmodjo, 2003.

5.3. Tindakan Responden Tentang IMD

Tindakan responden dalam inisiasi menyusu dini adalah memberikan penerangan tentang inisiasi menyusu dini kepada ibu yang baru melahirkan, menyarankan ibu untuk memberi ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan, menyarankan untuk memberi ASI yang pertama kali kolostrom pada ibu, memberi penerangan tentang pemberian ASI secara dini pada ibu-ibu, dan memberi penerangan bagaimana cara merawat payudara dengan benar agar produksi ASI lancar, dikategorikan baik yaitu responden dapat menjawab lebih dari 75 pertanyaan secara benar, kategori sedang yaitu responden dapat menjawab 40-75 pertanyaan secara benar dan kategori rendah, bila responden dapat menjawab 40, pertanyaan secara, dari masing-masing 5 pertanyaan. Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara yang dilakukan menunjukkan bahwa responden mempunyai tindakan baik yaitu sebesar 83,3. Hal ini dapat dilihat dari tindakan yang dilakukan responden dalam kegiatan IMD seluruh responden sudah mempunyai tindakan baik karena responden atau petugas kesehatan Universitas Sumatera Utara berusaha untuk memberikan penerangan tentang inisiasi menyusu dini kepada ibu yang baru melahirkan, menyarankan untuk memberi ASI yang pertama kali kolostrom, memberi penerangan tentang pemberian ASI secara dini pada ibu- ibu, menyarankan untuk memberi ASI saja sampai bayi usia 6 bulan dan cara merawat payudara dengan benar agar produksi ASI lancar. Responden dituntut untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai IMD karena menyusui merupakan hal yang terpenting bagi bayi dan ibu sendiri juga bayi merupakan generasi penerus bangsa, serta menyusui mencegah ibu terkena kanker payudara. Program laktasi yang disebut sebagai team manajemen laktasi TML merupakan kegiatan yang meliputi pemeriksaan dan perawatan payudara yang dilengkapi dengan media cetak sebagai sarana pendidikan untuk ibu-ibu serta diberikan pula penyuluhan gizi Roesli, 2001. Menurut Notoatmodjo 2003, tindakan atau perilaku seseorang harus mengetahui stimulus atau objek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan seseorang akan melaksanakan apa yang diketahui dinilai baik. Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh : 1. Niat adalah minat seseorang sehubungan dengan kepentingan pribadinya behavior intention, 2. Dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya social support, 3. adanya atau tidaknya informasi yang ia terima agar ia dapat bertindak accessibility of information, 4. Otonomi pribadi yang bersangkutan dalam hal mengambil tindakan atau keputusan personal autonomy, 5. situasi yang kemungkinan untuk bertindak atau tidak action situation. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan dari hasil tabulasi silang antara tindakan dengan karakteristik responden diperoleh bahwa lebih banyak berada pada kelompok umur 45 tahun dan mempunyai tindakan baik sebesar 37,5, sedangkan yang mempunyai pendidikan sebagai bidan serta mempunyai tindakan baik sebesar 37,5 juga, hal ini sudah sesuai bahwa semakin banyak usia yang dimilikinya, maka semakin banyak pula pengalamannya sehingga mereka akan berusaha untuk lebih memprioritaskan program inisiasi menyusu dini IMD, karena ASI sangat dibutuhkan oleh bayi. Kolostrum susu jolong, merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari ke 4ke 7. Air susu ibu bukan sekedar sebagai makanan, tetapi juga sebagai cairan yang terdiri dari sel-sel yang hidup seperti darah. ASI mengandung sel darah putih, antibodi, hormon, faktor-faktor pertumbuhan, enzim, serta zat yang dapat membunuh bakteri dan virus Roesli, 2008.

5.4. Faktor Dalam dan Faktor Luar