Sikap Responden Tentang Inisiasi Menyusu Dini

bahwa gabungan kedua komponen ini menjadi kunci keberhasilan proses laktasi Roesli, 2000.

5.2. Sikap Responden Tentang Inisiasi Menyusu Dini

Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan seharí-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup Notoatmodjo, 2003. Sikap responden dalam inisiasi menyusu dini meliputi digalakkannya IMD, IMD dapat membuat bayi menyusu sendiri, setuju IMD yang dilakukan pada bayi tidak perlu dibersihkan dahulu untuk prosesnya bayi setelah lahir hanya di lap saja supaya kering tetapi lemak putih yang melekat di tubuh bayi tidak dibersihkan tanpa dibedong bayi langsung ditengkurapkan di dada ibu agar ada kontak kulit bayi dengan kulit ibu sehingga bayi akan merangkak sendiri mencari puting ibunya dan biarkan sampai bayi berhasil menyusu untuk pertama kali, pemberian ASI tidak perlu dijadwal, bayi harus segera diberi ASI, pemberian ASI dari 30 menit setelah melahirkan dan cairan kekuning-kuningan tidak perlu dibuang, dikategorikan baik yaitu responden dapat menjawab lebih dari 75 pertanyaan secara benar, kategori sedang yaitu responden dapat menjawab 40-75 pertanyaan secara benar dan kategori rendah, bila responden dapat menjawab 40, pertanyaan secara, dari masing-masing 8 pertanyaan. Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara menunjukkan bahwa, sikap petugas kesehatan dalam kegiatan IMD sudah mempunyai sikap baik sebesar Universitas Sumatera Utara 83,3. Hasil ini menunjukkan bahwa responden sudah mempunyai sikap baik, dimana dari pendidikan yang diperoleh umumnya responden berpendidikan sebagai bidan, sehingga pengetahuan yang dimilikinya tentu sudah berpengalaman dan sebagai petugas kesehatan dilingkungannya harus berusaha mempunyai sikap yang baik kepada masyarakat khususnya ibu-ibu untuk menggalakkan program IMD sehingga mendapatkan hasil yang optimal, misalnya setuju apabila memberikan ASI secara dini kepada bayi, menjelaskan kepada ibu- ibu untuk tidak membuang cairan kental yang berwarna kekuning-kuningan yang keluar pertama kali saat bayi di susui dan sebagainya. Bayi mendapatkan ASI kolostrum atau ASI yang pertama kali keluar. Cairan emas ini kadang juga dinamakan the gift of life. Bayi yang diberi kesempatan inisiasi menyusu dini lebih dulu mendapatkan kolostrum daripada yang tidak diberi kesempatan. Kolostrum merupakan ASI istimewa yang kaya akan daya tahan tubuh, penting untuk ketahanan terhadap infeksi, penting untuk pertumbuhan usus, bahkan kelangsungan hidup bayi. Cairan “emas” yang encer dan seringkali berwarna kuning atau dapat pula jernih ini lebih menyerupai darah daripada susu, sebab mengandung sel hidup yang menyerupai sel darah putih yang dapat membunuh kuman penyakit Roesli, 2000. Sedangkan dari hasil tabulasi silang antara sikap dengan karakteristik responden menunjukkan bahwa dari kelompok umur 45 tahun sudah mempunyai sikap yang baik 50, dan mayoritas berpendidikan sebagai bidan yang juga mempunyai sikap baik 50. Sebagai petugas kesehatan haruslah bisa memberikan contoh dan bersikap baik kepada pasien sehingga mereka tidak segan-segan atau takut untuk bertanya, karena sikap yang baik merupakan cermin dari kepribadian kita apalagi program IMD merupakan cara terbaru dalam meningkatkan agar bayi Universitas Sumatera Utara dapat menyusu secara dini. Secara umum sikap dapat dirumuskan sebagai kecenderungan untuk berespon secara positif atau negatif terhadap orang, obyek atau situasi tertentu. Sikap mengandung suatu penelitian emosionalafektif senang, benci, sedih dsb, disamping itu komponen kognitif pengetahuan tentang obyek itu serta aspek konatif kecenderungan bertindak. Dalam hal ini pengertian sikap adalah merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek Notoatmodjo, 2003.

5.3. Tindakan Responden Tentang IMD