Sifat Fisika Limbah Cair

6. Kolam klarifier Kolam ini trdapat ditengah–tengah kolam oksidasi. Kolam ini berfungsi menyaring lumpur halus. 7. Kolam saring pasir Kolam pengendapan yang mengalir secara terus–menerus berfungsi untuk memisahkan cairan dari lumpur yang berasal dari kolam klarifier oksidasi Ginting, 1992.

2.2. Limbah Cair

Limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi mengandung berbagai jenis senyawa organik dan anorganik dan berdasarkan sifat-sifat fisika dan kimia maka komponen limbah cair tersebut dapat dikategorikan berdasarkan sifatnya.

2.2.1. Sifat Fisika

Berdasarkan sifat-sifat yang ada maka komponen organik mempunyai karakteristik sebagai berikut : a. Total solid. Seluruh bahan padatan yang ada di limbah cair dan merupakan residu dari limbah cair yang merupakan bahan padat dari tersuspensi atau terlarut yang diperoleh bila limbah cair diuapkan pada suhu 103 – 105°C selama 3 jam. Partikel-partikel dari limbah yang termasuk total solid umumnya mempunyai diameter sekitar 1 micron. Partikel-partikel Universitas Sumatera Utara yang dalam total solid ada 2 tipe yaitu : partikel yang hidropobi dan partikel yang hidropilik. Partikel-partikel ini akan saling berinteraksi dengan air dan pada umumnya molekul-molekul air akan mengadopsi partikel-partikel hidropilik. b. Bau. Bau disebabkan oleh produksi gas karena pecahnya bahan-bahan organik menjadi lebih sederhana dari limbah cair. Bau dapat dijadikan parameter bahwa telah terjadi proses kimia atau biologi baik karena proses pengolahan limbah maupun secara alamiah di dalam limbah cair yang menghasilkan gas H 2 S, NH 3 . Timbulnya bau, juga dapat disebabkan gas-gas dalam jumlah tertentu seperti gas NO 2 . c. Suhu. Suhu limbah cair pada umumnya lebih tinggi dari suhu air minum. Tingginya suhu air limbah cair karena penambahan air panas dari aktifitas industri dan merupakan salah satu parameter penting karena efek penyebab berkurangnya kehidupan mikroorganisme dan mahluk-mahluk air lainnya yang mempunyai habitat di dalam air. Perubahan laju reaksi biokimia diikuti dengan bertambahnya suhu dan menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen dalam air. d. Warna. Warna limbah cair umumnya berbeda dengan air dan biasanya berwarna gelap. Warna yang terjadi akibat reaksi kimia antara senyawa-senyawa organik dan atau anorganik dan reaksi yang berupa reaksi oksidasi, sebstansi, adisi dan reaksi reduksi Universitas Sumatera Utara ataupun pecahannya senyawa-senyawa organik oleh bakteri sehingga oksigen terlarut akan berkurang menjadi nol dan warna berubah menjadi hitam. Warna gelap disebabkan oleh proses oksidasi terhadap tokoferol. Pigmen coklat biasanya hanya terdapat pada minyak atau lemak yang berasal dari bahan yang telah busuk atau memar. Hal ini dapat pula terjadi karena reaksi molekul protein yang disebabkan oleh karena aktifitas enzim- enzim seperti phenol oxidase, polyphenol oksidase dan sebagainya. e. Kelarutan. Berdasarkan kelarutannya senyawa-senyawa organik maupun senyawa anorganik dapat dibagi atas 3 bagian : - Terlarut mempunyai diameter partikel 0 – 5 mm - Koloid mempunya i diameter partikel 10 – 6 mm - Padatan tersuspensi mempunyai diameter partikel 10 – 3 mm

2.2.2. Sifat Kimia