Limbah Molasse TINJAUAN PUSTAKA

asam amino. Susunan kimia yang enyusun protein berbeda dengan karbohidrat dan lipida karena protein merupakan kombinasi dari mata rantai sejumlah besar asam amino sehingga berat molekul dari protein sangat tinggi antara lain 20.000–20 juta. b. Karbohidrat. Karbohidrat terdapat dalam bentuk gula, amilum, selulosa dan wood fiber didalam sel tumbuh-tumbuhan. Unsur karbohidrat terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Karbohidrat terdiri dari monosakarida, disakarida, trisakarida dan polisakarida. c. Lemak dan minyak. Lemak dan minyak merupakan ester dari alkohol dan gliseri dengan asam lemak tinggi, sebagian besar larut dalam minyak dan hanya sedikit larut dalam air. Lemak dan minyak terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen dalam perbandingan yang tertentu dan bervariasi. Lemak dan minyak di dalam limbah cair akan menyebabkan masalah utama di dalam pipa pembuangan dan dalam pengolahan limbah cair, sebab lipida sukar didegrasi. Jika lipida yang ada tersebut tidak dipisahkan, maka lipida akan bercampur bahan-bahan kebutuhan mahluk yang ada dipermukaan air sehingga membentuk busa dan lapisan film sehingga oksigen dan sinar matahari tidak dapat menembus lapisan minyak yang menyebabkan mahluk air akan mati..

2.3. Limbah Molasse

Bahan sisa dari industri gula banyak dijumpai disamping hasil utamanya. Dari berbagai macam bahan sisa yang dihasilkan industri gula, molasse merupakan bahan dasar yang berharga sekali untuk industri fermentasi Chichester dkk, 1969. Tetes atau molasse berasal dari bahasa Rumania yaitu merupakan hasil akhir yang diperoleh dari Universitas Sumatera Utara nira tebu dengan pengkristalan berulang-ulang. Banyak tetes dan komposisi yang dihasilkan tergantung dari keadaan tebu dan proses pembuatan gula yang dilakukan Olbrich, 1963. Tabel 2.1. Baku Mutu Limbah Cair Untuk Industri Gula Parameter Kadar Maksimum Bahan Pencemaran Maksimum BOD5 100mgl 4,0 kgton COD 250 mgl 10,0 kgton Padatan Tersuspensi 175 mgl 7,0 kgton Sulfida H2S 1,0 mgl 0,04 kgton pH 6-9 Sumber : KEP-51MENLH101995 Tabel 2.2. Kompisisi Kimia Molasse Komposisi Kisaran Rata-rata Universitas Sumatera Utara Air 17 – 25 20 Sukrosa 30 – 40 35 Glukosa 4 – 19 7 Fruktosa 5 – 12 9 Gula reduksi 1 – 5 3 Karbohidrat lain 2 – 5 4 Abu 7 – 15 12 Komponen nitrogen 2 – 6 4,4 Asam bukan nitrogen 2 – 6 5 Wax, sterol dan posfolipid 0,1 – 1 0,4 Sumber : Paturau, 1989 Molasse sebagai hasil samping pembuatan gula masih mengandung gula sekitar 50–60 yang tidak dapat dikristalkan lagi dengan cara konvemsional Kirk dan Othmer, 1967. Selain kandungan gulanya relatif tinggi, dalam molasse juga terkandung mineral- mineral dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Di Indonesia molasse telah diolah menjadi alkohol spirtus, produk fermentasi monosodium glutamat MSG, makanan ternak juga merupakan komoditi ekspor. Menurut Paturau 1989, molasse yang dihasilkan dari pengolahan gula dapat mencapai 2,7 dari total tebu yang digiling dan dikatakannya pula sebagai bahan baku produk fermentasi. Molasse dapat diolah menjadi etanol, MSG , dan sebagainya. Untuk Universitas Sumatera Utara pembuatan etanol, molasse harus mendapatkan perlakuan pendahuluan. Hal tersebut disebabkan karena molasse bersifat kental. Kadar gula dan pH-nya masih terlalu tinggi serta nutrisi yang dibutuhkan khamir belum mencukupi dalam molasse ini. Dalam pembuatan etanol tersebut, mula-mula molasse diencerkan dengan air hingga konsentrasi gulanya menjadi 14 – 18. Jika konsentrasi gula terlalu tinggi maka waktu fermentasinya lebih lama dan sebagian gula tidak terkonvensi. Proses fermentasi menjadi tidak ekonomis Yudoamidjoyo dkk, 1992. Warna kecoklatan yang dimiliki oleh molasse berasal dari pigmen tanaman dan senyawa-senyawa finolia, karamel yang terbentuk karena adanya pemecahan gula secara termis, terbentuknya senyawa hasil pemecahan gula reduksi dalam suasana alkali dan terbentuknya senyawa melanoiden Kort, 1997.

2.4. Proses Produksi dan Sumber Limbah