2. Masukkan beberapa batu didih lalu disuling hingga diperoleh hasil sulingan.
d. Kadar Alkohol
Persentase alkohol diukur dengan menggunakan alat alkohol meter. Pada alkohol meter yang digunakan, secara otomatis akan muncul angka kandungan alkohol
yang terdapat pada sampel.
Universitas Sumatera Utara
B A B I V
HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi
Pabrik gula Sei Semayang yang terletak di Kabupaten Deli Serdang Kecamatan Sunggal Desa Purwodadi Dusun XII. Pabrik dibangun pada tahun 1979, dan diresmikan
beroperasi pada tanggal 15 Februari 1982. Pabrik ini memiliki karyawan berjumlah 200 orang.
Sebelah timur pabrik sepanjang 500 m berbatasan dengan kebun tebu dan disebelahnya terdapat perkampungan warga yang dihuni oleh 250 KK. Sebelah barat
pabrik sepanjang 1000 m berbatasan dengan kebun tebu dan disebelahnya terdapat rumah masyarakat sebanyak 100 KK. Dibelakang pabrik sepanjang lebih kurang 2 km terdapat
kebun tebu dan berbatasan dengan perkampungan Desa Purwodadi Kecamatan Sunggal dan Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang yang dihuni oleh sekitar 300
KK. Air limbah pabrik gula Sei Semayang setelah melewati proses pengolahan dengan
sistem kolam biasanya dibuang melewati proses pengolahan dengan sistem kolam biasanya dibuang ke badan air sungai. Limbah molasse berwarna coklat kehitaman,
bersifat kental dan kadar gulanya cukup untuk pertumbuhan khamir menghasilkan etil alkohol dengan proses fermentasi.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Hasil Pemeriksaan
Hasil penelitian berupa data yang didapat dari hasil pemeriksaan Laboratorium Analis Kesehatan Depkes RI Medan yang dilakukan terhadap sampel molasse. Hasil
pemeriksaan kadar alkohol dengan menggunakan khamir Saccharomyces cerevisiae dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut ini :
Tabel 4.1. Hasil pemeriksaan kadar Alkohol hasil fermentasi khamir Saccharomyces cerevisiae dalam sampel molasse limbah Pabrik Gula
Sei Semayang tahun 2008
Waktu Fermentasi
jam Kadar Alkohol per 100 ml molasse
Pengulangan I
Pengulangan II
Pengulangan III
Rata - Rata
W
1
2,6 18
2,1 2,4
2,37 W
2
7,7 24
7,2 8,1
7,67 W
3
10,4 30
10,9 10
10,43 W
4
12 36
11,5 11,8
11,77
Berdasarkan tabel 4.1. di atas dapat dilihat bahwa rata–rata kadar alkohol terendah diperoleh pada waktu fermentasi 18 jam W
1
yaitu 2,37, sedangkan rata-rata kadar alkohol tertinggi diperoleh pada waktu fermentasi 36 jam W
4
yaitu 11,77.
Universitas Sumatera Utara
Hasil pemeriksaan kadar alkohol dengan menggunakan khamir Candida tropicalis dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut ini :
Tabel 4.2. Hasil pemeriksaan kadar Alkohol hasil fermentasi khamir Candida tropicalis dalam sampel molasse limbah Pabrik Gula Sei Semayang
tahun 2008 Waktu
Fermentasi jam
Kadar Alkohol per 100 ml molasse Pengulangan
I Pengulangan
II Pengulangan
III Rata - Rata
W
1
1,5 18
1,2 1,3
1,33 W
2
4 24
3,8 4,1
3,97 W
3
5,7 30
5,3 5,4
5,47 W
4
6,3 36
6,1 6
6,13
Berdasarkan tabel 4.2. di atas dapat dilihat bahwa rata–rata kadar alkohol terendah diperoleh pada waktu fermentasi 18 jam W
1
yaitu 1,33, sedangkan rata-rata kadar alkohol tertinggi diperoleh pada waktu fermentasi 36 jam W
4
yaitu 6,13.
11,77
6,13
2 4
6 8
10 12
14
Saccaharomyces cerevisiae
Candida tropicalis K
a d
a r
A lk
o h
o l
Universitas Sumatera Utara
Grafik 1. Perbandingan Kadar Alkohol yang Dihasilkan pada Waktu Fermentasi 36 jam
Grafik 2. Grafik Hubungan Waktu Fermentasi Dengan Kadar Alkohol
Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 dapat dilihat bahwa khamir jenis Saccharomyces cerevisiae dapat menghasilkan alkohol dalam kadar yang lebih besar dibandingkan
dengan khamir Candida tropicalis, dan juga semakin lama waktu yang diberikan untuk proses fermentasi maka semakin besar kadar alkohol yang terbentuk dari sampel molasse.
Kadar alkohol terendah diperoleh dari alkohol hasil fermentasi Candida tropicalis dengan waktu fermentasi selama 18 jam yaitu sebanyak 1,33 , dan kadar alkohol
tertinggi diperoleh dari alkohol hasil fermentasi Saccharomyces cerevisiae dengan waktu fermentasi selama 36 jam yaitu sebanyak 11,77 .
2,37 7,67
10,43 11,77
1,33 3,97
5,47 6,13
2 4
6 8
10 12
14
W1 18 W2 24
W3 30 W4 36
Waktu Fermentasi K
a d
a r
A lk
o h
o l
Saccharom yces cerevisiae Candida tropicalis
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Jenis Khamir Terhadap Kadar Alkohol
Kadar alkohol yang dihasilkan melalui proses fermentasi molasse dengan menggunakan khamir Saccharomyces cerevisiae dan Candida tropicalis menunjukkan
perbandingan yang sangat nyata, dapat dilihat pada Grafik 1. Dari Gambar 1. dapat dilihat bahwa kadar alkohol yang dihasilkan pada pada waktu fermentasi 36 jam tertinggi
dihasilkan oleh khamir Saccharomyces cerevisiae yaitu sebesar 11,77, sedangkan alkohol yang dihasilkan khamir Candida tropicalis hanya sebesar 6,13.
Dengan menggunakan metode statistik didapat nilai p dari perbandingan jenis khamir terhadap kadar alkohol sebesar 0,014 lampiran 1, berarti ada perbedaan yang
nyata antara penggunaan khamir Saccharomyces cerevisiae dan Candida tropicalis p 0,05.
Khamir dapat dibedakan atas dua kelompok berdasarkan sifat metabolismenya, yaitu yang bersifat 1 fermentatif, dan 2 oksidatif. Khamir fermentatif dapat melakukan
fermentasi alkohol. Dalam industri alkohol digunakan khamir yang bersifat fermentatif kuat dan tumbuh dengan cepat pada suhu 20°C. Saccharomyces cerevisiae bersifat
fermentatif kuat, sedangkan Candida tropicalis bersifat fermentatif lemah, walaupun kedua khamir ini dapat memfermentasi glukosa dan sukrosa. Saccaharomyces Cerevisae
mempunyai waktu generasi selama 2 jam. Pembelahan khamir ini dari satu sel menjadi dua dan seterusnya, tetapi ada pula yang membentuk kuncup di mana tiap kuncup baru
Universitas Sumatera Utara